1

310 17 0
                                    


'Andai kau tau jika aku mencintaimu'

Menatapmu yang sedang bermain basket sendiri dari atas sini sudah menjadi kewajibanku sejak lama,
kau selalu terlihat tampan dengan baju yang dengan sengaja kau keluarkan dan kening yang dipenuhi keringat, ingin rasanya aku berlari kearahmu memberikanmu minuman dan menghapus keringatmu dengan tanganku sendiri, namun sayangnya aku tidak mempunyai keberanian untuk melakukan itu, yang bisa kulakukan hanyalah 'Tersenyum'

1 menit, 2 menit, 1 jam, 1setengah jam
Sekolah benar-benar sepi bisa dibilang hanya ada aku dan justin di sini, aku terus menatapnya yang sedang berusaha memasuki bola ke ring

Drrtt.. drrtt.. drrtt..

Handphone ku bergetar di dalam tas, dengan berat hati aku memalingkan wajahku dari justin yang masih setia dengan basketnya, kalau bukan ibuku yang menelepon mungkin aku tidak akan mengangkatnya, karna kau tau, aku hanya berdua dengan ibuku,

Ayahku mengalami kecelakaan hebat dan tewas di tempat saat aku berumur 7 tahun, dan kini aku berumur 17 tahun, aku tidak ingin membuang buang kebahagiaan ku bersama mom.

"Halo" aku menjawab dengan suara khasku yang lembut

"Halo, lucy, sayang kamu dimana" mom menjawab dengan suara yang tak kalah lembut

Itulah keluargaku, mempunyai suara khas yang lembut.

"Em.. A-aku.. aku masih disekolah mom" aku paling tidak bisa jika berbohong.. apalagi berbohong ke mom

"Ada apa sayang? Kenapa kau masih di sekolah? Apa kau dihukum?" Kata mom dengan suara yang panik namun masih tetap lembut

"T-tidak mom.. A-aku tidak apa-apa, ada apa mom? Apa ada yang ingin dititipkan?" Jawabku dengan gugup

"Ah iya.. bisa tolong kau belikan daging bacon?"

"Iya mom akan ku belikan"

"Baiklah.. jangan pulang terlalu larut lucy, ingat itu"

"Baik mom"

Aku pun mematikan panggilan dari mom dan mengalihkan perhatian ku kepada justin lagi, Ah, rupanya lelakiku sudah bersiap untuk pulang, aku hanya bisa melihat kepergian lelakiku dari atas sini

"Hufftt.. sekarang apa yang akan ku lakukan?"

Aku mengambil tas ku dan berjalan turun melewati tangga, saat sampai di lantai dasar aku berjalan ke arah lapangan, aku melihat bola basket yang tergeletak tak berdaya di tengah lapangan,

Ini yang selalu ku lakukan saat justin sudah pulang, aku mengambil bola basket yang masih hangat karna tangan justin, aku mendrible basket itu dan memasukinya ke ring, sebenernya aku sama sekali tidak bisa bermain basket dan tidak mempunyai niat untuk mempelajarinya lebih dalam, hanya dengan memperhatikan justin bermain basket saja sudah cukup.

--

16.00

Aku berjalan pulang dan mencari toko khusus daging, saat sudah menemukan tokonya, aku melihat justin di cafe sebrang toko daging ini, ada apa dengan lelakiku? Ia meremas rambutnya kuat kuat, menutup matanya erat erat, dahinya juga berkerut, ia seperti sedang... 'Kesakitan' aku terus menatapnya dari sebrang jalan, aku tersadar saat ia membuka matanya perlahan, aku terkejut lalu berjalan cepat masuk ke toko daging, aku membeli banyak dagi bacon lantas membayarnya,

Invisible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang