Change 1

74 40 4
                                    

Ray pov.

Aku mulai berteman dengan Fursky. Tetapi, ada perasaan yang tidak bisa diartikan. Bukan perasaan berteman. Bukan perasaan bermusuhan. Kami berteman kurang lebih sudah dua minggu. kami masih sama seperti awal bertemu.

Fursky wanita yang cantik. Wanita yang baik. Wanita yang imut. Wanita yang bertanggung jawab. Wanita yang disiplin. Wanita yang masih seperti anak kecil. Wanita yang adil. Wanita yang pintar. Kecuali pelajaran menghafal. Ntahlah kenapa, dia tidak bisa menghafal.

Seminggu ini dia berhasil mengubahku. Aku menjadi suka seni. Pelajaran yang tidak terlalu buruk. Tetapi, aku belum bisa membuatnya menjadi suka dengan menghafal. Apa aku harus menjauh darinya?. Apakah dia akan lupa denganku?

Fursky pov.

Aku dan Ray sudah menjalin pertemanan kurang lebih dua minggu. Waktu yang cukup lama bukan?. Aku merasa bahwa aku merasakan perasaan yang lebih dari sebuah pertemanan. Perasaan misterius. Aku tidak membencinya. Tetapi perasaan apa ini?, jantungku rasanya mau lepas. Terus berdetak hebat jika bersamanya.

Ray laki laki yang tampan. Laki laki yang baik hati. Laki laki yang dewasa. Laki laki yang bijaksana. Laki laki yang bisa diandalkan. Dia punya kelemahan di bidang seni. Kau tau? aku berhasil membantunya untuk mau belajar seni. Aku mengajarkannya untuk bermain musik dan menggambar dengan hati yang gembira. Hati yang tenang.

Dia mudah untuk di ajarkan. Sedikit demi sedikit. Tetapi, sering jahil dan tidak serius. Aku memeluknya saat dia bisa bermain dengan lancar dan menggambar dengan bagus.

Hari ini dia menjauh. Tidak pulang bersamaku. Dia pergi bersama Fina temanku. Apa yang dia pikirkan? Apa aku punya salah padanya?. Tetapi, ntah apa yang aku pikirkan, hatiku sudah tersayat ribuan pisau tajam. Sakit sekali. Aku ingin menangis. Ku donggakkan kepalaku setinggi tingginya, berusaha menahan air mata kecil ini.

Ray Pov.

Aku sudah mulai menjauh. Apa dia bisa melupakanku begitu saja? haha. Aku tertawa terbahak bahak saat melihat ekspresi wajah Fursky, yang menatapku heran.

Aku hanya meminta Fina untuk menemaniku pulang karena, rumahnya satu komplek denganku dan Fursky. Namun rumah Fina lebih jauh dari aku dan Fursky. Aku tidak bermaksud lain. Aku takut Fursky menjadi benci denganku. Tetapi, tak apalah, aku mempunyai niat yang baik toh.

#Mautauselanjutnya??

Trimakasih sudah baca...
Ceritanya gimana? Bagus atau jelek?.
Jawab dengan jujur ya....

Jangan lupa vommen+follow. aku back kok. Vommen dengan hati jangan karena mau aku back ya. Tapi, tenang aku back kalo kamu komen, soal bagus atau tidaknya cerita aku.

Never Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang