Moshi kono kabe no naka ga ikken no ie dato shitara
Kimi wa genkan no DOOR ni wa te wo kakeru darouka?
Nemuru tame no BED mo dan wo toru tame no danro mo
Shokuji wo toru tame no daidokoro ni ryouri ga attemo?*****
"Levi. Oi, Levi!" Hanji menguncang tubuh kecil namun kekar Levi pelan.
Perlahan Levi membuka matanya dan terbangun dari tidur singkatnya. Matanya langsung memandang Hanji dingin seperti biasanya tanpa bersuara.
"Wuah, tidak biasanya kau sedikit sulit dibangunkan. Tidurmu nyenyak sekali. Aku sampai tidak tega membangunkanmu. Hahaha," cerocos si pemimpin regu berkacamata itu.
Levi yang entah sejak kapan tertidur di kursi ruangannya dalam keadaan duduk --meski memang biasanya ia tidur dalam posisi itu-- memang terkenal menderita insomnia berat dan hanya tertidur rata-rata 2-3 jam perharinya.
"Apa maumu, kuso megane?" sarkas pemilik nama Ackerman itu.
"Yah, Erwin memanggilmu. Seperti ada hal penting yang mau dibicarakannya," Hanji berbalik hendak meninggalkan ruangan.
"Oi, apa kau tadi bernyanyi?" tanya Levi tiba-tiba.
Hanji menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Levi yang terlihat sedikit linglung.
"Nyanyi? Apa yang kau bicarakan? Kau tau sendiri aku tidak bisa bernyanyi. Hahaha. Memang ada apa, Levi?"
Levi terdiam sejenak memikirkan sesuatu.
"Iie. Lupakan saja. Sebaiknya aku segera ke ruangan Erwin," elak Levi sambil beranjak meninggalkan Hanji yang masih penasaran dengan maksud pertanyaan Levi tadi.
Lalu kenapa aku merasa mendengar seseorang bernyanyi? Apa itu mimpi? Kenapa aku merasa pernah mendangar lagu itu di suatu tempat?
Levi berpikir keras selama perjalanannya menuju ruangan Erwin. Mencoba mengingat di mana ia pernah mendengar lagu dalan mimpinya tadi. Namun semakin keras ia berpikir, semakin sulit ia menemukan jawabannya. Hanya saja, ia merasa jauh di dalam memorinya, pasti ada sesuatu yang dapat menjawab semua rasa penasarannya.
*****
Seorang gadis tengah memeriksa peralatan 3D Manuver Gearnya pada sebuah gua tersembunyi di salah satu sisi hutan selatan. (Y/N), begitu nama si gadis, tampak telah lama menetap pada gua itu sehingga keadaan gua hampir seperti rumah pada umumnya, hanya saja tanpa perabotan.
Setelah selesai dengan sesi pengecekan, gadis berambut sepinggang itu bangkit dari posisinya dan mengambil jubah gelap yang tergantung pada salah satu sisi dinding gua. Jubah bertudung itu mampu menutupi peralatannya dan juga sebagian besar wajahnya dengan tudung yang besar dan kerah yang tinggi.
Sebelum pergi, tak lupa ia membawa sebilah belati bergagang dan sarung kayu. Dengan wajah penuh harap, gadis itu mulai bergumam pada dirinya sendiri.
"Saatnya menyuarakan kebebasan."
*****
Sesampainya di ruangan Erwin, Levi langsung masuk dan mendapati sang komandan yang tengah berkutat dengan tumpukan dokumen di meja kerjanya.
"Ah, Levi. Kau sudah tiba. Aku harap aku tak mengganggu aktivitasmu dengan memanggilmu kemari."
"Sejak kapan kau peduli dengan aktivitasku? Hentikan basa-basinya, dan ada apa?" ketus Levi yang disambut senyuman maklum oleh sang Komandan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hontou no Sekai wa Matteru (Levi X Reader) 【SLOW UPDATE 】
Fanfiction"Munculnya Jiyuu no Onna beberapa tahun terakhir merepotkan kepolisian Militer kerajaan. Wanita misterius yang dikabarkan selalu menyanyikan lagu kebebasan di khawatirkan akan mempengaruhi pola pikir rakyat. Berbeda dengan kerajaan yang ingin menang...