Shannon POV
"Kau diliburkan?" Tanya Rex
"Di non-aktifkan lebih tepatnya" jawabku santai sembari berjalan mendahuluinya.
"Sudah berapa kali kubilang turuti ibumu, berhentilah menjadi pembangkang!" Tegas Rex nyaris membentakku.
Aku berhenti tepat didepan lokerku, memasukkan kode dan mengecek isi didalamnya "ini keputusanku Rex, lagi pula untuk apa aku menuruti dia pada akhirnya ia juga akan menendangku dari sini"
Rex menghela nafas, menunduk sambil terus memandangi ujung sepatunya, kebiasaannya saat dia dalam kondisi takkaruan seperti saat ini.
"Apa yang membuatmu melakukan hal ini?" Kali ini dia tidak menunduk, Rex memberanikan diri mengangkat kepalanya dan memandangku dengan tatapan memprihatinkannya itu.
Kini giliranku yang menghela nafas, teater sudah sepi kala itu, koridor ini menjadi sunyi keheningan ini membuatku risih seakan-akan ingin pergi tanpa harus menjawab pertanyaan menyakitkan itu.
"Sejak lama aku sudah tau, teater hanya dijadikan umpan bagi ibuku agar aku percaya bahwa ia memang menurutiku, tapi lama kelamaan aku sadar bahkan teater ini pun dibawah kendali ibuku seakan-akan hidupku telah tersusun rapi diaturnya agar suatu saat nanti aku bisa menggantikannya dan memainkan peran yang sama dengannya, aku tidak mau lagi mengikuti permainannya, sudah cukup sampai disini Rex.
"Jadi apa yang akan kau lakukan?" Tanya Rex kesekian kalinya, oh sial matanya berair come on Rex ini bukan kau yang ku kenal.
"Aku tidak tau, aku belum memikirkannya" aku tertawa sumbang mendengar jawabanku sendiri.
"Aku tidak bercanda" Rex terdengar serius.
"Aku tidak tahan, aku langsung menghamburkan tubuhku dipelukannya, kami terisak bersama-sama menumpahkan semua gejolak yang sedari tadi kami tahan.
"Tenang saja, aku bukan gadis berusia 5 tahun lagi Rex, aku tau apa yang akan aku lakukan"
Jawabku setenang mungkin tanpa melepaskan tubuhnya di pelukanku.
--------
Brooklyn beckham as River Mellark a.k.a Rex (foto diatas)
P.E
KAMU SEDANG MEMBACA
Shan
Teen FictionDari awal Shan tau kepindahannya ke Chicago akan membawa dampak yang besar baginya, tapi ia belum yakin sebesar apa dampak itu akan merubahnya. Ia pun bertemu Adam mahluk yang hidup disebelah ruangannya, mahluk yang harus didekatinya sekaligus dijau...