(2) Daario Rodriguez

234 11 1
                                    

Bayangin Daario itu laki - laki tertampan di imajinasi kalian, okey. Dua part pertama itu masing - masing ya POV nya. Tapi part - part selanjutnya bisa mix atau ga author POV.

Happy reading!!

------------------------------

Daario POV

Hari yang melelahkan, pekerjaan menumpuk, Thalia-pacarku- mau shopping karena ada midnight sale, dan dad menyuruhku mencarikan Dave-pemimpin divisi operasional sekaligus saudaraku- sekretaris baru. Dad menyuruh mencarikan sekretaris yang bagus kinerjanya, itu sudah pasti, fasih berbahasa prancis, dan minimal lulusan S1. Kriteria yang sangat sulit dicari, orang yang seperti itu adalah Quinn-sekretarisku-, mencarinya saja sudah seperti mencari jodoh, susah.

Minggu lalu, aku memergoki Thalia selingkuh..lagi. Sudah sering aku memergoki dirinya selingkuh, tetapi aku tetap setia. Hubungan kami sudah berjalan enam tahun dan kami sudah menghasilkan buah cinta. Memang kuakui aku terlalu sibuk bekerja, samai aku kurang merhatikan dirinya dan Jason-anakku dan Thalia-. 

Hari sudah mulai gelap, aku akan menjemput Thalia dan Jason, sekalian membeli kado untuk mom. Aku mengendarai mobil Tesla Model S menuju mall yang sedang mengadakan midnight sale. Jalanan padat merayap karena waktunya pulang kerja, untungnya mobil ini bisa autopilot. Diumurku yang sudah menginjak kepala 3, aku sudah tidak bergelut dengan dunia malam, sudah cukup kurasakan diumur 20an. Sekarang aku lebih fokus untuk bekerja dan mengurus anakku.

Satu jam kemudian, aku sampai di mall. Aku dan Thalia sudah janjian bertemu di butik favoritnya, Hermés. Jason memilih berjalan - jalan bersamaku. Jason bercerita kalau tadi ia bertemu dengan orang yang perhatian dengannya saat ia ditinggal oleh Thalia.  Aku mengajak Jason ke Victoria's Secret untuk membeli kado. Aku bertemu dengan SPG cantik dan senyumnya sangat manis. Aku meminta barang - barang untuk kado mom. SPG itu bernama Vivian.

Jason berbisik kalau SPG ini adalah orang yang perhatian tadi. SPG itu hanya tersenyum malu - malu. Tiba - tiba SPG itu bergumam menggunakan bahasa prancis, aku masih bisa mendengarnya, lalu ku jawab juga dengan bahasa prancis. Sepertinya ia cocok menjadi sekretaris baru Dave. Saat berada di kasir, aku memberikannya kartu namaku. Aku meninggalkan Victoria's Secret lalu mencari Thalia.

Jam sepuluh malam kami sudah sampai di rumah. Aku sempat berdebat dengan Thalia saat di mobil karena aku mengetes kesetiannya, ia malah marah dan menuduhku berselingkuh dan tidak percaya lagi dengannya. Untungnya saat kami berdebat, Jason sudah tertidur pulas. 

"DAARIOOO!!" teriak perempuan yang aku benci akhir - akhir ini dari kamar kami. Aku yang berada di ruang keluarga langsung menghampiri sumber teriakan tadi. Aku melipat tanganku di depan dada lalu memperhatikan Thalia dari ambang pintu. "SIAPA VIVIAN?!" tanyanya dengan marah.

"Apa urusannya sama kamu?" tanyaku tanpa ekspresi. Pasti dia tau Vivian dari Jason. "Lagian dia hanya SPG Victoria's Secret."

"YA AKU, aku, aku.... aku ini ibu dari anak kamu, Daario. Walaupun kita tidak menikah dan bisa pisah kapan aja, bukan berarti kamu bisa seenaknya aja gitu dong, inget kamu tuh udah punya anak, ?!@#!$#/~+#%." Cerewet sekali dia ini.

Aku meninggalkannya yang masih ngomong ngalor ngidul dan menuju kamar Jason. Aku membuka pintunya dengan sangat pelan. Aku mendekat ke ranjangnya dan membenarkan selimutnya. Mengapa ia sangat mirip dengan Thalia? Thalia tiba - tiba memelukku dari belakang. Apa lagi yang ia mau? Aku mengacuhkannya yang mungkin sedang menangis, karena tiba - tiba punggungku terasa basah. Aku membelai rambut Jason lalu keluar dari kamar Jason.

"Apa yang kamu mau?" tanyaku kepada Thalia yang masih memelukku dari belakang.

"Hiikkss...hiiksss aku sayang banget sama kamu, please jangan..hiiksss.. Jangan tinggalin aku." Bullshit.

Catch HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang