Aduh emak...
Aduh bapaaakk...
Pusing kepala...
Kepalaku sendiri...Kumainkan gitar bolong kesayanganku dan kunyanyikan sebuah lagu milik Sule. Kuarahkan langkah kakiku ke kebun belakang rumah. Disudutnya kutemui sebuah kursi malas dari bambu. Ku hempaskan tubuhku disana sambil terus kumainkan chord demi chord lagu emak bapak-nya Sule.
Mimin o mimin o..
Mimin I love U..
Momod o momod o..
Momod I love U..
(Lagu Sule yang ku gubah, khusus buat Bang Mimin dan Bang Momod - Cerita panas Semprot)Meski aku telah menyatakan secara tegas kepada Ita tentang ini dan itu, tentang anu dan anu, namun terus terang pikiran dan hatiku tak dapat mengubur kepedihan begitu saja. Bayangan kebersamaan dengan Ita yang cukup lama telah ku jalani begitu terasa menyesak di jiwa. Belum lagi bayangan wajjah Senja yang beberapa hari ini telah membetot habis perhatianku. Uhh..pusingg..