prolog

502 9 0
                                    

Saat pintu kafe itu terbuka, aku rasa pria yang berjalan memasuki cafe itu adalah orang yang sedang ku tunggu. Ditangannya terdapat selembar foto dan kurasa itu juga adalah fotoku sama seperti tanganku yang masih memegang fotonya saat ini. sambil mengarahkan pandangannya ia melihat mengelilingi cafe. Aku tau dia orangnya "Diaz Adi Pratama" orang yang akan dipertemukan Tante Reina padaku. Sepertinya dia mulai melihatku karena saat ini secara perlahan dia berjalan ke arahku dengan senyum tertahan.

"Kalinda?" tanyanya saat tepat di hadapanku aku mengangguk dan menyalaminya.
"Duduklah mas.. Mau pesan apa??"
"Maaf ya telat saya Diaz" terlihat kegugupan jelas terpancar dari matanya. Dari gesture tubuhnya aku tau dia adalah sosok lelaki sopan yang jarang berhubungan dengan wanita, walaupun aku jarang memiliki teman lelaki tapi aku cukup pandai dalam menilai lelaki. " kopi aja deh... Sudah lama nunggu mba?"
" kalin aja mas, baru bentar kok tenang aja" aku mengangkat tangan untuk memanggil pelayan yang sedang berjalan ke arahku untuk memesan kopi buatnya. Kulihat dia seperti tak nyaman karena lagi-lagi ia mengusap keringatnya
"MMM..sebenernya saya bingung harus mulai Dr mana.. Saya gak terbiasa disuruh ketemuan seperti ini ini yang pertama "
" sama mas, saya juga ini yang pertama, kalau gitu saya tanya duluan deh.. Mas kerja dimana?" tanyaku untuk mencairkan suasana karena aku tidak terbiasa dalam suasana kaku seperti ini.
" saya kerja di salah satu perusahaan FMCG asing , kamu sendiri kalin?"
" saya,..ngelanjutin usaha papa mas.. Papa punya EO kecil-kecilan buat saya pegang sementara papa sibuk sama perusahaan kontraktornya, mas Diaz hobinya apa?? "
" baca buku, .."ucapnya ragu kembali
"Udah itu doang?? Masa sih cuma itu?"
" emang hobi kalin apa?"
" shoping, hang out bareng temen2, Travelling, nyobain makanan baru ... Makanya aku heran mas hobinya cuma baca buku" dia kembali tersenyum saat mendengar hobi ku.
"Gantian dong mas masa aku terus yang nanyain?"
" menurutmu apa arti menikah kalin?" aku melihat wajahnya sangat serius saat menanyakan itu pandangan matanya yang teduh itu menatapku serius.
" menikah?"
"Iya menikah.. Kita bertemu disini dengan alasan perjodohan. Dan sebelum melanjutkan itu aku pengen tau apa arti menikah bagi partner ku, karena tanpa visi yang sama mungkin akan sangat sulit membangun keluarga kalin."

TrustWhere stories live. Discover now