Minggu, 07 Juni 2015
Kerumunan burung gereja bertaburan membentuk geromboloan kecil di aspal jalan. Dalam waktu hitungan detik mereka berterbangan ke atap rumah warga, lalu berpindah menuju kabel hitam pada gardu listrik yang tertancap di sana. Mereka kembali pada aspal jalan dengan bergerombol, kemudian bertengger pada atap rumah warga, dan terhenti pada kabel hitam gardu listrik tersebut. Mereka selalu melakukan hal itu berulang-ulang setiap ada seseorang yang melewati jalan tersebut.
Jika kau berpikir hari ini adalah hari bahagia ku, kau salah. Karena aku bahagia di setiap hari nya, dan aku menganggap setiap harinya adalah hari bahagia ku. Ketika pagi menyambutku, aku selalu tersenyum dan berterimakasih pada Tuhan. Aku berterimakasih kepadaNya atas segala sesuatu yang telah Dia berikan padaku selama ini. Kedua orangtua ku yang selalu menyayangiku dan menjaga ku dari aku kecil. Ku harap ketika aku sedang menceritakan tentang kedua orangtua ku tak ada yang memutar lagu Bunda dari Melly Goeslaw, karena seperti yang kau tahu lagu itu sangat manis dan menyentuh kalbu ku, kemudian memori masa kecilku akan berputar kembali dalam pikiranku, dan menangis mengingat apa yang selama ini mereka berikan padaku, huh.. berhenti mengatai diriku cengeng.
Minggu adalah hari yang sama seperti hari-hari sebelumnya. Tak ada sesuatu yang berbeda yang akan ku lakukan pada hari ini selain bersantai di depan TV dengan siaran kartun kesukaan ku. Spongebob Squarepants, Casper, Scooby Doo akan tetap menjadi acara kesukaan ku setiap hari liburku datang. Oh.. ayolah, umur ku memang sudah 15 tahun tapi mereka semua benar-benar tak bisa ku lupakan begitu saja dari benak ku. Mereka yang selama ini mengisi kekosongan hari ku. Apa tadi aku bilang umur ku 15 tahun? Ahh.. ya, aku lupa jika hari ini adalah hari ulang tahun ku, dengan cepat aku mengambil ponsel ku yang ku taruh di atas meja tadi malam.
Tak butuh waktu lama untuk menghidupkan kembali ponsel ku. Aku mengetikan 4 digit pin sebelum kemudian ponsel ku dapat terbuka. Aku membuka aplikasi burung biru yang biasa mereka sebut twitter, membuka pemberitahuan dan ada 6 orang yang membalas tweet ku yang semalam, tetapi bukan orang yang aku inginkan, jadi ku abaikan saja.
Kemudian aku buka aplikasi kamera tua berwarna coklat yang biasa mereka sebut instagram. Ada salah satu pengguna instagram yang tak lain adalah pengikutku, dia meng upload video di akun instagramnya dengan caption (justinbieber singing happy birthday to his fans) aku membelalakan mataku ketika selesai membaca kalimat itu.
Aku menunggu loading yang tidak bisa aku katakan sebentar, sampai akhirnya video itu berhasil terputar. Video itu berisikan seorang pria yang menurutku tampan. Oh.. tidak, dia memang tampan dengan t-shirt putih nya, dan dia bernyanyi lagu happy birthday dengan durasi waktu 15 detik. Entah mengapa aku sangat senang. Aku seperti ingin berteriak padahal aku baru saja berteriak.
Aku memberi tap dua kali pada video itu dan munculah gambar hati berwarna putih yang menunjukkan bahwa aku telah menyukai video tersebut. Setelah ku dengarkan secara seksama, ternyata sebelum pria di video itu bernyanyi dia sempat menyebutkan nama seseorang. Bukan hanya seorang tetapi beberapa orang. Aku melihat beberapa komentar yang tertera di bawah video itu. Sesaat setelah membaca beberapa komentar, aku yakin bahwa seseorang yang disebutkan pria di video itu adalah beberapa penggemarnya yang berulang tahun pada hari ini.
Kau tahu aku merasa sangat senang seperti ada beberapa kupu-kupu yang berterbangan di sekitar ku dengan bentuk formasi hati yang sangat besar. Aku memutar lagi video instagram tersebut, mendengarkannya dengan seksama tetapi tetap tak ku temukan apa yang aku cari. Tak ada nama ku di sana, padahal hari ini adalah hari ulang tahun ku.
Kupu-kupu pembentuk formasi hati pun berhamburan tak menentu, pergi menuju Neverland dan tak ingin kembali lagi. Aku merasa seperti dihujam oleh ribuan lebah racun hingga merasakan sesak di dada ku. Tak ada sama sekali madu yang tersisa di dalamnya, hanya racun yang terus-menerus membuatku sakit.
Aku berpikir mengapa dia bisa melupakan aku begitu saja, tidak bermaksut untuk aku membuat keributan, tapi ini bukanlah sekedar masalah sepele. Sampai aku teringat bahwa bukan hanya aku satu-satunya orang di planet ini yang mencintainya, bukan hanya aku satu-satunya orang di planet ini yang mengenalnya, dan bukan hanya aku satu-satunya orang di planet ini yang peduli pada nya.
Apa kau pernah memikirkan tentang hal itu? Aku memang tak pernah bertemu dengan mu sejak awal aku tahu dirimu. Apa kau anggap aku tak ingin bertemu denganmu? kau harus tahu bahwa aku menginginkan sebaliknya. Kau harus tahu bahwa aku benar-benar sangat ingin bertemu dengan mu. Aku memang tak pernah bertemu dengan mu, tapi aku tahu banyak hal tentang mu. Mulai dari biodata mu, semua hal yang kau sukai, dan juga semua hal yang tidak kau sukai. Tak ada yang mengerti tentang hal ini. Hanya ada aku, dan orang-orang yang mengerti keadaanku. Tempat dimana hati ini bisa menangis, tersenyum, bahkan tertawa bersama atas satu topik yang sama.
Aku menangis untuk orang-orang yang memaksa ku agar berhenti mencintainya. Aku menangis untuk orang-orang yang memaksaku agar aku melupakannya. Aku menangis untuk orang-orang yang menghinaku atas rasa cinta ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suatu Hari Nanti
Short StoryJika kau percaya, segala sesuatu yang kau inginkan pasti akan terjadi. Tapi kapan? Suatu hari nanti.