Vanessa sedang berada di sebuah Cafe di dekat rumahnya dan menikmati latte nya. Saat pesan dari Keenan masuk,ia langsung meninggalkan tugas tugasnya dan pergi ke Cafe.
Ia sedang berpikir bagaimana ia harus menjawab pesan dari masa lalunya --Keenan-- yang sangat menggangu pikirannya. Mempunyai kekasih baru ia pikir akan membuat ia lupa akan masalalunya. Vanessa memang sudah lupa,tapi sebelum pesan dari Keenan tiba tiba masuk ke Iphonenya.
Tiba tiba ia merasa iba pada Gray,apakah jika Keenan kembali Vanessa harus meninggalkan Gray.
Tak dipungkiri bahwa Vanessa sangat mencintai Gray.
Gray yang selama ini selalu menjaganya,Gray selama ini yang selalu melindunginya,Gray selama ini yang selalu membuat Vanessa tersenyum,dan Gray juga yang selama ini membantu Vanessa bangkit dari keterpurukannya dimasa lalu.Gray adalah malaikat pelindung bagi Vanessa sampai saat ini.
Kalau tidak ada Gray, Vanessa mungkin masih terpuruk dalam masa lalunya. Wajah Gray tak kalah tampannya dari Keenan. Dengan wajah khas negara Prancisnya dengan rambut berwarna keabu-abuannya,tampang imut baby face nya,serta kesetiaannya pada Vanessa sangat sulit membuat Vanessa berpaling ke yang lain.
Ia sangat bangga memiliki Gray. Apalagi dengan ciri khas Gray yang juga selalu membanggakan dirinya didepan teman temannya. Namun pesan dari Keenan membuatnya melamun kembali.
Ia tak mungkin tega meninggalkan Gray hanya karena Keenan tiba tiba datang dan kemungkinan besar akan mengejar Vanessa kembali.
Meskipun ia masih bingung mengapa Keenan tega meninggalkannya tanpa penjelasan apapun. Padahal dalam lubuk hatinya ia masih mengharapkan akan kembali bersama keenan seperti dulu.
Tiba tiba ia teringat dengan kenangannya bersama Gray. Ia berpikir kembali, apakah ia tega meninggalkan Gray?
Vanessa tersadar dari lamunannya saat ada seseorang yang menepuk bahunya. Vanessa tersenyum saat tahu siapa yang datang. Gray. Yap,Gray lah yang datang menghampirinya.
"Hai" sapa Gray.
"Hai juga" balas Vanessa
"Kamu lagi mikirin apa? Kok ngelamun gitu?" Tanya Gray.
"Eh? Enggak mikirin apa apa kok. Kamu ngapain disini?" Tanya Vanessa.
"Emang nya aku gaboleh ya kesini?" Bukannya menjawab pertanyaan Vanessa, justru Gray balik bertanya.
"Ih! Maksud aku bukan begitu. Kamu kok tiba tiba bisa ada disini? Bareng siapa?" Bilang Vanessa.
"Ohhh, tadi aku kebetulan lewat sini. Aku kesini bareng kak Rena --Renata kakak perempuan Gray-- Pas aku masuk kesini, aku liat kamu duduk di pojokan sambil melamun. Yaudah aku samperin aja" jelas Gray.
"Ohhh.. yaudah ajak kak Rena aja kesini gabung bareng kita" bilang Vanessa.
"Okay. sebentar ya aku samperin kak Rena dulu." Ujar Gray tersenyum sambil berlalu
"Ok" jawab Vanessa sambil tersenyum manis.
Sambil menunggu Gray, Vanessa kembali melamun. Ia tak habis pikir, bagaimana Keenan bisa mendapat nomor nya? Padahal ia sengaja mengganti nomor nya agar Keenan tidak dapat menghubunginya lagi. Ia juga hanya memberi nomor nya kepada orang yang hanya dikenal saja.
Tak lama kemudian, Gray datang bersama Renata dengan membawa 2 minuman Cappucino karena kakak beradik itu sama sama suka meminum Cappucino . Kemudian mereka berdua duduk. Gray disamping Vanessa dan Renata didepan nya.
Renata membuka suara.."Hai Vanessa kan ya? Ahh..akhirnya bisa ketemu sama pacar adek gue yang paling bawel ini!" Renata menunjuk Gray melalui gerakan matanyanya sambil menunjukan wajah bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovesick
Teen FictionVanessa ditinggalin cinta pertamanya,tanpa ada penjelasan,dan kata putus. Saat Vanessa udah nemuin orang lain yang bisa bikin dia seneng,gimana kalo tiba-tiba masalalunya datang dan bersikap seolah-olah dia gapunya salah?