Chapter 3

3.1K 362 7
                                    

Aku mencintaimu lewat hatiku bukan lewat mataku

Aku menyayangimu dengan perasaan bukan dengan pikiran

Aku mencintaimu dengan jiwa bukan dengan raga

Kutulis namamu di hamparan pasir tapi ombak menghapusnya

Kutulis namamu di langit cerah namun awan juga menghapusnya

Maka kutulis namamu di hati ini dan disanalah namamu tak terhapuskan selamanya...

Tak terasa sudah 9 bulan lebih jaejoong dijepang. Sebentar lagi ahra noona nya akan melahirkan. Dan dia harus pulang untuk sebuah kepatutan. Jaejoong pun sedang bersiap siap untuk penerbangan menuju korea. Seperti yang dibayangkan dia disambut pelukan hyung nya yang menjemputnya dibandara. Yunho sangat bergembira, wajahnya bersinar. Yahh.. siapa yang tidak senang jadi seorang ayah. Jaejoong tersenyum miris.

Dan disinilah dia sekarang. Didepan ruang operasi. Menunggu detik detik dia akan menjadi seorang paman.
Sedang hyungnya jalan mondar mandir di depan nya dengan mimik tegang.

Sudah sejam yang lalu ahra masuk ke ruang bersalin. Tapi belum ada tanda proses itu akan berakhir.

Krieett...
Pintu ruang bersalin itu pun akhirnya terbuka dan munculah seorang dokter. Mimik mukanya tegang.
Yunho buru buru menghampiri dokter itu dan mencecarnya dengan pertanyaan.

"bagaimana dengan istri saya dok,..?"

"kami sudah berusaha semaksimal mungkin yunho ssi. Tapi maaf, nyonya ahra dan bayi nya tidak dapat diselamatkan..."

"Tidak mungkin, ini pasti bohong.. anda bercanda kan dokter.. anda pasti bercanda.. iya kan.."

Jaejoong segera memeluk yunho dengan erat dari belakang.mencegah nya mengamuk. Tapi rontaan nya sangat kuat.. dihempaskan jaejoong ke lantai.
Dan yunho mendobrak pintu ruang bersalin itu. Dia terpaku. Disana,diranjang itu tergolek tubuh ahra yang ditutupi kain putih.
Disibaknya kain putih itu dan tertawa..

"hahaha .. Ahra ya. Bercandamu tidak lucu. Ayo bangun. Kamu tahu kamu buruk dalam berbohong. Kamu tidak bisa menipuku sayang.... Ahra.. ayo sayang.. bangun.. aku akan menuruti semua keinginan mu...ahra.. AHRA~!!"

Yunho mengguncang tubuh ahra semakin keras.

"HYUNG..." Jaejoong berteriak.

"Jae... bangunkan noonamu. Dia sudah sangat keterlaluan. Bercandanya sangat tidak lucu.. iya kan jae?"

Jaejoong memeluk hyung nya erat.

"noona sudah pergi hyung..
Dia sudah pergi dengan tenang... hiks.."
jae ikut terisak menangis hatinya sakit sekali.

"tidak jae, dia berjanji tidak akan meninggalkanku sendiri.. dia berjanji akan menua bersamaku..."

Yunho tetap meronta... dan menangis keras.. air mata jaejoong mengalir deras.

Brukk..
Yunho pun terkulai lemah. Pingsan. Jaejoong memapahnya keruang terdekat. Membaringkan nya keranjang. Mengelus wajah pucat nya.

"Hyung, jangan seperti ini... kumohon. Jangan seperti ini..." bisik jaejoong terisak.

                         *      *       *

Hari ini  hari Ahra dan bayi nya dimakam kan. Setelah sebelumnya meraung dan menghancurkan barang barang,yunho sudah sedikit lebih tenang. Walau sesekali mengalir air mata dari sudut matanya. Bukan berarti dia lebih baik. Dia seperti robot tak bernyawa. Sinar matanya kosong.

Dan sekarang mereka berdiri disamping makam ahra. Saat semua orang telah pulang mereka masih mematung disana.  Jaejoong menggenggam erat telapak tangan hyungnya, memberikan kekuatan.

"Ahra ya... jaga dirimu baik baik disana. Dan baby.. jangan nakal, jangan menyusahkan umma mu disana. Atau appa akan marah.
Baik baik lah kalian disana. Appa pulang dulu...selamat tinggal keluarga kecil ku..."

"kita pulang boo..." Yunho menarik lembut tangan jae..

"eum..."

Tuhan...
Aku memang mencintai nya..
Tapi aku hancur melihat nya hancur
Aku terluka melihatnya terluka..
Semoga esok lebih baik cinta...

                   *         *           *

Sejak hari itu yunho berubah.. dia selalu pulang larut dan sering dalam keadaan mabuk berat. Sering tercium bau parfum wanita jalang menempel dibaju nya.

pagi itu pun saat mereka sarapan suasana terasa sunyi.

"hyung..."

"hmm..."

"apa hyung berniat menikah lagi..."

Yunho menatap jaejoong tajam,dia menghentikan gerakan tangan nya memotong pancake.

"mengapa berfikiran seperti itu jae?"

"semalam ada wanita yang mengantarmu.. kami sempat cekcok karna dia meminta untuk menginap. Dia menyebut nyebut calon istri hyung. Dan aku berusaha mengusir nya.. apa benar dia-"

"dia hanya pelacur jae.. aku hanya bersenang senang..."

"dan apakah hyung senang?"

"jangan pernah sekali kali mencampuri urusanku jae..aku memperingatkanmu 'kim' jaejoong..."

Yunho meletakkan garbu nya dengan kasar. Dia langsung beranjak pergi tanpa melihat sudut mata jaejoong mengalir air bening.

'Deg..'

Dirimu bahkan mengungkit marga ku hyung.. apakah sekarang kau membuangku??

                *            *           *

Yunho pulang kantor lebih awal. Dia merasa kurang sehat. Saat melewati kamar jaejoong dia melihat adiknya memasuk kan baju baju nya kekoper. Yunho cepat memasuki kamar jae.
Jaejoong tahu,tapi dia mengacuhkan nya.

"kamu mau kemana jae?"

"jepang..."

"bukankah kamu janji tidak akan kembali kesana..?"

"anggap saja aku berubah fikiran..."

"wae?"

Jaejoong menghentikan gerakan nya mengambil baju dilemari. Dia menghela nafas.

"bukankah hyung sendiri yang membuangku?"

Deg...
Yunho menyadari kesalahannya kali ini..

"jae..."

"aku tidak mengenal siapapun disini,
Tidak ada alasan untuk ku tetap bertahan dirumah ini tuan 'jung' Yunho..."

Bruukk

"aku mohon... jangan pergi jae...jangan pergi..hanya kamu yang saat ini hyung miliki.. hyung akan berubah.. hyung akan jadi apapun sesuai maumu.. tapi jangan pergi.. hyung akan berlutut didepan mu.. tapi tetaplah tinggal.. disini.. menemani pria dungu ini..."

Yunho memeluk jaejoong dengan erat. Dia terisak keras. Jaejoong membalas pelukan yunho.. air mata mengalir deras dari matanya.

i whispered my dark stories...

i ignored my dreams and my ambition...

but, why i never can touch your heart...??!!

             *    T   *    B    *     C      *

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang