4

98 14 0
                                    

'Mungkinkah?'

Aku mengarahkan pandanganku ke pintu yang terbuka lebar itu,

Deg!

Mataku bertemu dengan mata elang hazel itu,

Bagaimana dia bisa berada disini?!

Aku melihat dia yang sedang memandangiku dengan tatapan mematikan. Apa!?

Mengapa dia memberikan tatapan itu kepadaku? Mengapa dia tidak memberikanku tatapan penuh kasih sayang? :'c

"Jeslyn kita harus bicara" justin berkata sambil memberikan tatapan yang lebih hangat ke jeslyn. Bahkan justin memberikan sedikit senyuman untuk jeslyn

What the!? Fuck you justin. Aku memalingkan wajahku. Aku harus meminta penjelasan pada jeslyn. Walau aku sadar aku tak pernah bercerita tentang justin kepada jeslyn sebelumnya. Tapi Aku tidak mau tau apapun yang terjadi aku harus meminta penjelasannya.
Sialan jeslyn aku tidak pernah tau bahwa dia dekat dengan justin. Keparat.

Baru kali ini aku memaki temanku dengan bahasa yang kasar. Aku tak peduli. Mengapa jeslyn tak pernah bercerita tentang justin kepada ku.

"Sebentar ya lucy" kata jeslyn lembut.
Aku memutar mata jengah sambil cemberut. Aku tau jeslyn bingung melihatku yang berubah mood seketika. Tapi peduli setan, dia tak berkomentar.

Aku mengangguk perlahan tanpa senyuman lalu memalingkan wajahku.

Jeslyn tersenyum manis kepadaku lalu bangkit perlahan menghampiri justin yang sudah berjalan terlebih dahulu ke dapur.

Jeslyn POV

Aku bingun, kenapa lucy begitu murung dan jutek hari ini? Apa dia sedang pms?

Aku berjalan santai ke dapur, saat melihat wajahnya aku mengerutkan kening.

"Justin?" Aku bingung namun tersenyum senang melihatnya yang sedang mengembangkan senyuman.

"Jes" justin terus tersenyum. Ada apa dengannya? Tidak biasanya dia tersenyum seperti itu.

"Ada apa just?"

2 menit aku menunggunya berbicara. Namun hanya keheningan dan senyuman justin yang ada. Aku memegang keningnya lalu beralih ke lehernya. Tidak panas. Justin terus tersenyum. Oke! Aku mulai takut!

"Justin, jangan tersenyum seperti itu! Kau membuat takut" kataku sambil mendorong lengannya pelan.

"Jess.. kau harus tau ini" kata justin. Sedikit demi sedikit senyuman itu pudar. Hanya senyuman kecil yang ada di bibir justin.

Aku mengangkat alis kananku, sambil menatap mata justin menunggu kelanjutan dari justin.

"Aku tau ini gila, aku tak pernah merasakan hal seperti ini, hal ini benar-benar baru bagiku jes.. aku benar-benar gila dengan-"

"Come on! To the point just" aku memotong ucapannya yang berputar-putar.

"Aku jatuh cinta jes.." kata justin secepat kilat

Hening..



"APA! Justin! Aku sudah punya lelaki, kau berniat jadi PHO di hubunganku hah!?"

Justin memandangiku datar tanpa ekspresi, seketika senyuman justin yang ku lihat tadi lenyap begitu saja,

Apa? Apa aku salah ngomong?

"Jess.."

"Aku tak menerima permohonan justin" kataku sambil memalingkan wajah.

"Jess dengarkan aku dul-"

Invisible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang