Last

5K 151 19
                                    

Ino dan Naruto membereskan bekas makan siangnya. Naruto menyandarkan dirinya di pohon jati dibelakangnya. "Ne Ino."

"Ya?" Ino menghentikan aktivitasnya-membereskan kotak bentou-nya.

"E-Eto.." Naruto menggaruk pelipisnya sambil tersenyum kaku. "Ino, apa kau punya masalah dengan pencernaanmu?"

"Eh? Apa maksudnya?" Ino mengerutkan alisnya sambil menatap Naruto bingung. 'Hah!' Ino terkejut seolah ingat sesuatu. 'Kalau dipikir-pikir sudah tiga kali perutku keroncongan didepannya!'

Blussshhhh.

'A-Apa dia kira aku cacingan?! Atau aku punya kelainan pencernaan?' Ino langsung menundukan wajahnya-merona malu. "Ke-Kenapa kau bertanya begitu? Aku sehat kok! Ta-Tadi aku keroncongan karena belum makan dari kemarin!"

"Syukurlah kalau begitu." Naruto menatap Ino tajam. "Kau harus makan teratur Ino! Sayangi ususmu! Jangan buat aku khawatir."

"Ya." Ino mengeluarkan jaket hitam milik Naruto seraya memasukan kedua kotak bentounya pada tas karton.

"Ayo kita kembali ke kelas." Naruto berdiri seraya menepuk-nepuk celananya-bekas duduk di rumput bawah pohon.

"Baik!" Ino pun berdiri seraya menyodorkan jaket hitam pada Naruto. "Ini jaketmu. Makasih banget ya."

Naruto mengambil jaket yang disodorkan Ino seraya disampirkan di bahunya. "Hehehe. Jangan dip-"

"EHEM!"

Deheman pemuda cempreng membuat Naruto dan Ino mengalihkan perhatiannya pada sumber suara. Terlihat Lee, Gaara, Shion dan Ajisai tengah berjalan menghampiri mereka.

"Sepertinya kalian sudah baikan ya." Gaara sedikit menyunggingkan senyum dibibirnya.

Naruto nyengir kuda sambil merangkul bahu Ino. "Tentu saja."

"Syukurlah." Shion tersenyum lembut-khasnya.

"Dengan begini kau tak akan galau lagi." Lee tersenyum lebar sambil mengacungkan jempolnya.

Ajisai melipat tangannya di dada. "Yeah! Naruto yang galau sungguh merepotkan."

"WOY!" Naruto menatap Ajisai protes seraya melepas rangkulannya pada bahu Ino. "Ino, perkenalkan mereka teman-teman kostanku." Naruto menunjuk teman-temannya. "Lee, Gaara, Shion dan Ajisai."

"Sa-Salam kenal." Ino membungkuk hormat. "Aku Yamanaka Ino."

Shion tersenyum ramah. "Iya! Kami tahu kok! Naruto sering membicarakanmu sampai telingaku sakit."

"Kapan kau berkunjung ke kostan kami?" Ajisai melipat kedua tangannya didada. "Sekaligus merayakan kalian sudah baikan."

"A-Aku tidak tahu." Ino menatap Naruto, rautnya seolah berkata aku-harus-bagaimana.

"Aku libur kerja hari Sabtu dan Minggu." Naruto menggenggam tangan Ino. "Apa kau ada waktu pada hari itu?"

Ino mengangguk antusias. "Ya!"

"Yosh! Kami tunggu kedatanganmu Ino-san!" Lee tersenyum lebar.

Shion berjalan mendekati Ino seraya mendekatkan wajahnya ketelinga Ino. "Senpai! Jika kau melihat majalah porno berserakan di kamarnya, pura-puralah tak melihatnya."

"Eh."

Syuut!

Naruto menarik tangan Ino agar menjauh dari Shion. "Jangan dengarkan bisikan setan Ino!"

Shion menatap Naruto sengit. "Hey! Jangan seenaknya ngatain ak-"

TENG TENG TENG

Bunyi bell tanda istirahat berakhir-memotong kalimat protes Shion.

I Love You So MadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang