chapter 5

242 14 3
                                    

hujan mengguyur memaksa chocho dan vanilla berhenti diaebuah cafe

"Sambil nunggu redah kita minum dulu" ajak chocho memasuki cafe tersebut

"Mbak" panggil chocho pada pelayan cafe

" teh hangat aja gimana van? 2 ya mbak, makasih"

"Maaf mbak, teh hangatnya satu aja.. satunya lagi kopi item yah mbak.. gak pake gula" pinta vanilla tersenyum

"Cafe cinta.. cafenya enak ya.. ada homebandnya lagi... seru ni.. kamu duduk manis.. ada sesuatu buat kamu" ujar chocho beranjak menuju homeband dicafe tersebut

"Sebelumnya makasih buat homeband
Yang udah mau ngizinin saya
menyanyikan sebuah lagu untuk teman special saya yang duduk disana... lagu ini buat kamu van" ucap chocho menunjuk vanilla...

Dahi vanilla mengerut tak percaya dengan apa yang chocho lakukan untuk dirinya dan chocho mulai memainkan gitar yang dia pinjam dari homeband cafe cinta

"Cinta mengapa kau sengsara...
Benci ku melihatnya
Oh oh dia itu siapa bersama mu buat ku merana...
Cinta apa kau tak bahagia...
Sini dengan ku saja...
Oh oh dia itu siapa aku ini lebih baik darinya

Jauh dalam hati mu aku tau engkau ingin ada orang yang slalu...
Mencinta dan memelukmu setiap waktu..
Kalau dia tak mampu pilih saja aku...

ini hatiku untukmu
Percayalah padaku sayang ku...

Tepuk tangan bergemuruh saat chocho selesai memainkan gitrnya dan mengakhiri lagunya

"Terima kasih" ucapnya lalu beranjak menuju vanilla yang masih diam terpaku

Chocho menyeruput teh hangatnya yang telah datang selama dia bernyanyi

"Apa apaan si kamu ngelakuin itu?" Tanya vanilla ketus

"Buat kamu.. gak semua cinta itu nyakitin.." chocho tersenyum dan vanilla terdiam mendengar penjelasan chocho

" gak bosen yah minum kopi item gitu.. tanpa gula... yang ada pait banget kan itu aku pernah baca disatu novel.. orang yang suka minum kopi item itu biasanya orang yg lagi patah hati dan mencoba menghapus semua dengan menikmati kopi item tanpa gula.. kayak kamu ini"

"Bukan urusan kamu"

" jadi urusan aku.. karna aku peduli sama kamu... karna aku sayang dan cinta sama kamu"

"Kamu gak tau apa apa tentang perasaan aku.. "

" aku tau vanilla... gak selamanya cinta nyakitin.. cinta itu tulus... jangan jadikan cinta sebagai alasan untuk rasa  sakit hati kamu... karna yang bersalah orangnya bukan cintanya... hidup kamu masih panjang, masih banyak cinta yang bisa kamu jalani kalo kamu percaya... kamu dipertemukan dengan orang yang salah untuk menyadari bahwa akan ada cinta yang sejati setelahnya.. jangan siksa hati kamu.. kamu cukup buka hati dan nerima kenyataan kalo cinta bukan cuma alvin..."

"Cukup cho!!!! Kamu udah terlalu banyak ikut campur dalam hidup aku, kamu gak akan pernah tau apa yang aku rasa, karna kamu gak pernah ngerasa gimana rasanya dikhianati" jawab vanilla berdiri dari duduknya berlinang air mata membuat sebagian mata memandang mereka

"Aku emang gak pernah ngerasain sakit hati dikhianati tapi aku tau... ketika kita sakit hati.. kita harus bangkit.. kita harus move on bukan menikamti sakit hati itu sendiri dengan menutup hati untuk cinta yang lain van, aku tau bagaimana cara memposisikan cinta dan perasaan mana yg harus dipertahankan"

"Cukup cho... aku minta kamu jauhin aku.." ucap vanilla lalu beranjak meninggalkan chocho keluar cafe cinta menembus hujan yang semakin deras

"Kenapa van? Kenapa aku harus jauhin kamu? Kamu takut? Kamu takut jatuh cinta sama aku? Atau emang kamu udah jatuh cinta tapi kamu terlalu takut untuk mengakui semua itu.. mengikuti rasa egois kamu..." ujar chocho menahan tangan vanilla ditengah tengah hujan

"Lepasin cho.. lepas" teriak vanilla

"Aku antar kamu pulang"

"Gak perlu.. lepasin tangan aku" pinta vanilla

Sebuah mobil berhenti didepan keduanya... keluar seaeorang laki laki sebaya chocho dan vanilla membawa payung berjalan meniju keduanya

"Vanilla pulang sama gue" ucapnya lalu meninggalkan chocho

******

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang