school

132 69 8
                                    

Ray.

Hari ini aku sekolah di sekolah baru. Aku tidak tau, fursky sekolah disekolahku atau tidak. Pagi yang cerah. Aku masih menggunakan baju seragamku dulu yang tidak terlalu jauh, perbedaannya dengan yang sekarang. Aku di antar orangtuaku karena baru pertama kali. Orang tuaku juga ingin mengurus kepindahanku dan berbincang dengan guru baruku.

Aku keluar dari mobilku. Aku melihat sekolah yang sangat besar dan spektakuler. Aku menjadi tidak percaya diri. Apa aku akan dibully? Aku menjadi takut sekarang. Orangtuaku menyururuhku untuk masuk kedalam. Wow pemandangan yang indah. Gedung gedung sekolah bercat kuning keemasan seperti masih baru. Banyak laki laki sebaya denganku sedang bermain basket, futsal, ada juga voly. Para wanita sebayaku banyak yang sedang mengobrol dan berlari larian.

Aku melihat wanita yang tidak asing. Aku pernah melihatnya. Dia cantik, tatapan matanya meneduhkan hatiku. Dia sedang duduk sendirian disudut dinding. Itu fursky? Ya, benar itu fursky. Aku meminta izin pada orang tuaku untuk menemui temanku. Setelah diizinkan, aku berlari ke arahnya. Seratus mata tertuju padaku. Aku menghampiri fursky dan duduk di sampingnya.

"Hai sky" sapaku mengaburkan lamunanya.
"Eh ray" katanya sambil memeluku
"Kamu sekolah disini juga?" Tanyaku
"Iya, aku tidak menyangka kau memilih sekolah ini" jawabnya.
"Kita bermain yuk" ajakku.

Fursky.

Hari yang indah. Apa ray sekolah di sekolahku? Semoga saja. Aku berangkat menaiki sepeda biru kesayanganku. Aku beranjak dari rumah dan mengayuh sepeda. Rambut ku yang panjang dan sedikit bergelombang berterbangan ke depan, belakang, dan kanan kiri. Setelah sampai, aku menguncir kuda rambutku. Jam pertama, pelajaran olahraga. Aku bosan dengan pelajaran itu. Pelajaran yang menguras tenaga dan melelahkan tentunya.

Selesai olahraga, para anak laki laki bermain futsal dan basket, ada juga yang bermain voly bersama wanita sebayaku. Aku sedang melamun. Tiba tiba ray memanggilku. Aku terkejut. Lalu ratusan mata menatap aku dan ray. Aku tidak tau pasti, kenapa?.
orangtua ray sudah selesai berbincang dengan para guru dan kepala sekolah.
Ray ternyata sekelas denganku. Aku sangat senang sekali. Orangtua ray mengenalku, setelah diperkenalkan oleh ray. Sebenarnya kami baru kenal kemarin tetapi rasanya sudah seperti kenal setahun.

Pulang sekolah ray menawariku untuk pulang bersama naik sepedaku. Ray yang menyetir sepeda, sedangkan aku hanya memandangi punggung kekarnya. Sesampai di rumah aku bercerita pada orangtuaku. Mereka senang karena aku punya teman baru. Selama ini aku tidak punya teman dekat. Semuanya aku anggap teman biasa. Aku tidak pernah ikut geng gengan kelas atau berbincang bincang tentang cowok tampan. Saat mereka seperti itu aku hanya diam dan mendengar ocehan mereka.

Trimakasih udah baca....
Jangan lupa vote dan follow yah. Back vote dan back follow deh. Janji. Muah, muah, muah...

Never Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang