PART 3
Jungkook menatap Taehyung lekat dari balik jendela kaca yang memisahkan mereka. Kerutan tak suka tercetak di keningnya kala melihat Taehyung sesekali menelungkupkan kepala nya di mejanya. pemandangan ini tak hanya terjadi hari ini. Sudah lima hari Taehyung seperti ini, terlihat murung, sedih, dan.. seakan menghindarinya. Perubahan sikap si Manis terlihat jelas setelah hari itu. Hari dimana.. Kakaknya –Jeon Seokjin- mengunjunginya di ruangannya dengan tiba-tiba.
Hari itu, hari dimana ia dapat melihat sorot kekecewaan dan kesedihan dari sepasang hazel milik Taehyung kala bibir itu melafalkan nama sang Kakak. Sampai detik ini Jungkook tak henti berpikir keras, berusaha menemukan alasan dibalik perubahan sikap itu, atau paling tidak.. tatapan kepedihan itu.
Mencoba bertanya pada sang Kakak, sudah ia lakukan. Namun, sang Kakak memilih bungkam, dan selalu mengalihkan pembicaraan jika ia sudah mulai menyinggung masalah masa lalu di antara keduanya.
Menyelidikinya langsung? Oh, shit! Bagaimana caranya?!
Jungkook sudah berada di London setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama nya di Hanlim Junior High School –Sekolah yang sama dengan Taehyung-. Ia berada di sana, memilih mengenyam pendidikan di Sekolah ternama disana, hingga berhasil menyelesaikan kuliahnya di usia nya yang masih sangat muda –dua puluh tahun, dengan menyandang gelar Honoris Causa di akhir pendidikan Managemen Bisnis S2 nya di Harvard University.
Ia bahkan baru menginjakkan kakinya kembali di Seoul tiga tahun yang lalu, karena sang Kakak berhasil diterima menjadi salah satu Dokter specialis jantung di salah satu Negara di Benua Eropa tersebut –Jerman. Sang Ayah menurunkan kekuasaannya sebagai CEO kepada Jungkook berkat karir sang Kakak juga.
Hal itulah yang membuat Jungkook sama sekali tidak pernah tahu apalagi mengenal teman-teman sang Kakak yang akan mempermudahnya untuk menyelidiki mengenai hubungan yang sempat terjalin di antara Taehyung dan sang Kakak.
Jungkook mengusap wajahnya kasar kala di rasanya kepalanya hampir meledak lantaran memikirkan hal itu. Sungguh, memikirkan kemajuan Perusahaan yang dipimpinnya beserta kesejahteraan 2000 Karyawannya saja sudah membuat kepalanya sakit, dan sekarang ia masih harus memikirkan hal itu. Oh, bunuh saja Jungkook.
Ketukan pelan di pintu membuat Jungkook kembali mendongakkan kepalanya setelah membenamkannya di meja kebesarannya beberapa saat. Hingga wajah yang ia rindukan muncul dari balik sana, membuat bibirnya tanpa sadar membentuk sabit kecil.
"permisi, Sajangnim aku ingin –"
"kau lupa kesepakatannya, Taetae-ah? Berhenti memanggilku dengan panggilan membosankan itu." sela Jungkook dengan ekspresi kecewanya.
Taehyung terdiam sejenak sebelum berdeham kecil, dan kembali melanjutkan langkahnya menghampiri sang CEO.
"ada beberapa dokumen yang harus anda tanda-tangani, Sajangnim. Sujeong-ssi menunggu dokumennya sekarang." Agaknya Taehyung tak mengindahkan perintah sang Sajangnim, yang kini membuat Jungkook mengerutkan puncak hidungnya.
"kau mengabaikanku sekarang? Apakah aku berbuat salah lagi, eum?" tanya Jungkook, cukup tegas dengan tatapan menghunus Taehyung lurus.
"tolong ditanda-tangani segera, Sajangnim." Desak Taehyung, sepertinya tak ingin menjawab pertanyaan sang Sajangnim.
Jungkook berdecih kecil, sebelum mengaitkan kesepuluh jarinya, membawanya berpijak pada meja nya, masih dengan tatapan lurusnya pada Taehyung.
"apa kau sedang memerintahku, Kim Taehyung-ssi?" desis Jungkook, membuat Taehyung menghela nafasnya berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call You Mine! (KookV)
FanfictionCall You Mine! Cast : Kim Taehyung, Jeon Jungkook Genre : romance, comedy (?) Length : Chapter Rate : M Author : VJin Cover : VJin DISC. : THIS FANFICT IS BELONG TO ME! DO NOT CO-PAS WITHOUT MY PERMISSION! DO NOT PLAGIARISM, PLEASE! F...