Welcome Back, Agni

4.2K 254 24
                                    

"Sekarang ayo kita mulai berlatih."

Alumni mengangguk saja. Tanpa komando mereka menyebar membentuk empat baris. Kak Uchi mencontohkan latihan pemanasan ala vokal. Meskipun hal tersebut sebenarnya tak cukup penting dikarenakan alumni Idola Cilik yang sudah pasti mahir dalam bernyanyi. Namun tak apa. Sepintar apapun dalam bernyanyi, berlatih tetap nomor satu.

Selama sepuluh menit pertama ruangan dipenuhi oleh nyanyian Ni-Ne-Na. Para alumni dengan bangga membuka lebar-lebar mulut mereka agar suara yang keluar terdengar bulat. Sivia malah mengimprove nada dasar tersebut. Sion dan Septian yang kebetulan berdiri di samping Sivia pun kontan saja menjitak kepala Sivia.

"Sombong! Mentang-mentang ratu improvisasi." Cibir Sion. Sivia nyengir saja. Sedikit malu disebut ratu improvisasi. Padahal kan masih banyak yang pintar berimprove selain dirinya. Seperti Ify, Shilla, juga Zahra. Toh, Sivia tadi hanya iseng berimprove. Bukan bermaksud menyombongkan diri.

"Sekarang kita mulai latihan nyanyi theme song Idola Cilik." Ujar Kak Uchi setelah dirasa cukup untuk pemanasan.

Alumni pun kembali menggerombol. Kini mereka berdiri di depan Oni n' Friends. Baru beberapa menit yang lalu band pengiring tersebut sampai di ruangan. Jadilah alumni belum bisa berkangen-ria karena mereka sudah dijadwalkan untuk latihan. Ray yang biasanya duduk di belakang drum kini digantikan oleh Kak Echa. Kak Echa sendiri kembali menjadi drummer Oni n' Friends khusus untuk konser Reuni Idola Cilik. Sedikit banyak untuk membayar rasa rindu.

"Masih pada hafal ngga, nih?" Om Oni bertanya dengan nada bergurau. Disambut senyuman dari anggota Oni n' Friends yang lain.

"Masih dong." Koor alumni.

"Idola Cilik kan selalu di hati, Om. Masak iya mau lupa."

"Yoi, Ra. Benar banget kata lo." Zahra dan Riko bertos-ria.

"Bagus kalau gitu. Mulai saja ya latihannya."

Musik mulai terdengar. Intro dari theme song Idola Cilik dimainkan. Rasa haru kemudian menyelimuti. Entah kapan terakhir kali alumni mendengarkan lagu ini. mungkin hampir 6 tahun yang lalu. Atau bisa saja beberapa dari mereka kadang mendengarkan rekaman theme song Idola Cilik sewaktu masih berkompetisi. Namun tetap memiliki rasa yang berbeda jika lagu ini dimainkan secara langsung. Terlebih bersama para alumni. Rasanya seperti kembali ke masa kompetisi.

"Kumelangkah menggenggam harapan. . ."

Tok. . . Tok. . . Tok. . .

Sontak kepala seluruh penghuni menoleh ke arah pintu. Musik pun berhenti. Disana berdiri seorang cewek hitam-manis berambut sebahu dengan poni pagar.

"Maaf, aku telat." Agni tersenyum canggung lalu berjalan ke arah para alumni yang berdiri menggerombol.

"AGNI!" Gabriel, Rio dan Irsyad tergopoh-gopoh mendekati Agni. Sementara yang lain mengamati dengan mulut melongo. Tidak habis pikir dengan reaksi tiga cowok dari angkatan berbeda tersebut yang terbilang berlebihan. Namun turut senang.

"Kok baru datang, Ag?" tanya Gabriel setelah sampai di depan Agni. Senyum di bibirnya merekah lebar.

"Iya. Soalnya kemarin masih ada urusan." Jawab Agni dengan senyum seadanya.

"Sekarang berubah jadi feminim nih, Ag."

Memang benar yang dikatakan oleh Irsyad. Agni yang dulu terkenal tomboy kini tampak lebih feminim dengan rambut tergerai dan setelan baju yang membuatnya terlihat manis: kaus ungu muda bertuliskan 'Guess' dipadukan celana jeans hitam. Namun sepatu kets hitam dengan lambang check berwarna ungu yang dipakai oleh Agni tetap meninggalkan kesan tomboy pada cewek ini. Setidaknya Agni tidak kehilangan ciri khasnya.

Reuni Idola CilikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang