Chapter 6

7.7K 918 28
                                    

All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.

Chapter 6

Hermione Realization? Perhaps?

Hermione Granger POV

Mark mengirimiku pesan, berkata bahwa ia dan Draco sudah kembali dari China, mereka perlu surat persetujuan dari kementrian untuk kontrak mereka dengan perusahaan Apple. Aku sudah menyiapkannya, dan tinggal memberikannya, tapi aku sibuk sekali.

Aku ingin bertemu dengan Draco, tapi...

Sudahlah, aku akan menyuruh salah satu bawahanku membawa surat persetujuan itu ke kantor Malfoy dan menandatangi beberapa kertas.

.

Sudah jam lima lewat dan Kevin, asisten baruku belum juga kembali dari kantor Malfoy, apa yang terjadi? Aku mengirim pesan pada Mark, bertanya tentang keadaan Kevin tapi tidak ada respon. Akhirnya jam lima lewat tiga puluh menit Kevin kembali.

"Maaf Miss Granger, Mr. Malfoy baru bisa ditemui jam lima kurang, ia baru selesai rapat dan baru bisa menyempatkan bertemu dengan perwakilan kementrian sebelum rapat lainnya." Kevin menjelaskan kenapa ia lama sekali baru kembali ke kementrian.

"Benarkah?" aku bertanya.

Kevin mengangguk. "Mr. Malfoy sibuk sekali, ia bahkan menandatangani berkas-berkas ini sambil makan roti, katanya ia tidak sempat makan siang." Kevin berusaha menyakinkan Hermione.

Aku mengangguk, alasannya masuk akal, tapi ada yang aneh.

-Flashback-

Aku berjalan menuju kelantai tujuh, tempat ruangan pribadi Malfoy berada, aku berusaha tersenyum pada resepsionis baru di lantai itu.

"Aku, Hermione Granger, wakil kementrian bagian Muggle Relation, apa bisa bertemu dengan Mr. Malfoy?" Aku bertanya.

Resepsionis pirang dengan lipstick merah itu tersenyum menghina. "Mr. Malfoy sedang rapat, tidak bisa diganggu."

"Well, apa kau bisa memberitahu Mark kalau Hermione Granger dari kementrian sudah menunggu?" Aku bertanya lagi.

"Sure, silahkan tunggu disana." Resepsionis itu menunjuk deretan kursi yang terletak tidak jauh dari lift. Biasanya resepsionis Malfoy akan langsung mempersilahkanku menunggu di ruang rapat kecil di samping ruang pribadi Malfoy, tapi biarlah saja, sepertinya resepsionis ini baru bekerja disini.

Aku memperhatikan Resepsionis itu yang sepertinya belum memberitahu Mark kalau aku menunggu mereka. Biarlah saja, mungkin rapat Draco memang sangat penting.

Akhirnya aku menunggu sambil membaca koran yang ada di dekatku.

10 Menit

15 Menit

30 Menit

Aku berjalan kembali ke meja resepsionis itu. "Apa kau sudah memberitahu Mark?" aku bertanya.

Ia menggeleng.

Aku menghela nafasku.

Tiba-tiba ruang rapat besar yang berada di ujung lantai terbuka dan Malfoy keluar, dibelakangnya ada Mark dan beberapa orang yang tidak ku kenal.

Draco berjalan mendekatiku sambil tersenyum lebar.

"Granger, sudah berapa lama kau disini?" Draco melirik koran yang kupegang dengan curiga.

"Sekitar setengah jam." Aku menjawab.

"Apa?" Draco langsung terlihat emosi. Ia membalikkan badannya menghadap ke resepsionis yang ada di depan kami. "Kenapa kau tidak memberitahu Mark kalau Miss Granger datang menemuiku?" Draco membentak resepsionis itu

"Tapi, tapi rapat anda sangat penting Mr. Malfoy." Resepsionis itu menjawab ketakutan.

"Urusan dengan kementrian jauh lebih penting!" Draco berteriak. "Mark! Apa kau tidak memberitahunya kalau kita tidak membiarkan Miss Granger menunggu?" Draco juga marah pada Mark.

Aku menarik lengannya. "Sudahlah, jangan marah-marah, aku belum lama menunggu." Aku menenangkan Draco, agar Ia tidak marah-marah pada semua orang.

"Mark!" Draco berseru lagi pada Mark. "Pecat saja dia!" Draco menunjuk resepsionis yang berdiri sedih ingin menangis di depan kami.

"Dia bahkan tidak tahu kalau urusan kementrian lebih penting dari urusan lain." Draco lalu menarik tanganku dan kami memasuki ruang rapat kecil disamping ruang pribadinya.

-End of Flashback-

Draco Malfoy selalu menghentikan semua rapatnya untuk menemuiku. SEMUA. SELALU.

Ia selalu berkata bahwa urusan kementrian lebih penting, tapi kenapa kali ini ia menunda bertemu dengan pegawai kementrian dan lebih mementingkan rapatnya?

Apa karena rapatnya kali ini penting sekali?

Atau karena bukan aku yang datang menemuinya?

Seorang perempuan boleh saja berharap kan?

Apa mungkin selama ini Draco menunda atau membatalkan rapatnya karena ingin bertemu denganku? Apa ia mungkin punya perasaan padaku? Atau ia hanya peduli padaku sebagai teman? Sekedar menghargaiku?

Atau lebih?

Apa mungkin Draco memiliki perasaan padaku?

-To Be Continued-

Slow Dancing In a Burning RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang