Pandora High School, Musim Gugur.
Oz memasukkan beberapa buku ke dalam lokernya dengan asal tanpa merapikannya lalu menutupnya. Ternyata seseorang sedari tadi berdiri di sampingnya.
"Hei, Oz!"
"Hei, Elli!"
"Bagaimana bayi itu?" tanya Elliot sambil menunjuk perut Oz yang sudah mulai kelihatan membesar. Sebenarnya masih belum terlalu kelihatan, dia lebih tampak seperti orang yang kebanyakan makan.
"Baik, sepertinya aku akan mengikuti saran ayahku dan mencari orang tua asuh saja," jawab Oz. "Ngomong-ngomong, bisakah kau berhenti menyebutnya 'bayi itu'? Ini mahkluk hidup, bukan kotoran yang menumpuk di perutku," lanjutnya. Mereka berdua lalu berjalan beriringan ke kelas selanjutnya.
"Tapi aku serba salah, Oz. Jika kubilang 'bayi-ku', maka itu seperti aku ingin menjadi ayahnya. Jika kubilang 'bayi-mu' itu akan membuatku terlihat kejam. Dan jika kubilang 'bayi kita', akan membuat seolah-olah kita mau mengasuh dan membesarkannya nanti," terang Elliot panjang lebar.
Oz mengeryitkan keningnya, memikirkan kata-kata Elliot tadi, "Ya, kurasa kau bisa menyebutnya 'bayi itu'," katanya.
Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan si brunette, Alice.
"Hei, Oz! Elliot!" sapanya sambil menghampiri dua orang itu.
"Hei, Alice!"
Alice memperhatikan perut Oz dengan tatapan abstrak. "Kau, kalau tidak salah ini bulan ke-empat, kan?" tanya Alice. Oz mengangguk.
"Kau tidak bisa selamanya menyembunyikan ini, loh. Perutmu akan terus membesar," kata Alice. Sekarang, mereka bertiga berjalan bersama-sama menuju kelas.
"Gampang, bilang saja kalau Oz terkena kwashiorkor," kata Elliot asal.
Oz menyikut perut Elliot, "Kau pikir aku kekurangan gizi apa?" protes Oz.
"Ya, kau kan pendek. Pasti kurang gizi," sindir Elliot. Mendengar itu, muka Oz langsung memerah karena sebal.
BRUK! Oz mejatuhkan buku Campbell Biology miliknya ke kaki Elliot dengan keras. Otomatis, Elliot berteriak.
"HOLY COCONUT! Oz! Apa yang kau lakukan!" pekik Elliot sambil memegangi telapak kakinya yang serasa remuk karena tertimpa buku seberat 3,35 kilogram itu.
"Elliot bodoh!" teriak Oz sambil berlari meninggalkan Elliot yang masih meratapi kakinya, dan Alice yang hanya bisa diam, syok.
"Kenapa dia? Biasanya dia tidak pernah semarah itu jika ku ejek pendek?" kata Elliot terheran-heran.
"Kau masih tanya kenapa? Jelas saja dia jadi sensitif begitu! Semua wanita jadi sensitif dan kompleks saat mengandung!" kata Alice.
"Alice, dia laki-laki," ralat Elliot.
"Tapi dia hamil. Dan kau sebagai pria yang baik harusnya bisa mengerti kondisinya sekarang!" kata Alice. "Kau harus minta maaf padanya, Elliot."
Elliot mendesah sebal, "Yah, apa boleh buat. Tapi, Alice. Aku boleh minta tolong?"
"Hn?"
"Antarkan aku ke UKS. Aku akan cacat kalau ini tidak segera ditangani," kata Elliot sambil menunjuk telapak kakinya yang kejatuhan buku tadi.
.
BRAK! Oz menaruh nampannya di atas meja dengan kasar. Dia masih marah dengan kata-kata Elliot tadi. Di lemparnya buku dan tas miliknya ke kursi yang ada di sebelahnya dan mulai makan sambil berceloteh sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
how i made your son pregnant
Fiksi Penggemar"Bagaimana caramu menjaga dirimu agar tetap waras?" "Itu menarik, karena beberapa orang yang kenal denganku tidak mengkategorikan aku kedalam kelompok waras bahkan sebelum hamil."