He's Come

94 5 1
                                    

Ini pemeran sebagai Dea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini pemeran sebagai Dea...

Happy reading babeeees:*

.................................

Dea terkagum-kagum melihat gaun yang berada dibalik kaca, ingin sekali ia memiliki gaun itu saat ini juga. Namun, jinjingan sudah memenuhi kepalan tangannya. Ah, tapi sudahlah, Dea memilih untuk mengalihkan penglihatannya. Saat Dea membalikkan tubuhnya, ia dikejutkan oleh Kila, partner in crime nya saat SMA yang baru saja datang dari toilet.

"Hzz, please, La, lo kayak setan tiba-tiba muncul." Dea menghembuskan napas berat yang melihat Kila seketika muncul di hadapannya.

"Habis, lo gue suruh tunggu di sana malah di sini." Keluh Kila.

"Ya udah, yuk, jalan lagi!" ajak Dea langsung saja menggeret Kila pergi.

Mereka berjalan seiringan, namun saling bungkam. Kila menyadari ada sesuatu yang aneh pada Dea. Tidak biasanya ia menjadi lebih diam seperti ini. Biasanya kalau mereka bertemu, Dea pasti akan cerita banyak kepada Kila. Tentang Dante mau pun yang lainnya.

"De, lo sama Dante udah sejauh mana?" Tanya Kila membuka percakapan.

"Ya gitu-gitu aja, La." Jawab Dea singkat tanpa menatapnya, membuat Kila mengerutkan dahi.

"Dia belum ngajak lo nikah atau tunangan gitu?" Tanya Kila lagi yang membuat Dea berpikir sejenak. Memang mereka baru menjalin hubungan hampir setahun, tapi mereka sudah sama-sama dewasa sekarang, namun sepertinya Dante belum siap mengajaknya tunangan atau pun menikah. Itu cukup membuat Dea bingung harus menerka-nerka seperti apa alasan yang membuat Dante tak kunjung siap.

"Ngelamun kan lo." Ucap Kila membuat Dea tersadar dan tersenyum simpul ke arahnya.

"Ya mungkin dia belum siap kali, La. Dia kan masih harus ngurusin adek sama Ibunya." Ucap Dea seraya meyakinkan dirinya sendiri dengan berpikiran positif. Sebenarnya Dea pun ragu mengatakannya, entahlah Dea hanya ragu saat ini.

"Lo kalo ada apa-apa cerita sama gue. Gue kan udah jadi partner in crime lo dari SMA." Timpal Kila membuat Dea terkekeh dan Kila pun tertawa, Dea yang melihatnya pun ikut tertawa. Sungguh persahabatan yang aneh.

Dea dikejutkan oleh seseorang yang melingkarkan tangannya pada sela tangannya, ia segera menoleh ke arah seseorang itu. Cukup membuatnya kembali terkejut, sosok yang telah lama pergi kini ada di sampingnya.

"Eh.." Ucap Dea dan Kila refleks. Mereka sama-sama terkejut dengan kehadiran orang itu. Dia hanya tersenyum renyah.

"Rio?" tanya Dea seketika melepaskan tangannya. Rio hanya mengangguk lembut.

Dea seketika memeluknya begitu cepat. Rasa rindunya kali ini benar-benar memuncak. Rio hanya melingkarkan tangannya pada pinggang Dea yang ramping dan tersenyum dibalik tubuhnya. Rio melihat Kila yang sedang tersenyum pula menatap ke arah mereka berdua. Rupanya sudah lama sekali mereka tidak pernah ditemukan, karena sekian lama Rio melanjutkan pendidikannya di Australia.

First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang