Dimas and Puri

110K 2.6K 66
                                    

Catatan Mayya:

Hai semuanya ..selamat datang di kisah lain ... hihi ..semoga kalian suka yaaa ..maaf lho udah kelamaan menunggu .... :)) Ohya cerita ini fiktif yaa kalau ada kesamaan nama, alur cerita atau lokasi ..ehm ..bener-bener gak bermaksud ..nah kali ini minjem nama kampus orang dulu yaaa hihihi ...selamat bacaaaaa !!!

Author POV

Dimas tergesa-gesa menuju ruang rawat inap VVIP di Rumah Sakit ini ... Di tengah-tengah rapat penting ia mendapat kabar kalau Papi-nya Firmansyah terkena serangan jantung dan dibawa ke rumah sakit.

Ia membuka sebuah pintu lalu tatapannya berhenti pada seorang laki-laki yang tergolek lemah.

" Dim ..." Sebuah suara lembut menegur Dimas.

" Mam ..." Dimas tersenyum tipis lalu mencium tangan wanita itu dengan hormat. " Papi kenapa?" Tanya Dimas khawatir.

" Tadi siang kena serangan lagi di rumah Dim, mami panik ..." Kata wanita cantik itu.

" Lalu apa kata dokter?" Tanya Dimas yang lalu membimbing Mami-nya untuk duduk.

" Papi harus dioperasi Dim .. Bypass jantung .... saluran pada pembuluh darah arteri jantung telah menyempit atau terhambat katanya ...kalau di operasi mudah-mudahan proses aliran darah bisa kembali lancar sehingga oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah dapat sampai ke otot jantung." Kata Mami lirih.

" Kapan Mam?"

" Belum tahu .. Mami tunggu kabar anak-anak lain ...Paundra akan naik pesawat berikutnya, Puri juga ... Gilang sudah siap-siap cari rumah sakit di Singapura .." Kata Mami.

Dimas mengangguk.

Hening ...

" Mam, itu tadi Dimas beliin makanan untuk mami ... Mami makan dulu ya " Dimas tersenyum lembut sambil memberikan kantong plastik berisi makanan. " Maaf Dimas baru datang, tadi ada rapat dan hpnya di silent ..." Kata Dimas penuh rasa sesal.

Dewi Firmansyah menggeleng. " Iya gak apa-apa kok .. Zahra?" Tanya Dewi sambil mulai membuka kantong plastiknya.

" Zahra di rumah bunda ...tadi Dimas sempat antar Zahra kesana" Jawab Dimas.

Dimas mendekati ranjang pasien lalu menarik kursi dan duduk di samping papi.

---

Dimas merenggangkan tubuhnya yang pegal karena tertidur di kursi panjang. Ia langsung waspada saat melihat bayangan samar yang duduk di sisi ranjang papinya.

" Mam..." Panggil Dimas dengan suara serak karena bangun tidur. Ia melirik jam tangannya sudah jam tiga dini hari. Tapi bukankah Mami tadi akhirnya pulang karena Dimas bersikeras untuk menunggui Papinya.

Dimas mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali lalu memaksa matanya untuk melihat siapa yang duduk di samping Papi. Lampu ruangan Papi dirawat memang hanya bersinar remang-remang.  

Sosok itu sedang mengenggam tangan Papinya sambil menatap Papinya. Dimas menatap dengan seksama.

" Hai Dimiii .." Suara perempuan itu terdengar lembut.

Dimas terkejut. Tubuhnya membeku seketika. Hanya satu orang yang memanggilnya Dimi dan orang itu adalah ...

Puri ..... Istrinya ..ups mantan istrinya tepatnya. Bukankah pergi tanpa kabar selama lima tahun sudah bisa dikatakan berpisah?

" Kapan datang?" Tanya Dimas dengan tatapan menyelidik. Ia lalu menutup bibirnya dengan telapak tangannya karena menguap lebar.

Sweet DisasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang