Part IV (Mendekat Perlahan p.1)

61 7 3
                                    

Terimakasih banyak buat
annsfebriantip jusitaFitriani isnaenifaragu sbaurelin  @adyana_tanty Sudah jadiin Reading List, terimakasih😘😘😘 jadi tambah semangat hihihi😍

__________________________________

Belum Anchel menjawab pertanyaan ku
Tiba-tibaa

"Plontanggggg!!"

Aku berlari menuju pantry, ku lihat Ara jatuh dan gelas-gelas pun pecah, teko yang berisi air panas pun tumpah di atas lantai

"Kok bisa sih dek" tanya ku, sembari mengambil pecahan beling gelas-gelas yang pecah tersebut

"Tadi kepeleset, duh sakit" jawab Ara, sambil memegang kaki nya

"Ga kena air panas kan?" tanya ku, sambil menatap Ara

"Engga ka" jawab Ara, kembali menatap ku

Aku pun membereskan pecahan beling dari gelas-gelas yang pecah, dan mengelap air panas yang tumpah di lantai

Ara sedari tadi sudah berlari masuk ke kamar. Aku tidak tau mengapa dia berlari memasuki kamarnya, mungkin takut Aku marah atau ga tau deh

"Lama banget ngapain" ucap seseorang yang berada di pintu pantry dengan suara khasnya yang serak-serak basah itu, sembari melipat kedua tangan di depan dadanya

Lalu aku berdiri dan mendekatinya

"Nih beresin ini, lu udah selesai kan kesini cuma pinjem buku osis doang, kenapa ga pulang?" ucap ku kesal sambil melipat kedua tangan di depan dada, karena maksud dari pertanyaannya menyinggung, bukan nya membantu ku untuk membereskan, malah bertanya seperti itu

"Lu ngusir? Yaudah gua balik dulu" jawab Anchel dengan nada tidak pedulinya itu, sembari meninggalkan pantry dan terbunyi tutupan pintu depan rumah dan suara motor besar miliknya

***

"Tuh cewek kerjaannya marah-marah mulu ya" ucap Anchel yang sudah sampai dirumahnya

Anchel pun masuk ke dalam rumah, dan dilihat mamanya yang sedari tadi menunggu nya

"Anchel, ini jam berapa. Kamu dari mana!!!" ucap nya, dengan nada tinggi lalu berdiri mendekati Anchel, yang mematung di depan pintu

"Ngapain mama disini?" tanya Anchel dengan nada pelan, sembari meremas tangan kirinya

"Mama disini mau lihat kamu!!! Kamu malah keluyuran malam!!! Siapa yang ngajarin gitu ini jam 11!!!" Ucapnya membuat jantung Anchel berdegub lebih kencang, hati nya merasa pecah berkeping-keping akibat kedatangan Mamanya sendiri

Tanpa mengucap satu kata pun, Anchel memperlihatkan buku yang dia pinjam kepada Mama nya. Lalu Anchel meninggalkan Mama nya, bergegas menuju kamarnya yang berada di lantai atas

"Anchel!!!!" ucap Mama nya naik satu oktaf, terdengar namun sayup tidak jelas

Anchel menutup kamarnya kencang, dan memegang dada kirinya dengan kedua tangannya

"Sakit" ucap Anchel sembari memejamkan matanya

"Kenapa semua ini terjadi, kenapa Mama Papa cerai, dan seminggu kemudian Papa meninggal" ucap Anchel lirih, yang telah duduk di balik pintu kamarnya itu

"Salah apa Tuhan" ucap Anchel lirih

"Kenapa gua ga bisa nangis, tapi di dada ini, terasa sakit sangat sakit" ucap Anchel membuka matanya

Reach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang