chapter 4

102 3 0
                                    

ku tekuni laptop ku karena sebentar lagi aku dan Amel akan menemui client .

ini proyek besar . dan aku harus bisa bekerja sama dengan perusahaan MMV .

ku lihat jam sudah menunjukan waktu makan siang. 

segera ku hampiri asisten ku, Amel .
untuk berangkat menemui client .

ku lihat dia sedang menelfon seseorang ,astaga wajah nya benar benar membuat ku mabuk .

aku berdehem untuk menyadar kan dia yang sedari tadi tak menyadari kehadiran ku .

ia melihat ke arah ku dengan wajah terkejut lalu ku lihat dia berbisik pada lawan bicara nya di telfon .

setelah ia menutup telfon nya .
"maaf pak . apa sudah mau berangkat sekarang "

"ehem iya . kau sudah siap kan semua nya "

"sudah pak . beres " ucap nya tersenyum .

aku membalas senyum nya , kita berjalan beriringan memasuki lift untuk turun ke bawah .

aku bertanya ini itu untuk mengurangi rasa canggung di antara kita . ya kita hanya berdua di dalam lift. 

dan kalian tau gimana perasaan ku ini . yap gugup sekali .

aku harus menarik nafas dalam dalam untuk menetral kan detak jantung ku yang berlari maraton .

sesekali ia memperlihat kan gigi putih yang bersejajar rapih karena candaan ku.

suara dering handphone dari saku celana ku mengganggu percakapan ku dengan Amel . SHIT

ku lihat siapa yang menefon ku.
nomor tidak ku kenal . namun takut penting jadi ku angkat saja .

"Amel ,saya angkat telfon bentar ya "
ucap ku meminta izin sebentar .

"iya pak " 

ku geser tombol hijau pada hp ku terdengar lah suara wanita , suara nya seperti tak asing .

"hallo Adipta "

"iya . maaf dengan siapa ya "

"aku Cindy Dip . kemaren tante yang kasih nomor kamu ke aku "

aku mendengus kesal ,aku sudah menduga pasti ulah mama .

ya ya aku tau niat mama baik . mama ingin mencarikan ku jodoh . tapi aku sudah menemukan nya  dan dia ada di belakang ku . hehehe

"Dip . hey kamu masih di situ kan  "

"ehh. iya masih .terus ada apa cin "

"nanti makan siang bareng yuk . kamu jemput aku ya "

"maaf Cin aku nggak bisa aku ada meeting penting . udah dulu ya . bye "

ku matikan telefon ku tanpa persetujuan dia .
sabodo lah

ku hampiri Amel meminta maaf karena lama . dan dia harus menunggu setelah kita keluar dari lift tadi.

" nggak apa apa pak . yang penting kita nggak telat . "

"astaga saya lupa . ayo Mel waktu kita cuma 15 menit lagi "

aku berlarian kecil tak terkecuali amel .

sekitar 10 menitan lebih aku dan Amel sampai di restoran itu .
saat sudah turun dari mobil ku lihat wajah Amel pucat .
apa aku terlalu cepat membawa mobil nya .

"Mel sorry ya . bawa mobil ngebut ngebut.  "

"ahh iya pak nggak apa apa " 

" muka kamu ampe pucet gitu "

sucks boy and chatty girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang