(1) Vivian Driessen

528 13 0
                                    

Ini cerita pertama gue, jadi maaf kalo ada yang kurang apa lagi typo yang bersebaran. Gue belom berpengalaman. Semoga gak slow update. Biar gak slow update, vomment-nya jangan lupa yaa. God bless you..

Selamat membaca!!

------------------------------

Vivian POV

Setiap hari aku harus menuju tempat terkutuk itu. Rumah sakit. Sudah dua minggu ibuku dirawat karena penyakit yang dideritanya. Memang biaya rumah sakit dan penyembuhan dibayar oleh pemerintah, tetapi aku harus tetap bekerja dan mencari uang untuk biaya obat yang tidak ditanggung pemerintah. Hanya seorang SPG di perusahaan bikini paling terkenal di seluruh dunia. Victoria's Secret. Andaikan tubuh dan wajahku seperti para VS Angel aku tidak perlu lelah dengan gaji yang tidak seberapa, hanya jalan di atas catwalk dan berpose erotis sudah bisa hidup bergelimang harta. Abaikan VS Angel, aku tidak mungkin menjadi seperti mereka.

Setiap hari juga aku harus tidur di rumah sakit, menemani dan menjaga ibuku. Aku benci rumah sakit, aku tidak ingin setiap hari harus ke tempat terkutuk ini lagi dan lagi. Setiap hari aku berdoa agar ibuku cepat sembuh, supaya ia bisa di rumah. Aku satu - satunya orang yang bisa ibu harapkan. Ayah dan kakakku meninggal dua tahun yang lalu dalam kecelakaan mobil. Saat itu rasanya bagaikan langit runtuh.

Aku merelakan pendidikanku berhenti di bangku D3, karena mau tidak mau aku harus menjadi tulang punggung keluarga. Sudah sering aku mengikuti program beasiswa dan diterima, tapi aku harus ke luar negeri dan meninggalkan ibuku sendiri dan itu tidak mungkin dengan keadaannya yang parah. Jika aku sering mengikuti program beasiswa dan diterima berarti aku orang yang bisa dibilang pintar, tetapi mengapa aku bekerja hanya sebagai SPG Victoria's Secret? Aku sudah sering melamar pekerjaan yang lebih layak untukku, tetapi banyak perusahaan yang menolak karena aku hanya lulusan D3. Jadi aku memutuskan untuk menjadi SPG Victoria's Secret karena aku sedang membutuhkan uang secepatnya untuk pengobatan ibuku.

Setiap pagi aku menyuapi ibuku sarapan lalu aku menuju toko Victoria's Secret di salah satu mall terkenal. Aku mendapatkan shift dari jam 10 pagi sampai jam 3 sore. Hari ini adalah midnight sale, jadi aku harus kerja full time karena toko akan sangat ramai. Aku selalu menggunakan kereta bawah tanah untuk menuju mall tempatku bekerja. Sesampainya di tempat kerjaku, aku mengganti pakaianku menjadi seragam SPG Victoria's Secret. Siang hari memang sedikit pengunjung yang datang, paling hanya mencoba aroma parfum dan body lotion.

Sore hari, toko sudah mulai ramai, karena midnight sale hari pertama, yaitu hari Jumat jadi banyak pegawai yang baru pulang kerja menuju toko ini. Mayoritas yang datang menuju toko ini adalah perempuan, jika laki - laki itu juga sedang menemani pacar atau istrinya berbelanja. Ketika pengunjung sudah tidak terlalu ramai, aku baru bisa beristirahat. Aku sedang berjalan keluar dari toko, tiba - tiba ada seorang anak laki - laki kira - kira berumur 4 tahun sedang menangis di dekat toilet. Aku menghampiri anak kecil itu dan berjongkok di depannya.

"Hey, mengapa kau menangis? dimana orang tuamu?" tanyaku.

"Hiikkss.. hiikksss mommy jahat ninggalin aku hiikss..," jawab anak itu.

"Kita ke informasi aja yuk, nanti di umumin kalo ada anak ilang," kataku sambil membelai rambut brunette-nya.

"Aku bukan anak hilang hikkss... mommy hanya meninggalkanku hiikksss."

Aduh, kalo dia bukan anak kecil, mungkin saja sudahku tendang ke basement. Tiba - tiba ada seorang perempuan bak VS Angel keluar dari toilet perempuan, walaupun ia baru saja dari toilet, tapi parfum Hermès 24 Faubourg bisa terhirup aromanya. Perempuan dengan rambut hitam, hak tinggi kira - kira 10cm padahal tinggi badannya sudah seperti tiang bendera dan matanya yang berwarna biru kehijauan, membuat semua perempuan yang melihatnya iri.

Catch HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang