Bab 1 Ingatan Itu..

1.6K 40 2
                                    

Dalam pagi gelap ku terbangun, merasakan sepertinya tenggorokan ini gatal dan kering.. mungkin aku butuh segelas air. Perlahan ku menuruni kasur ku yg memang sengaja tidak di buat terlalu tinggi, mengingat kondisi ku yang serba kesulitan ini.. pagi ini pukul 03.35 ku merayap memasuki dapur untuk ku ambil minum, namun tiba-tiba saja langkah ku terhenti tepat di depan ruang tempat ayah berkerja. Bukan tanpa sebab, melainkan aku mendengar percakapan yang kurasa itu agak serius menyangkut diriku. Yaa nampak nya ibu sedang berbicara membujuk ayah sesuatu. Ku rapatkan badan ku dan bersandar di tembok agar dapat ku intip apa yang tengah mereka bicarakan. "aku tidak memanjakan nya yah" seru ibu, dgn suaranya yang lembut, "kalau kau tidak memanjakan anak cacat itu apa namanya !! Dari awal sudah ku bilang padamu taruh saja anak gak berguna itu pada panti atau tempat sepantas nya" balas ayah dengan nada sedikit kasar, yaa sebutan anak cacat itu untuk ku dari ayah. Sejak kecil tak pernah sesekali ayah memanggil sempurna namaku, ayah jarang memanggil ku, bahkan sekedar menengok ke arah ku saja ia tak mau, kecuali dalam keadaan terpaksa baginya. Jika sebutan sayang, ade, kakak atau anak ku itu panggilan manja untuk seorang anak, tapi tidak bagiku, cukuplah bagiku dengan sebutan "anak cacat" itu melantun merdu di telinga ku kala ayah menyuruh ku. Itu lah ayah ku.

"poko nya aku gamau buang-buang uang untuk ulang taun si cacat itu, aib dia itu sayang !" ucap ayah pada ibu, "terima lah dia yah, setidak nya belikan saja kado untuk nya apa saja yah, dia bukan aib dia anak ku dia anak mu jg yah" saut ibu dengan sedikit tersenggal-sengal nafasnya, ya ibu tengah menangis.

Hah sudah lah aku tau ini tak berujung bahagia bila ikuti pembicaraan ini hingga selesai..
Ku lanjutkan langkah ku ke dapur

BRUK !!
tiba-tiba saja...

Bersambung

Oh DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang