Bagian 7 Ch.2 : Persiapan menuju Gunung Kerinci

65 4 1
                                    

Di pagi hari yang sangat cerah, Rizki terbangun dengan wajah yang sangat kusam. Kemudian Rizki melihat melihat ke aram Jam tangannya, dan tersentak kaget karena waktu sudah menepati pukul 7. Rizki langsung bergegas membuka Gorden kamar dan membuka jendela kamar. "Aduh.. Mampus gue.. Chelsea pasti udah nungguin dari tadi nih" Ucap Rizki dengan nafas terengah engah. Kemudian, Rizki langsung bergegas turun sampai lupa, membereska tempat tidur. Saat turun kebawah, Rizki ditanya oleh ibunya "Nak.. Sudah dibereskan belum tempat tidurnya ?", Rizki langsung menepuk tangannya kearah keningnya. Rizki langsung bergegas menuju kamarnya kembali untuk membereskan tempat tidurya. Sampai dikamarnya, Rizki langsung membereskan tempat tidurnya. Sesaat Rizki melihat ke arah jam tangannya. Tempat tidur telah selesai Rizki bereskan, Rizki langsung mengambil pakaian sekolahnya bergegas turun dan langsung masuk kearah kamar mandi. Ibu yang melihat sikap Rizki seperti terburu buru hanya tersenyum. Saat Rizki mandi, Ibu menyiapkan sarapan pagi dengan begitu senang. Beberapa menit kemudian Rizki keluar dari kamar mandi, dengan mengenakan seragam sekolahnya. "Wah.. Anak ibu udah ganteng ya.." Puji Ibu dengan begitu bangga. Rizki hanya terseipu malu akibat pujian ibu, sambil berkata "Terimakasih bu..". Ibu langsung memberikan sarapan sebelum berangkat sekolah.


Sarapan pun telah habis, Ibu langsung bertanya kepada Rizki sambil tersenyum. "Dek.. Kamu tadi buru buru kenapa sih.. Mau jemput Chelsea ya ?" Tanya ibu sambil senyum mengejek. Rizki mengangguk dan menggendong tasnya dan bersiap siap. Ibu hanya tersenyum sambil berkata "Yasudah.. Hati hati dijalan ya nak..". Rizki mengangguk dan mencium tangan Ibu. "Rizki berangkat dulu ya bu.. " Kata Rizki sambil terlihat terburu buru. Rizki langsung menyalakan motornya dan menunggu beberapa menit untuk memanaskan mesin motor. Setelah menunggu Rizki, langsung berangkat menuju ke rumahnya Chelsea dengan begitu cepat. Sampai di rumah Chelsea, terlihat Chelsea yang sedang duduk didepan teras sambil memainkan hpnya. "Chelsea.. " Seru Rizki dari kejauhan. Chelsea yang mendengar teriakan Rizki, langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya, dan langsung berlari ke arah Rizki. "Chel.. maaf ya kalau aku buat kamu nunggu..." Kata Rizki sambil memberikan Helm kepada Chelsea. "Gapapa kok Riz.. Aku itu aja baru selesai mandi sama rapihin pakaian" Kata Rizki dengan senang sambil menerima Helm. Rizki hanya tersenyum dan bersiap untuk tancap gas. "Pegangan ya chel.." Kata Rizki sambil bersiap. Chelsea langsung memeluk, dan mengangguk. Rizki merasakan pelukan yang dibuat oleh Chelsea. "B-Baiklah Chel.." Kata Rizki sambil menggas motornya dengan cepat. Saat diperjalanan Rizki hanya mengajak bicara kepada Chelsea. "Oiya.. Chel.. Kamu udah siap kan buat besok ? " Kata Rizki sambil mengendarai motor. Chelsea menjawab dengan sangat senang "Udah dong.. ". Rizki tersenyum saat mendengar jawaban dari Chelsea.


Sampai disekolah. Rizki memakirkan motornya dan melepas helm. Bel pun berbunyi, Rizki dan Chelsea langsung segera masuk kedalam kelas. Saat di dalam kelas, terlihat suasana yang sama seperti kemarin sangat ramai dan membicarakan masalah besok yang akan pergi ke Gunung Kerinci. Akhirnya Rizki, menghampiri Deren untuk bertanya. "Der.. Lu udah siap belum besok ? " Tanya Rizki sambil melihat Deren. Deren pun mengangguk sambil memainkan Handphonenya tersebut. "Woi... Gua nanya serius malah lu kacangin.. " Kata Rizki sambil mengambil Handphone Deren. Deren pun melirik sinis Rizki sambil berkata "Ganggu aja lu.. Udah tau gua lagi serius main.. Masalah pertanyaan itu, gua udah siap semua " Kata Deren langsung mengambil Handphonenya kembali. Rizki cuman tersenyum geli melihat tingkah sahabatnya tersebut. Tidak lama kemudian ada 2 orang siswa perempuan datang dari luar kelas sambil membawa selembaran kertas lagi. " Hah ?! Kertas apa lagi tuh ?! " Kata Seluruh kelas sambil melihat kertas yang dibawa. Perempuan yang didepan itu hanya diam dan langsung mencari anak. "Nah.. Iya kamu.. " Kata perempuan itu dari kejauhan sambil menunjuk Rizki. Rizki pun berdiri langsung maju kedepan. Perempuan itu langsung mengajak berkenalan sambil memberi selembaran kertas. "Hai.. Nama aku.. Annisa, nah yang disamping aku ini Zahra.." Kata Annisa sambil memberi kertas tersebut. Rizki pun terlihat kebingungan, dan langsung bertanya kembali kepada Zahra dan Annisa. "Oiya.. Ngomong ngomong.. Ini kertas buat apa ya ? " Tanya ku begitu bingung. "Kertas ini gunanya.. buat mengisi formulir untuk besok.. siapa saja yang sudah di izinkan.. harus mengisi Formulir ini dan dikumpulkan saat waktu mau pulang nanti " Kata Zahra sambil menjelaskan. Rizki pun mengangguk dan langsung mengucapkan terima kasih. 


Setelah pemberian Formulir, Annisa dan Zahra, pergi meninggalkan kelas. Setelah pemberitahuan tersebut, Rizki langsung mengumumkan maksud dari kertas ini. "Halo.. Dengerin dulu.. Gua mau kasih tau.. Kertas ini yang mereka bawa itu merupakan sebuah Formulir buat besok. Nah, yang sudah diizinkan tolong isi formulir ini. Yang belum di izinkan, kalian boleh mengisi tapi dituliskan bahwa kalian tidak diizinkan... Mengerti ? " Kata Rizki sambil berteriak. Kemudian Rizki langsung membagikan selembar kertas itu. Selesai dalam pembagian kertas, Pelajaran pun dimulai. Saat pelajaran dimulai para siswa hanya bercanda sambil memerhatikan Guru. Beberapa jam kemudian, pelajaran telah usai dan memasuki waktu istirahat. "Riz.. Kamu bawa bekal kan ? " Tanya Chelsea sambil membawa bekalnya. Rizki mengangguk, dan mempersilahkan duduk untuk makan bersama. Beberapa menit kemudian, Rizki dan Chelsea selesai memakan bekal dan Bel istirahat berbunyi. Akhirnya, kita semua masuk kelas dan mengikuti pelajaran dengan begitu bahagia.


Mimpi Kecil [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang