1. Sepatu

138 10 0
                                    

Pagi itu, kelas Tata sedang berolahraga di lapangan, bersama 2 kelas lainnya. Tata yang duduk di kelas 10 Ipa 1 sedang mendapat pelajaran guling matras. Tata benci olahraga. Itu membuatnya berkeringat, lengket dan SANGAT TAK NYAMAN.

"Ta, lo nggak latian? Buruan gih ntar kan langsung nyari nilai" ujar Cece-- alias Agnes sahabat Tata

"Ogah, males banget ih gue guling-gulingan disana, eh Ce, gue mau bales dendam ke Kak Adit deh, lagi bosen nih gue disini" Tata tersenyum jahil

Agnes hanya geleng-geleng kepala melihat Tata yang telah melesat ke area olahraga kelas XI IPS.

Aditya Wijaya merupakan kakak sepupu Tata, Adit dan Tata selalu bertengkar tiap bertemu, karena Adit sendiri memang sangat jahil.

Beberapa minggu lalu saat Tata sedang menonton Drakor kesayangannya, dengan sengaja Adit mengeluarkan film itu dari layar laptop, alhasil Tata marah bukan main, karena Tata lupa sampai mana ia menonton

Tidak hanya itu, Adit selalu mengejek Tata--yang memang--masih mengompol saat SMP dan baru berhenti saat Tata menginjak awal semester 2 kelas 2 SMP. Tata selalu geram melihat Adit, dan terus berusaha membuat Adit kesal.

Kali ini kelas Adit mendapat pelajaran yoga, daaaannnnn.....

Tada!

Tata mengambil sepatu Nike biru yang setahu Tata itu adalah milik Adit.

Rasain lo sekarang, gue umpetin di got gaada yang bakal tau juga kan batin Tata.

Saat Tata mengendap-endap hendak menuju got sebelah lapangan

"DAR!! TATA LO NGAPAIN?!!!!!!" Adit berteriak keras hingga seluruh pasang mata tertuju pada mereka

Mampus

Dengan mata memicing penuh amarah sekaligus malu, Tata mengangkat sepatu Adit dan hendak memukul Adit, namun dengan sigap Adit berlari sambil memeletkan lidah

Tata lalu mengejar Adit dengan penuh amarah , saat hendak melempar sepatu ke Adit, ada tangan yang menahannya

Tata melotot melihat pemilik tangan itu

"Sepatu gue dong, gue lagi cepet-cepet" ujar cowok berlesung pipit itu pada Tata

"Ih, i..ini bukannya sepatu Kak Adit?" tanya Tata sambil mengerjapkan mata bingung pada cowok itu yang mengenakan baju olahraga sama seperti Adit kakak kelas batin Tata

"Bukan. Sepatu Adit yang biru tua" cowok itu lalu menunjuk sepatu-yang dipegang Kak Adit tinggi-tinggi--sambil -memeletkan--lidah

Sepatu di tangan Tata pun langsung diambil oleh cowok itu dan Tata?

Diam.

Bodoh.Malu-maluin. Masa lupa sih sama sepatunya si Adit. Dia kan belinya sama lo Ta. Tata bego bego bego!!!! batin Tata sembari mematung

Di kejauhan Tata melihat Adit memamerkan sepatunya tinggi-tinggi sembari tertawa melihat wajah Tata yang pucat pasi.

Tata hanya membalas perlakuan Adit dengan mata melotot lalu pergi meninggalkan zona olahraga kakak kelasnya itu.

¤¤¤

"Taaaaa kantin yukkk laper nih guee" rengek Agnes sambil mengeluarkan puppy eyesnya

Tata tidak bergeming. Ia tetap fokus pada layar handphonenya yang menayangkan salah satu channel youtubers cantik yang sedang mengaplikasikan daily make up-nya

"Oohh jadi foundationnya ditaro disana, pantes kemaren makeup gue ancur" gumam Tata

"Apaan Ta? Mang Sion? Ayo Ta ayo gue laperrrr pengen bakmi Mang Sionnnn " rengek Agnes keras

"FOUNDATION bukan MANG SION yaelah Ce yang laper perut lo atau kuping lo sih " Tata heran dengan sahabatnya Cece, sering kali memang Cece salah dengar, entah sengaja ataupun tidak..

Dengan melawan kemageran tanpa batas demi menghantar Agnesia Hardinata sahabat sekaligus teman duduk tercintanya yang paling bawel jahil nakal seduniaaa, Tata akhirnya telah duduk di salah satu bangku kantin.

"Karena lo yang paling ngebet, jadi pesenin gue. Es jeruk sama mi ayam gapake sayur "

"Siap inces Tata maritah" ujar Agnes sembari memperagakan gerakan pelayan yang akan mengerjakan tugas dari tuan putrinya

Tak lama kemudian makanan datang, merekapun memakan makanan mereka.

"Eh Ta tau ga sih lo di kelasnya Kak Adit ada anak pindahan. Gila ganteng banget!! " dengan serunya Agnes berceloteh

"Ohya? Kok gue gapernah liat.." Tata mengerjapkan mata. Sepatu. Cowok lesung pipit. Kok cowok tadi gapernah gue liay ya? Jangan bilang...

"Woi! Ngapain lo Ta, geleng geleng gaje gitu. Malu gewla diliatin sama orang-orang" Agnes menutup wajahnya pertanda ia malu dengan sikap Tata.

"ih apaan si lo, lo lebih sering buat gue ma.."

1 detik..
2 detik..

Tata mengrahkan pandangannya pada arah pintu masuk kantin, Agnes yang bingung langsung mengikuti arah pandang Tata.

Agnes menggoyang-goyangkan lengan Tata sambil bergumam tanpa suara "Cogan Ta COGAN" Agnes menunjuk-nunjuk orang yang menjadi pusat perhatian mereka

Tanpa sadar cowok yang sedang mereka perhatikan itu sepertinya sadar sedang diperhatikan.

Yah memang.. kekuatan menatap seseorang sangatlah tajam. Alhasil Tata langsunh memalingkan wajahnya. Malu banget elah udah tasi insiden sepatu, sekarang malah ketauan ngeliatin.

Akhirnya cowok itu berlalu, Agnes yang sepertinya sedari tadi bingung melihar respon Tata langsung memberi tatapan

PASTI--ADA--SESUATU--CERITAIN--KE--GUE--SEKARANG

"Ntar deh gue cerita, situasinya lagi ga memungkinkan"

Saat mereka akan beranjak balik kekelas , tiba-tiba

"Ambilin saos dong, di meja gue kosong " suara bariton menghentikan gerak mereka yang awalnya akan berdiri

"Eh elo lagi, ngapain bengong gitu liatin gue? Btw sepatu kaya gini banyak kok jadi gausah kaya orang susah sampe-sampe ambil sepatu orang" ujar cowok itu--lalu pergi--sambil membawa saos.

Dengan wajah pucat pasi Tata berlari kekelasnya dan ia diikuti Agnes sekaligus dengan beribu pertanyaan di benaknya

"Sumpah Ce kalo bukan kakak kelas gue lawan tu orang. Belagu sotoy anjay amit-amit banyak omong lagi jiji guaaaaaaaa"

"Hah? Emang kenapa sih? Lo seriusan nyuri sepatu?" Cece pun mendapat jotosan di kepalanya dari Tata

Di sisa waktu istirahat terakhir itu, Tata menceritakan insiden sepatu pagi tadi pada Cece, dan sudah bukan hal aneh jika akhir dari sesi cerita-curhat-curcol-bete itu diakhiri dengan tawa menahan tangis dari Agnes..

NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang