Piece of Cake

3.5K 260 12
                                    

Para alumni Idola Cilik sedang latihan koreografi. Mereka berdiri di depan dinding kaca. Posisi mereka di acak sesuai arahan Uncle Jo.

"Kumelangkah menggenggam harapan."

"Tangan lo, Cak!" seru Gabriel sesaat setelah tangan Cakka menyenggol pundaknya.

"Bukan tangan gue. Lo nya aja yang kedeketan." balas Cakka.

"Eh, gue itu sudah benar ya." ujar Gabriel tak terima. "Lihat, gue barisnya segaris sama Ify." Gabriel menarik garis lurus kedepan dimana Ify berdiri.

"Tapi tadi lo dekat-dekat gue!"

"Yang benar saja. Niat banget gue dekat-dekat lo!" Gabriel mendongak angkuh. Sementara Cakka mati-matian menahan geraman. Cakka yakin jika tadi Gabriel lah yang posisinya terlalu dekat dengannya. Bukan salah tangannya yang menyenggol pundak Gabriel.

"Kalian ini kok malah berantem!" sentak Uncle Jo. "Cakka hati-hati sama tangan kamu."

"Tapi bukan--"

"Sudah ayo latihan lagi." potong Uncle Jo.

Gabriel tersenyum miring.

"Idola cilik. . .
Idola semua idola. . ."

Brakk

Zevana terjatuh di lantai saat tubuh Cakka menubruknya hingga terhuyung.

"Jangan nabrak-nabrak dong, Kka!" kesal Zeva.

Cakka handak membela diri namun alumni lain buru-buru menyela.

"Lo kenapa sih, Kka, dari tadi ngerecokin orang mulu!" cecar Angel.

"Kalau ngga mood latihan yasudah, izin sana!" imbuh Irsyad.

"Lo ngganggu tahu ngga?"

Cukup. Perkataan terakhir dari Zahra membuat Cakka naik pitam.

"Gue ngga nabrak Zeva. Dia yang sengaja nabrakin diri, asal kalian tahu!" seru Cakka. Cakka menarik napas guna meredam emosi. Cakka menoleh pada Uncle Jo yang sedari tadi menggeleng-gelengkan kepala.

"Saya izin ngga ikut latihan hari ini."

Tanpa menunggu persetujuan dari Uncle Jo, Cakka melangkah keluar dari ruangan. Cakka tak mau terus-terusan disalahkan atas sesuatu yang tidak ia lakukan.

Setelah kepergian Cakka, beberapa alumni tertawa puas. Yang lainnya meringis.

"Kayaknya kita keterlaluan deh." ringis Oik. Oik tak tega melihat wajah Cakka yang memerah menahan marah.

"Halah, ngga usah dipikirin." sahut Rio mengibaskan tangan acuh.

"Yuk, latihan lagi." ajak Kiki yang senantiasa diangguki oleh alumni.

***

Makan siang akhirnya tiba. Alumni duduk bersebaran di ruang latihan. Semuanya dengan lahap memakan nasi kotak yang disediakan oleh crew.

Cakka kembali bergabung. Ia duduk di pojokan bersama Ray. Cakka sama-sekali tak diajak mengobrol oleh alumni lain. Cakka hanya diam konsen menyuap nasi ke mulutnya. Sesekali melirik alumni cowok yang bercanda riang.

Cakka memejamkan mata. 'Gue salah apa?'

Karena kehadirannya tidak dihiraukan, akhirnya Cakka memilih hengkang dari sana. Saat Cakka hendak berjalan, tiba-tiba kaki Ray berselonjor di depannya. Tak urung Cakka pun tersandung. Nasi kotak yang dipegang oleh Cakka pun berhamburan di lantai.

Alumni cewek melongo kaget.

"Cakka hati-hati dong!" Sivia mengomel.

"Lantainya jadi kotor kan!" Dea merengut sebal.

Reuni Idola CilikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang