Bagian 7 : Gunung Kerinci Kami Datang !

76 6 2
                                    

2 Hari setelah pengumuman pergi ke Kerinci, Guru langsung membuat daftar regu/team untuk pergi ke Gunung Kerinci. Deren, Rizki dan Chelsea pergi ke Mading untuk melihat daftar regu yang sudah di buat oleh guru. "Yesss.. Riz.. Aku satu regu sama kamu !!" Kata Chelsea terlihat senang saat mengetahui kalau Chelsea berada di team yang sama. Kemudian Rizki melihat daftarnya perlahan lahan, Rizki juga melihat kalau Deren juga satu team dengan Rizki dan Chelsea. "Der.. Lu satu Team sama gue dan Chelsea" Kata Rizki sambil melihat daftar regu. "Ah.. Iya apa ? Gapercaya gue.." Kata Deren yang tidak begitu percaya. Kemudian Deren maju perlahan untuk melihat daftar regu di mading tersebut. "Wah iya.. Riz.. Kita satu team. Gue kira lu bohong", Kata Deren sambil tertawa. Rizki lirik sinis dan menginjak kaki Deren. "Aduhhh... Riz.. Ampun Ampun..." Kata Deren sambil menjerit kesakitan akibat kakinya diinjak oleh Rizki. Chelsea yang melihat mereka berdua, hanya tertawa bahagia akibat mereka bisa kembali bersahabat seperti dulu.

*

Bel berbunyi, Rizki, Deren dan Chelsea masuk kedalam kelas dan meninggalkan Mading. "Riz.. Nanti pas disana kita foto bareng yukk.. Deren juga ikut.. Lumayan buat kenang kenangan nanti waktu pas kita udah mau lulus" Kata Chelsea sambil tersenyum kearah Rizki. "Iya.. Nanti kita foto" Kata Rizki sambil tersenyum. Saat di kelas, pelajaran Matematika, Guru sedang menjelaskan materi hari ini. Kebetulan karena tempat duduk sedang bebas, jadi Deren duduk dengan Rizki. Deren yang begitu kebingungan lihat Rizki yang sedang berpikir. "Riz.. Lu kenapa dah.. Kok kelihatannya lu lagi kayak mikirin sesuatu.. Tapi yang agak berat gitu.." Kata Deren sambil bertanya sedikit cemas kepada Rizki. Rizki hanya menggelengkan kepala dan tidak menjawab pertanyaan Deren. "Riz.. Kalau ada apa apa bilang kenapa.." Kata Deren terlihat cemas. "Gua.. Cuman susah mikir aja.. Nih guru ngomong apaan.. Gue kurang mudeng sama pelajarannya" Kata Rizki sambil menaruh kepalanya di atas buku pelajaran. "Ahh..Elah.. Gua kira lu kenapa.. Tau taunya kagak bisa mikir.. " Kata Deren sambil terlihat sinis dengan Rizki.

*

Pelajaran Matematika pun telah usai. Deren melihat kembali Rizki yang sedang tertidur akibat tidak bisa berpikir. "Bro.. Bangun kenapa.. Pelajaran Matematika udah selesai juga" Kata Deren sambil membangunkan Rizki. Rizki terbangun, sambil menunjukan muka tidurnya. Deren yang melihat muka tidurnya Rizki, tertawa keras sampai Chelsea mendengarnya. "Eh.. Ada apaan tuh.. Sampai tertawa keras begitu" Kata Chelsea yang begitu bingung. Chelsea menghampiri Deren yang tertawa keras. "Eh.. Der... Lu ken-" Kata Chelsea terpotong saat melihat muka tidur Rizki. Chelsea dan Deren tertawa terbahak bahak akibat muka tidur Rizki. Rizki langsung pergi ke kamar mandi dan cuci muka. "Ahh..Elah.. Kenapa gue harus pake tidur dikelas sih.. " Kata Rizki sambil mencuci muka sekali lagi. Setelah mencuci muka, Rizki langsung bergegas kembali kekelasnya lagi. Saat di kelas, Chelsea melihat Rizki yang sudah cuci muka langsung terpesona. "Riz.. Kamu... Ganteng banget deh" Kata Chelsea sambil terlihat agak gugup. Rizki hanya tersenyum dan mengabaikan Chelsea. 

*

Tidak lama kemudian, seorang guru datang sambil membawa fotocopyan list peralatan yang harus dibawa untuk pergi ke Gunung Kerinci. "Hmm.. Peralatan ya.. Sleeping Bag terutama" Kata Rizki sambil melihat daftar list. "Der.. Lu bawa apa aja ? Sleeping Bag lu bawa kan ? "Tanya Rizki ke Deren. Deren tetap fokus melihat dafta list tersebut. "Oii.. Der.. Gue nanya.. Lu bawa sleeping bag apa kagak ?! "Kata Rizki sambil berteriak keras. "Iya.. Riz... Kuping gue bisa rusak kalau lu teriak keras keras kayak tadi " Kata Deren sambil teriak balik. Tiba tiba satu kelas menjadi ramai. Deren, Chelsea dan Rizki menjadi bingung. "Der.. Riz.. Nih kelas pada ribut apaan sih.. " Tanya Chelsea ke Deren dan Rizki sambil terlihat bingung. Rizki yang terlihat kebingungan, ia langsung menepuk pundak teman depannya. "Bro.. Gue mau tanya.. ini sekelas tiba tiba jadi ribut begini tuh, karena apa sih ? " Tanya Rizki kepada temannya yang posisi di depan bangkunya. "Ini.. anak kelas pada ribut karena.. Disana itu rawan bahaya.. Coba lu lihat di pengumuman terakhir " Kata Teman Rizki. Rizki langsung melihat list tersebut di pengumuman terakhir. "Lah.. Iya ya.. Wah... " Kata Rizki sambil terlihat cemas. "Chel.. Der.. Coba kalian lihat di pengumuman paling terakhir" Kata Rizki sambil memberitahu Chelsea dan Deren. Chelsea tersentak kaget dengan pengumuman tersebut.

*

Hari menjelang sore, Bel sekolah berbunyi. Seluruh anak sekolah, keluar kelas. "Riz.. Pulang bareng yuk.. " Kata Chelsea sambil mengajak Rizki pulang bareng. Rizki pun menyenggol Deren. "Pulang bareng aja kali.. Santai aja udah sama gua.. Gua gabakal kayak dulu lagi elah.." Kata Deren memberitahu Rizki. Rizki pun tersenyum dan langsung menggandeng tangan Chelsea. "Riz.. Serius ini kan ? Ini masih di area sekolah loh" Kata Chelsea sambil menunjukan pipi merah. Rizki langsung melepas gandengan tangan. "Yaudah ayo kita pulang.. Oiya Der.. Kita duluan ya" Kata Rizki sambil menyapa Deren. Deren pun mengangguk sambil tersenyum. Chelsea dan Rizki kemudian pergi berjalan meninggalkan sekolah. "Oiya.. Chel.. Besok aku bawa motor ke sekolah.. Jam 7 pagi aku jemput ya" Kata Rizki sambil melihat berjalan ke arah rumah Chelsea. Chelsea pun mengangguk sambil tersenyum. Sampai di rumah Chelsea, Chelsea terlihat begitu bahagia setelah pulang bersama. "Chel.. Inget ya, jangan lupa beres beres barang yang mau dibawa. 2 hari lagi lo..  Terus besok aku jemput jam 7 pagi di rumah kamu " Kata Rizki sambil tersenyum kepada Chelsea. "Gunung Kerinci kami datang ! " Kata Chelsea sambil terlihat senang. Rizki mengelus kepala Chelsea. "Baiklah.. Aku pulang dulu ya.. Bye bye.. " Kata Rizki sambil berjalan pergi dari rumah Chelsea. Chelsea pun langsung masuk kerumahnya dan bergegas mandi dan membereskan pakaiannya untuk pergi ke Gunung Kerinci. Rizki akhirnya sampai dirumah, dan langsung membereskan pakaian pakaian yang akan dibawanya ke Gunung Kerinci. "Chel.. Semoga disana.. Kita tidak pernah bertengkar ya.. Kita akan tetap seperti ini " Kata Rizki dalam hati sambil membereskan pakaiannya.


Mimpi Kecil [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang