PROLOG

838 37 6
                                    


Aku sedang duduk bersama seorang pria di sebuah bangku yang menghadap ke sebuah danau dengan pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah.

Tiba-tiba...

"Risa, kamu cantik sekali."

Wajahku pun bersemu merah.

"Kau bisa saja. Kau memang pandai membuat wanita melayang."

"Aku tidak bohong."

Pria itu tersenyum dengan sangat manis. Dan di matanya tak nampak ada kebohongan.

"Oh iya aku ada kado untukmu."

"Oh ya? Kado apa?"

"Sebenarnya sih ada 2 kado spesial. Tapi kalau aku beri tahu jadi nanti bukan suprise lagi dong?"

"Ah, ayolah jangan buat aku penasaran."

Dia mengelus pipiku perlahan.

Lalu, dia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah marun berlapis beludru.

"Ini, bukalah."

"Apa ini?"

"Buka saja."

Aku pun membuka perlahan kotak itu dan...

"Wah, indah sekali!"

Di dalam kotak itu ada kalung yang terbuat dari platina dengan liontin yang berbentuk hati. Sangat indah!

"Kau suka?"

"Tentu! Apa benar ini untukku? Ini terlalu indah."

Aku pun mulai ragu dengan kado pemberian pria itu.

"Tentu saja itu untukmu. Kemarilah, akan aku pasangkan kalung itu di lehermu."

Lalu pria itu pun membalikkan tubuhku sehingga dia berhadapan dengan punggungku.

Dia pun memasang kalung itu di leherku, dan setelahnya dia langsung membenarkan rambutku.

"Kalung itu cocok denganmu."

Aku pun tersipu malu untuk kedua kalinya.

"Disini agak dingin. Pakailah ini. Kau pasti kedinginan."

Pria itu memasangkan jaketnya ke tubuhku. Aroma pria itu masih menempel di jaket yang sedang ku kenakan.

Aku pun hanya bisa menatap kagum padanya. Aku tak menyangka bisa mendapat perhatian dari seorang pria yang amat tampan.

Tepat setelah dia memasangkan jaket itu, kemudian ia merangkulku. Dia mendekapku kedalam pelukannya, aku pun menaruh kepalaku diatas pundaknya.

Beberapa detik kami terdiam, lalu aku angkat bicara.

"Lalu? Katanya ada 2 kado? Mana satunya?"

"Kau yakin mau membuka kado yang kedua?"

"Ya, kenapa tidak?"

Dia pun tersenyum kepadaku.

Dia menyentuh daguku dengan tangan kanannya dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Aku tak bisa menutupi wajahku yang bersemu merah ini. Aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya!

Dia pun mendekat dan semakin dekat. Aku mulai merasakan hembusan nafasnya di wajahku

BAD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang