2- bad day

106 8 11
                                    

Bunyi bising mesin pesawat lepas landas memikik kencang di gendang telinga setiap penumpang yang baru turun dari pesawat. Para awak kabin berdiri di dekat pintu keluar sambil mengucapkan terima kasih kepada setiap penumpang.

Angin yang berasal dari mesin jet pesawat membuat rambut Elle berantakan dan terbang. Elle langsung membenarkan letak kacamata hitamnya yang sedikit melorot, dan langsung menarik koper menuju terminal bandara.

"Ell, pelan-pelan napa jalannya" Sahut Citra dari arah belakang.
"Ishh lo tuh yang lama, cepetan"
"Iya iya" Sambil membenarkan syalnya dan langsung menggeret koper besarnya itu.

"Barang gak ada di bagasi kan Kak?" Tanya Elle saat mereka melewati tempat pengambilan bagasi.
"Ehh ada, belanjaan gue" Citra pun langsung berlari menuju kerumunan orang yang menunggu barangnya di bagasi.
"Hadeeh dasar rempong" Elle pun berjalan mendekati pintu keluar untuk menunggu Citra sambil memainkan handphone canggihnya.

"Nyok..." Sahut Citra yang kerepotan mendorong troli yang penuh dengan barang-barangnya.
"Yok" Mereka pun berjalan keluar sambil mencari taxi kosong. Hampir 5 menit mereka menunggu, akhirnya mereka mendapatkan taxi menuju apart mereka.

+++



















+++

"Hoam!!" Sambil menggaruk bong*ongnya, Elle menuruni tangga menuju dapur dan melihat Citra sedang memasak.
"Pagikkhh Cit" Panggil Elle dengan suara serak bangun tidur. Citra pun menoleh sambil masih menggerakan sudipnya.
"Morning Gi" Sambil mematikan kompor dan menaruh omlet ke piring yang sudah ia siapkan.

"Nih, gue udah masakin makanan kesukaan lo" Ucap Citra sambil menaruh piring berisi omlet ke meja makan.
"Waow! Thanks Cit"
"Your welcome honey"

"Gi, hari ini gue udah harus kerja. Lo gak apa-apa kan sendiri?"
"Ya elah lu kira gue anak bayi, gak papa lah. Lagian ya gue juga mau cari kerja di Indonesia ini" Jawab Elle sambil masih mengunyah omletnya.
"Emang lu mau cari kerja jadi apaan?"
"Gue pengen jadi manager yang ngurus-ngurus kerjasama ke luar negeri itu loh"
"Selagi lo nyari-nyari kerjaan entar gue bantuin, mungkin di kantor gue membutuhkan seorang karyawan"

"Nah itu baru sahabat gue, hahahaha"
"Dasar lu, udah ah gue mau berangkat dulu. Bye" Ucap Citra yang langsung melesat pergi menuju kantor.
"Emmm" Elle itu memang pencinta makanan, pokoknya kalo udah ada makanan dia bisa lupa dengan semuanya. Tapi anehnya walau makannya banyak, ia tidak pernah gendut. Makanya dia tidak pernah menjalankan proses diet atau program bla bla bla lainnya.

+++

Setelah selesai sarapan, Elle langsung bergegas mandi agar tidak terjebak macet. Tapi nyatanya sekarang ia sedang duduk di taxi yang mogok. Dan lebih parahnya taxi ini mogok di tengah jalan yang lagi macet parah.

"Pak, udah bisa belum taxinya" Tanya Elle sambil mengeluarkan kepalanya ke luar jendela.

"Aduhh neng, mohon maaf nih taxi kayaknya harus di derek"

"What ??!! Lalu saya gimana?" Tanya Elle yang sudah mulai panik.

"Saya cariin angkutan umum ya neng"

"Ya udah deh pak" Jawab Elle sambil menuruni taxi dengan perlahan."Bener juga, nih taxi udah tua banget.Pantes aja mogok, hufft" Batin Elle sambil memperhatikan badan taxi bagian luar.

"Neng udah dateng bus nya!!"

"Ah iya pak" Elle pun langsung menghampiri supir taxi tersebut.

"Itu neng busnya" Sambil menunjukkan bus angkutan umum yang mulai mendekati mereka. "What the ???!! Gila, masa gue naik bus kayak gini sih??!!" Batin Elle. "Maaf pak, ada bus yang lain gak?" Tanya Elle dengan sopan, padahal di dalam lubuk hatinya ia sudah mengeluarkan sumpah serapah.

Tunggu Aku di London EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang