4

59 5 2
                                    

Target:
1) Bab ini semoga bisa sampai 2000 kata ke atas
2) Semoga makin banyak yang baca
3) Semoga banyak yang votment
Aminnn

Warning!
For plagiator, please leave all my story. Thank you

Setelah memakirkan mobilnya di basement kantor, Elle langsung berjalan mendahului Citra yang masih meengorek-ngorek isi filenya dan tidak menyadari Elle sudah berjalan diluan.

"Ell, entar lo tanya resepsionis aja ya ruangan lo dimana. Gue ada meeting sama atasan-atasan" Ucap Citra yang belum menyadari lawan bicaranya sudah hilang meninggalkan dia.

"Yuk Ell, keburu telat" Sahut Citra yang membuat karyawan-karyawan yang berlalu lalang mengernyit heran.

"Nih orang sehat kan?"
"Ngomong sama siapa sih tuh cewe"
"Cantik-cantik kok serem ye"
"Ya ampun kok bisa ya bidadari surga kayak begitu"
"Jangan-jangan ngomong sama makhluk halus kali yak nih cewe"
"Lah nih cewe bukannya sekertarisnya Pak Louis ya?"

Seperti itulah tanggapan-tanggapan orang-orang yang aneh dengan perlakuan Citra yang belum menyadari lawan bicaranya yang sudah sampai di ruangan barunya.

"Nah Ell itu resepsionisnya!" Ucap Citra yang sudah sampai di depan pintu lobby kantor sambil mengancungkan jari telunjuknya ke arah resepsionis.

"Iissh Ell kalo dikasih tau jawa.." Dengan tidak sengaja pun jari telunjuk Citra sudah masuk ke lubang besar hidungnya Pak Doko -satpam yang selalu menyapa Citra saat memasuki lobby kantor- dan membuat Pak Doko meringis sakit.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!" Histeris Citra membuat semua orang menutup kedua telinganya.
"Ba-bapak ngapain disini?!!! Elle mana?! Tadi dia di-disini, isssh lepasin dong pak jari saya!!!!"
"Si nona, malahan harusnya saya yang bilang gitu, sakit nih hidung saya" Ucap Pak Doko yang ingin menyentuh telapak tangan Citra.

"AAAAA jangan pegang-pegang!!" Teriak Citra memukul tangan Pak Doko dan menarik jarinya dari hidung Pak Doko.
"Hikss tangan gue!!!" Citra langsung meninggalkan Pak Doko dan kerumunan orang-orang yang penasaran.

+++

Tok tok tok

"Masuk" Pinta Elle dari dalam ruangannya.
"Permisi bu, perkenalkan saya Ratu Annisa Rahman. Saya sekertaris ibu, semoga kinerja kerja saya bisa memuaskan ibu" Jelas Ratu dengan tersenyum sopan.
"Ah iya, kamu pasti udah kenal saya kan? Apa saya harus memperkenalkan diri lagi? Hehehehe" Kekeh Elle.

"Hehehe sudah bu, Areandelle Ariana Nagita Pratama. Benar kan bu? Hehehe"
"HAHAHAHAHA BISA AJA KAMU HAHAHAHA"
"Ah iya, hahahaha" Tawa garing Ratu.

"Oh ya saya lupa!"
"Iya?"
"Kamu jangan manggil ibu dong, masa ibu. Mending manggilnya sista aja ya"
"Ma-maaf bu, tapi sepertinya kurang sopan" Ucap Ratu ragu.
"Eeeeemmmm gimana kalo mbak. Ett jangan nolak, panggil mbak Elle aja. Okay?"
"Baik bu, eh mbak Elle. Kalau begitu saya permisi dulu ya mbak"
"Okay" Sahut Elle sambil mengambil handphone nya.

"Huffft sekarang gue kerjanya apaan dong? Gak ada map-map kerjaan disini, hufftttt"
"Aha!!! Gue ke ruangan Citra aja kali yak? Emm telpon telpon mana telpon" Meriah Elle

Tut tut tut

"Hmmm"
"Hai Cit gue lagi bosen nih, lo ke ruangan gue dong" Ajak Elle dengan suara manjanya. Begitulah, emosi Elle itu memang labil. Tadi dia jutek dengan Citra, namun sekarang ia malah mengeluarkan suara manjanya itu.
"Gak bisa" Dengan nada datar
"Yahhh Cit, gue bosen banget nih sumpah deh. Di meja gue gak ada map-map kerjaan, sekertar..."
"Lo bisa ke ruangan CEO minta kerjaan lo hari ini. Selesai kan? Gue mau pergi dulu, gue matiin" Potong Citra.
"Tap.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tunggu Aku di London EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang