Serendipity

1K 78 8
                                    

Jung Yong Hwa memandangi anak anak asuhan nya yang sedang sibuk membaca dan menghapal skenario drama yang baru saja di buat nya semalam . Hari ini ia hanya ingin anak anak itu membaca dan memahami dahulu lembar skenario yang telah di bagikan satu persatu, mereka berebut ingin memerankan karakter pangeran Park Dong Hwa tapi tak ada yang mau menjadi putri Sung Hye Rim.

"Bagaimana jadi nya jika tak ada yang mau menjadi putri ? Tak mungkin pangeran tanpa putri, kan ?". Tanya Yong Hwa pada anak anak.

"Karena putri Sung Hye Rim jelek ..". Jawab seorang anak.
Yong Hwa hanya tertawa ringan.

"Tapi dia itu yang baik hati" sahut Yong Hwa.

"Mengapa putri nya di buat jelek 선생(guru) ?" Tanya seorang anak namja sebelas tahun.

"Karena dia akan memberi pelajaran kehidupan bagi pangeran Dong Hwa, kecantikan hati itu lebih berarti dari pada kecantikan fisik". Jawab Yong Hwa yang masih saja tertawa ringan.

Anak anak ini masih belum memahami tentang makna kehidupan, mereka hanya merekam apa yang mereka lihat dalam benak mereka.

"Kalian baca dulu skenario nya drama terbaru kita itu baik baik. Besok, barulah aku akan menentukan siapa yang jadi pangeran, siapa yang menjadi putri, perdana menteri, pelayan istana, dan lai lain. Dan kalian tak boleh menolak peran yang sudah ku tetapkan,". Kata Yong Hwa menutup latihan hari itu.

Pelatihan drama sederhana untuk anak anak itu adalah ide yong hwa ia melakukan sukarela tanpa memungut bayaran, ini pelatihan khusus anak anak yang orang tua nya kurang mampu dua kali seminggu mereka berlatih di taman kota bagi Yong Hwa mengenalkan akting untuk anak anak itu memberikan nya kebahagiaan tersendiri bagi nya.

"Anak anak itu harus sudah memiliki suatu keahlian sejak dini, aku tidak memaksa mereka harus ikut ini hanya untuk anak anak yang suka belajar acting". Jawab Yong Hwa saat Jung Shin sahabat nya menanyakan rencana nya ini.

Lee Jung Shin adalah rekan nya saat masih sama sama mahasiswa jurusan drama di kampus K-ARTS ( Korea National University Of Arts). Jung Shin sangat mendukung ide Yong Hwa ini.

"Kemana Soo Jin ?" Tanya Yong Hwa kepada sekumpulan anak anak itu.

"Kudengar dari bibi nya, dia sakit lagi 선생". Jawab Sang Hyun anak itu memang paling dekat dengan Soo Jin.

"Dia sakit lagi ? Sakit apa lagi sekarang ?". Tanya Yong Hwa.

"Katanya masih perut nya yang sakit ... ". Jawab Sang Hyun lagi.

Yong Hwa tertegun, besok ia harus menjenguk anak itu Yong Hwa sangat peduli pada Soo Jin. Ia merasa iba pada anak itu di usia nya yang baru sebelas tahun ia sudah kehilangan appa dan eomma nya, Soo Jin tinggal bersama bibi nya yang hidup nya sudah cukup di sulitkan dengan mengasuh empat orang anak nya sendiri.

"Baiklah, sekarang saat nya kalian pulang. Ingat langsung pulang? Jangan mampir ke mana mana!,arraseo?. Pesan Yong Hwa pada anak anak asuhan nya.

Hari ini Yong Hwa pulang sendiri, karena, karena Kang Min Hyuk yang kadang ikut membantu nya mengajari anak anak ini ilmu berakting hari ini berhalangan ikut.
Yong Hwa berjalan menyusuri Cheonggyecheon stream malam ini ia memilih makan malam ramyeon cumi dan tauge yang di sajikan bersama kimchi di sebuah warung makan pinggir jalan ia tidak memesan soju, sudah lama ia menghidari minum soju, Yong Hwa sedikit trauma dengan minuman yang mengandung alkohol itu , bahkan di musim dingin sekali pun ia tak berani lagi meminum soju walau sekedar untuk menghangatkan tubuh.

"Namja 나쁜, 새끼 !" Ucap yeoja yang minum soju.

Makian keras itu membuat Yong Hwa menoleh dilihat nya seorang yeoja duduk di meja sebelah kanan nya, yeoja itu tampak nya minum soju terlalu banyak ada empat botol soju di atas meja nya. Yong Hwa hanya tersenyum sinis, ia selalu prihatin melihat orang orang frustasi yang melampiaskan nya dengan banyak minum soju hingga mabuk.

SARANGHAEYOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang