CHAPTER 5

3.4K 347 11
                                    


Semenjak hari itu
Pagi kala ku buka mata
Yang kulihat adalah warna
Bukan lagi hitam putih dunia
Dia ada ditiap pucuk udara yang ku hirup
Wangi menusuk embun tepat di ulu hati
Rasa sakit yang nikmat itu
Mengikutiku dan sungguh
Aq rela terlelap dalam dekapannya
Tak peduli berapa ribu kali
Ku ucap katanya dan ia menoleh
Dalam melodi risau dan memuja
Senyum itu menghempasku
Menggulung mu dalam gemulai ombak
Dipenghujung purnama...

Matahari pagi sudah bersinar hangat, tapi jaejoong masih terbungkus selimut seperti kepompong. Sayup sayup terdengar suara nyanyian dari arah kamar mandi. Mungkin hyung nya sedang melakukan rutinitas mandi pagi sambil bernyanyi. Dan itu sudah berlangsung semenjak 30 menit yang lalu.

Arghhhtt~~~~
Jaejoong menyibak selimut yang membungkusnya dengan sebal. Bibir mungil nya terpout imut.
Demi jiji.. ini hari minggu. Jaejoong ingin menghabiskah harinya dengan bermalas malasan.

Saat jaejoong baru beranjak dari ranjangnya untuk mendobrak pintu kamar mandi dan mengomeli hyung nya, terdengar lagu mirotic berdering dari ponsel hyungnya. Jaejoong pun meraih ponsel itu tertera nama yang tidak asing buat nya.. 'PARK JIDAT'... Jaejoong buru buru mengangkatnya.

"Annyeong jidat lebar hyung~~~~~~"

"annyeong jae baby... dan panggil aku hyung tampan.. arra?"

"Permintaan ditolak..." jaejoong memutar bola mata nya bosan.

"ishhhh~~~~ mengapa kau suka sekali memanggilku jidat lebar...??!!" Yoochun menggerutu frustasi diseberang sana.

"karna jidat hyung memang lebar seperti lapangan bola..." ucap jaejoong polos.

"arghhhht~~~ terserah kaulah jae~~ terserah....sekarang serahkan ponselnya pada yunho~~~" Yoochun menghela nafas putus asa.

"Hyung tidak bisa menerima telp sekarang.."

"wae...??!!"

" Dia sedang 'solo karir' *menyanyi*..." ucap jaejoong serius.

"hahhh...!!! 'Solo karir' *onani* ...??!!"

"eum..." Jaejoong mengangguk angguk.

"Dari mana kau tahu...?? Kau mengintipnya??!! "

" Suaranya keras sekali terdengar dari luar dan itu membuat joongie terbangun.." *pout*

"ishhh... hyungmu kelewatan aku akan menceramahinya nanti.." bagaimana bisa dia merusak otak polos jaejoong.

" Omeli jika perlu hyung... ditabokin juga boleh... trus......" Grepp... ada tangan melingkar dipinggang nya..

"hyaaaa~~~~ apa yang hyung lakukan~~ dan pakek bajumu~~~"

jaejoong syock melihat yunho telanjang dada dan mendekap erat pinggangnya. Otot perut keras 8 pack terlihat jelas.Jaejoong pun meronta ronta dari dekapan Yunho. Ponsel yang jaejoong pegang terlempar kepinggir ranjang sangking kagetnya. Sedang Yoochun yang diseberang panik. Pikiran nya melayang kemana mana. Tidak mungkin yunho 'menyerang' jaejoong kan??

"yunhoo~~~~ Yunhoo~~~" Yoochun memanggil panik.

"Wae..." Yunho meraih ponselnya. Sedang jaejoong masih di dekap nya erat erat. Sedikit mengangkat pinggangnya untuk memangkunya. Pipi jaejoong bersemu merah.

"Kau tidak menyerang jaejoongie kan..."

"Tentu tidak pabbo park..."

"ishhh... aku hanya menghawatirkan jae baby... suei bisa memotong habis 'masa depanmu' jika kau macam macam..."

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang