kiss

677 38 0
                                    

"hosh..hosh..ho sh" . . Kenapa rasanya ada yang membekap mulutku? . .

Refleks, tanganku ku angkat dan mendorong sesuatu yang menempel padaku. .

"UHUUK UHUKK UHUK"
aku terbatuk dan memuntahkan air asin.
"Kau baik2 saja?" hah! Aku terbelalak memandang dia ada di dekatku, menopang tubuhku. Tunggu!
Nafas,bibir?
Semua teman2ku mengelilingiku dengan tatapan cemas dan lega. Aarrg! Kudorong dia agar lebih menjauh dariku.
"hei, dobe. Ada apa denganmu?" tanyanya.
"hah hah se- sebenarnya apa yang terjadi?" tanyaku.
"Kau hampir saja tenggelam Naru.. Untung ada Sasuke yang melihatmu" ucap sakura sambil memberikan handuk menutupi tubuhku. Ku tatap dia, tepat di onyx indahnya.
"tapi, kenapa?" tanyaku ambigu sambil menutup mulutku. "Sasuke yang memberi nafas buatan untukmu" jelas sakura lagi.
Aku hanya menunduk. Tak tau harus bagaimana? Aku bingung sampai tak sadar telah menepis tangan Sasuke yang hendak menyentuhku. "huh, maaf jika aku salah " ucapnya dan langsung melangkah pergi ke arah penginapan tempat kami beristirahat. "kau seharusnya berterimakasih naru" ujar sakura. Ntahlah, aku bingung tak tau harus bagaimana.

~(o.o)~

"hah!! Bodoh bodoh bodoh" rutukku pada diriku sendiri. "apa yang sudah kulakukan!?" tanyaku pada angin malam yang berhembus. Sejak sore itu, aku tak lagi melihatnya. Bahkan di acara makan malam tadipun dia tak ada.
~(o.o)~

Karena bosan di penginapan terus aku memilih berjalan-jalan di sekitar penginapan. Seharusnya aku berkumpul bersama teman- temanku, merayakan keberhasilan proyek kami, tapi aku takut bertemu dia. Haaah.. Dasar bodoh.
Eh tunggu! Bukankah itu sasuke, sedang apa dia di taman sendirian? Sedikit ragu memang, tapi aku berjalan mendekat padanya.
"dia tertidur" bisikku. Aku berjongkok di hadapannya. Dia yang duduk sampai tertidur di kursi taman. Kupandang wajahnya yang tampak damai dan tampan diterangi sinar rembulan. "maaf" gumamku. "maaf sasuke, aku hanya kebingungan. Sampai tak tau harus berbuat apa." ucapku berupa gumaman. "aku ingin berterimakasih padamu. Tapi yang kulakukan malah hal bodoh" gumamku lagi. "maaf" . "Hn" aku kaget sampai terduduk mendengar gumamannya. "ku kira kau tidur Teme!!" Teriakku sambil berdiri. "apa kau membenciku?" tanyanya menatapku. eh?
"a-aku tak mem-membencimu. " jawabku ketularan gugupnya temanku.

"aku mencintaimu" ucapnya. "hah?" alisku terangkat mendengar kalimat yang baru diucapkannya.
"aku mencintaimu." ulangnya. #
Deg deg sungguh, ini tak nyaman. Aku bingung, apa dia hanya mengerjaiku saja atau memang serius? Aku bingung! Tapi jantungku.
"Dobe, aku mencintaimu." ucapnya lagi. Aku hanya terdiam menatapnya. Kulihat dia mengacak rambut pantat ayamnya tampak prustasi.
#syeet
*cup
aku kaget saat dia menarik tanganku dan menciumku tepat dibibir. "hmm" tapi aku tak menolak saat dia melumat dan mengapsen setiap ruang mulutku. Apa aku?
"mmhaah. Aku mencintaimu" ucapnya setelah melepas ciuman kami. Aku menatapnya. Ugh, kau menyebalkan Sasuke.

"ak-aku juga" jawabku dengan wajah merona seperti makanan kesukaannya. Dipeluknya aku erat, sambil menggumamkan terimakasih dan aku balas memeluknya.

~(o.o)~

"ah, sasukeeh" desahku saat si teme pantat ayam ini dengan seenak jidatnya menghempaskanku ke kursi taman dan menyerangku dengan ciuman ganasnya. "saasukehh. Ahh" desahanku tak tertahan saat tangan kanannya menyelinap masuk kedalam kaosku dan meremas dadaku yang masih tertutupi bra.
"ngg.. Aah..temeh" protesku saat jarinya menyentuh organ vitalku. "ahhah.. Kau sudah basah dobe." ucapnya dan kembali mengecup bibirku. Teme brengsek, ini tempat terbuka dan kenapa tubuhku tak melawan. "aahhh" hanya desahan yang ku keluarkan saat di kembali menyerangku.

.
.

. >>>>>

HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang