1- Indonesia I'm Coming!!

108 10 12
                                    

"One mochaccino, please" Pinta seorang gadis cantik ke pelayan yang datang.
"Wait for minute miss" Jawab sang pelayan.

Sudah 4 tahun gadis cantik itu tinggal di Inggris, dan seseorang yang selalu ia tunggu tak kunjung datang. Setiap jam, menit, detik, gadis itu selalu menunggunya. Banyak pikiran buruk terhadap seseorang yang gadis itu tunggu hinggap, tapi selalu dia tolak pikiran itu mati-matian. Gadis itu percaya, seseorang itu akan datang.

"Your mochaccino" Pelayan pun datang membawa pesanan sang gadis cantik.
"Thanks" Jawab gadis itu sambil tersenyum.

Kenalkan nama gadis tersebut Areandelle Nagita Pratama. Umurnya 23 tahun dan sudah menjadi sarjana fakultas marketing luar negeri dengan sertifikat cumlaude saat umur dia 21 tahun. Elle memang pindah ke Inggris saat kelas 2 SMA dengan alasan papi dia memegang pusat perusahaannya di Inggris ini. Dan dia harus meninggalkan semua kenangan-kenangan bersama teman-temannya, sahabat-sahabatnya, dan seseorang itu.

Seseorang itu adalah seorang kakak kelas sekaligus tetangga Elle dulu. Mereka beda 2 tahun, dan saat Elle pindah ke Inggris ini seseorang itu berjanji dia bakal nyusul Elle kesini saat ia sudah menjadi orang yang sukses. Tapi sampai sekarang janjinya tidak ada yang dia lakukan. Mungkinkah dia lupa, atau pura-pura lupa atau sebagainya. Elle tidak tau akan hal itu.

Elle pun menyeruput mochaccino yang tadi dia pesan untuk menghilangkan penat. Disini adalah cafe favorit Elle, setiap dia butuh private time pasti dia selalu kesini. Alasannya simple, karena disini dia bisa menatap London Eye. Benda yang sangat dikenal oleh orang-orang berkenegaraan Inggris. Entah mengapa, setelah Elle melihat London Eye hati dia merasa tenang, damai, dan kembali semangat lagi.

Setelah selesai mengerjakan kerjaan kantor dan menghabiskan mochaccino yang tadi dia pesan, Elle pun merapikan berkas-berkas kerjaannya dan beranjak pergi meninggalkan cafee ini.

"Ell!" Panggil seseorang yang membuat Elle menoleh.
"Kak Citra?!" Sahut Elle yang tidak percaya dengan kehadiran wanita yang sudah ia anggap kakaknya sendiri sekaligus ia anggap sebagai sahabat sejatinya itu.

"Kakak kok?" Sambil berjalan mendekati Citra dan memeluknya erat.
"Hehehe gue lagi liburan disini, terus gue masih nyimpen alamat lo. Jadinya gue tadi mampir ke rumah lo. Tapi kata mami, lo nya lagi kerja. Ya udah deh gue pergi, terus tadinya mau minum kopi disini eh gue ngeliat elu"

Citra itu adalah primadona SMA Elle dulu. Ia sangat populer dan tenar diluar sekolah, dilain itu juga sikapnya sangat baik hati dan periang...walapun sedikit cerewet. Mungkin sikap yang buruk dari nya adalah, sikap juteknya terhadap orang yang baru ia kenal. Namun entah mengapa awal dari pertemanan dia dan Elle tidak ada kejutekan yang diperlihatkan Citra. Malahan Citra yang pertama mengajaknya berteman.

"Kita ngobrol-ngobrol di bangku taman situ aja yuk?" Ajak Citra sambil merenggangkan pelukan mereka.
"Ya udah yuk" Mereka pun langsung menuju bangku taman yang dikelilingi pohon-pohon hijau.

"Gimana kabar lo?" Tanya Citra saat mereka sudah duduk di bangku taman.
"Baik kok, sebaik yang kakak liat sekarang"
"Hehehe, oh iya Ell! Gue lupa, yang lain pada kirim salam sama lo" Walaupun saat itu Citra sudah kuliah dan ElleSMA, nama sang primadona masih harum di SMA mereka. Karena kebiasaan Citra yang selalu berkunjung ke SMA nya dulu, akhirnya ia sering bergaul dengan adek-adek kelasnya yang eksis -dan juga Elle yang masuk dalam group eksis itu-

"Hahaha masih inget aja mereka wkwkwk"
"Mereka tiba-tiba dateng malem-malem sebelum gue berangkat"
"Hahahaha banyak yang dateng kak?"
"Ett lu harus tau, pas gue abis nelen suapan terakhir makanan gue..tiba-tiba mereka dateng. Dan tai nya mereka, mereka ngagetin gue pas gue baru nelen makanan gue. Finally, makanannya keluar dan menyembur ke muka Jane"

"HAHAHAHA, masih jail banget sih mereka tuh hihihi"
"Dan karena gue suka menabung dan beramal akhirnya gue benjolin atu-atu kepala mereka"
"Ya ampun kak ckckck"

"Oh iya Ell! Denger-denger pacar lo ada janji mau nemuin lo lagi disini ya? Ternyata udah jadi pengusaha sukses loh dia Ell anak-anak liat di tv, tapi gue gak liat kasian amat ya gue. Tapi kan bisa kan kenalin ke gue" Cerocos Citra.
"Oh ya?" Tanya Elle dengan nada lesu
"Loh, lo kenapa kok lesu gitu. Btw pas kapan dia kesini?" Tanya Citra yang di jawab dengusan keras dari Elle

"Janji, dateng kesini? Dia masih inget gak?" Jawab Elle sambil mencibir dan tidak sengaja meneteskan air matanya.
"Loh loh, kok lo nangis Ell? Kenapa? Cerita sama gue" Sambil memegang kedua bahu Elle.
"Hiks hiks gue udah nungguin dia kak, selama 6 tahun"
"Dia? Dia siapa?"

"Hiks hiks" Elle tidak menjawab, ia hanya mengisak dan meluapkan emosinya dengan menangis sambil memeluk erat badan Citra.
"Dia siapa? Jangan-jangan, pacar lo itu ya? Siapa tuh...mmm...Edward?"
"Hueeee hiks hiks" Ya benar sekali, dia itu adalah Edward. Dia pacar pacar Elle saat SMA dulu, tapi tidak tau sekarang. Antara Elle dan dia masihkah ada hubungan atau tidak? Elle tidak tau.

"What ??!! Jadi bener Edward belum nemuin lo Gi?" Ya, Gigi itu nama kesayangan yang selalu dipanggil sahabat-sahabatnya dan Edward.
"Gue gak tau lagi Kak. Gue udah sms, telpon, line, instagram, facebook, twitter, path, email dia tapi gak dijawab-jawab"

"Dasar kutu kupret tuh anak, denger ya Gi lo jangan mau ngemis-ngemis cinta tuh orang masih banyak cowo yang mau sama lo!"
"Gue bukan ngemis kak! Tapi gue cuman butuh kepastian atas hubungan ini. Hanya itu hiks"

"Ya tuhan Gi...terus gimana?"
"Gue gak tau lagi....huffft"
"Gimana kalo ke Indo"
"Ha??!!!" Begitulah Citra, omongannya sangat ceplws-ceplos, kalau kata orang gak ada basa-basinya kalau Citra ngomong.

"Enak aja kalo ngomong!" Sewot Elle.
"Ih denger dulu, lo kan udah lulus dan bersertifikat cumlaude dan lo kerja di perusahaan papi lo. Lo tinggal resign baik-baik ke papi lo, selesai kan?" Sambung Citra.
"Kok kakak pinter sih?" Tanya gue polos.
"Gila lo Gi, lo cumlaude kok bisa yak? Kayak gini doang sampe nangis-nangis. Jangan-jangan, biar cumlaude lo nangis-nangis kayak gini kali ya, sama dosen lu?"

"Gila! Kena hukum gue sama papi" Sambil nabok bahu Citra serta melepaskan pelukan mereka.
"Hehehe canda, jadi lo mau gak ke Indonesia?"
"Mau!! Gue mau perjuangin cinta gue, tapi kakak bantuin gue bilang ke papi gue yak"
"Ya elah itu gampil, gue entar yang maju kalo perlu. Lo cuman perlu beli tiket untuk lo dan gue"
"Lah kok gue beliin kakak juga?"

"Gigi sayang di dunia ini gak ada yang gratis dan lo juga harus nemenin gue jalan-jalan di kota London ini, kalau lo mau gue bantuin"
"Ishhh apaan lagi tuh nemenin jalan-jalan, ya udah gue beliin kakak tiket plus nemenin. Tapi pas di Jakarta gue mau kakak nyariin apart buat gue yang segedung sama apart kakak" Ucap Elle sambil memanyunkan bibirnya.

"Nah gitu dong, siaplah. Btw jalan-jalannya bisa dimulai sekarang kan?" Tanya Citra sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Iyee ah, udah ayo" Sambil menarik tangan Citra kasar.
"Aduhhh iya iya jangan narik-narik"

+++

Hai, readers. Udah balik lagi nih wkwkwk, semoga suka ya sama cerita baru ini. Thanks

Regard,

dilss

Tunggu Aku di London EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang