4 - justin i'm sorry

23 3 0
                                    

Pada hari ini, aku memberanikan diri untuk berkata yang sejujurnya kepada justin.

Tapi kenapa kayak gak rela yah nolak justin. Apa aku ada rasa ? Hmm gak mungkin!

Aku terus mencari alasan sambil melamun ditaman kampus.

"Selena!" Teriak justin dan menghampiriku.

Ya aku harus berani ungkapin.

" justin, maaf ya bukannya aku gak suka sama kamu tapi aku lebih nyaman kamu jadi sahabat aku aja" kataku sambil melihat arah justin

"Aku ngerti kok, gak papa. Gue bakal setia sama kamu selena!" Jawabnya singkat sambil mengedipkan mata lantas pergi meninggalkan ku.

"Just!" Aku menarik tangan justin.
"Kamu gak marah kan? Maaf yaa"lanjutku.

"Marah? Masa aku marah sama orang yang aku sayang!" Jawabnya sambil mencubit pipiku.

Aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman.

Tak lama niall menelfonku.

Selena! Bentar ke jembatan kampus ya! See you there my love! Muahh

Katanya yang secara singkat , sampai aku belum sempat membalasnya.

Aku segera menuju jembatan kampus tempat niall memintaku menemuinya.

Awalnya semua tampak aneh, semua orang melihatku sambil tersenyum tidak jelas, dan tepuk tangan.

"Aku menang apa ya kemarin?" Sepintas aku berfikir bodoh.

Tiba-tiba dihadapanku terlihat seorang pria mengenakan baju rapih dengan celana panjang yang sangat terlihat cool!
"Niall?"kataku dalam hati.

Karena penasaran aku menghampiri orang tersebut.
Ternyata dugaan ku salah. Thats not niall! And dimana niall?

Akupun menunggunya ditengah jembatan kampus. Suasana semakin terasa aneh saat aku melihat sebuah kertas yang berada diujung jembatan. Lagi-lagi karena penasaran aku membukanya. Surat itu bertuliskan

Kantin yah ;)

Aku segera berlari menuju kantin.
Untuk yang kedua kalinya niall membuatku takjub. Sudah terlihat seikat bunga mawar besar terletak diatas semua meja dengan ribuan bungkus coklat disekitar bunga itu. Serta seorang pria yang sedang duduk dikursi meja tersebut.

"Niall!" Aku menghampirinya dan memeluknya

"Oh my god! Are this real!???"
"Yes this real, love you selena" jawabnya.

Semua orang yang melihat bertepuk tangan dan turut berbahagia melihat tindakan niall ini.

Tiba-tiba saja
Semua suasana menjadi sunyi senyap.
"Selena?" Teriak justin dari ujung kantin.

"Kenapa kamu harus bohong sih! Kan bisa jujur kalo kamu itu udah pacaran sama niall! Kalau begini kamu gantung gue terus. Gue selalu tulus dan setia nunggu lo. Tapi lo udah jadi milik orang sekarang" kata justin sambil berlari meninggalkan kantin.
Niall mengejar justin sahabatnya itu dan memegang tangannya.

"Kamu kenapa just?"tanya niall.
"Nggak kok, kamu lanjutin aja. Maaf ya mengganggu"jawab justin.

Semenjak kejadian itu hubunganku dengan justin merenggang.
Gue selalu berusaha menyatukan kembali tapi justin mungkin masih mengingat kejadian dulu. Padahal aku tidak bermaksud begitu.

"Justin?"sapaku smbil menepuk pundaknya.
"Apaan sih" katanya sambil menyingkirkan tanganku dari pundaknya dan melanjutkan jalannya.
"Justin. Wait! I want to tell you something ! Pliss ! Dengerin dulu" kataku sambil memohon.

"Apa lagi? Mau bilang lo udah putus?gak perlu! Aku udah gak peduli lagi" jawabnya.

Karena niall melihatku terus mengejar ngejar justin. Ia jadi curiga ada apa aku dengan justin yang sebenarnya.

Just For One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang