All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.
Chapter 2
Draco Malfoy POV
Aku sedang memperhatikan pemaparan kepala bagian keuangan tentang laporan keuangan terbaru perusahaan. Tiba-tiba Mark asistenku mendekat dan membisikan sesuatu.
"Miss Granger sudah menunggu di ruang rapat biasa." Mark berbisik. Aku mengangguk, kemudian berdiri dari kursiku.
"Semuanya..." Aku berseru pada sekitar tiga puluh orang yang ada di ruangan rapat dan mereka langsung melihat kepadaku. "Rapat hari ini selesai, kalian bisa kembali bekerja." Aku berseru kemudian pergi keluar meskipun rapat bahkan belum berjalan setengah jalan.
Mark berjalan agak dibelakangku. "Sudah berapa lama Granger menunggu?" Aku bertanya.
"Sekitar lima belas menit." Mark menjawab.
"Kenapa kau tidak langsung memberitahuku?" Aku bertanya sedikit emosi dan berjalan ke ruang rapat kecil di dekat ruangan pribadiku.
Ruang rapat tempat Granger menunggu tepat berada di samping ruangan pribadiku, ruangannya kecil, hanya sekitar lima kali lima meter. Aku sengaja merancang ruangan itu untuknya, agar ia bisa menungguku untuk rapat disana. Tadinya itu semacam ruangan yang digunakan untuk Mark tapi aku mengubahnya.
"Granger..." Aku menyeringai padanya. Ia melirikku garang.
Hmm, Granger selalu memasang ekspresi kesalnya setiap datang ke kantorku. Aku memperhatikannya lekat-lekat, sepertinya ia makin kurus, ugh, apa ia tidak kedinginan? Ini kan sudah musim dingin, ia menggunakan kemeja biasa dan rok kerja selutut tanpa stocking atau legging, apa Granger tidak kedinginan?
Aku langsung duduk dikursi paling ujung, melihat seseorang yang datang bersama Hermione. Another Stupid Bimbo. Aku menyapanya dengan ramah dan bertanya siapa namanya untuk membuat Hermione kesal. Hahahaha.
Aku selalu melakukan ini, selalu dengan sengaja membuat Hermione kesal dengan melakukan hal-hal yang tidak disukainya. Mulai dari menggoda semua perempuan di sekitar kami, karyawannya, karyawanku (jika Granger sedang ada disekitarku), perempuan yang menjaga konter kopi dimana kami minum kopi, pelayan restoran yang melayani kami (Jika kami makan bersama.)
Aku tahu aku punya perasaan pada Granger dari hari pertama kami bertemu lagi di Hogwarts, ia tersenyum ramah padaku saat kami bertemu saat turun dari kereta menuju Hogwarts untuk mengulang kembali tahun ke tujuh.
Aku bersikap ramah padanya selama kami tinggal bersama di asrama sebagai Headboy dan Headgirl. Ramah? Tidak juga sebenarnya, kami bersikap normal, tidak menghina satu sama lain tapi tetap berdebat di setiap kesempatan yang ada.
Berdebat mengenai peri rumah, mengenai peraturan baru kementrian, mengenai dewan komite Hogwarts, mengenai materi pelajaran, mengenai apapun yang bisa di perdebatkan.
Aku tidak tahu bagaimana perasaannya sebenarnya, apakah ia menyukaiku atau tidak? Apa mungkin Granger mencintaiku? Atau mungkin tidak punya perasaan padaku sama sekali? Entahlah.
Terkadang aku merasa kalau ia mungkin punya perasaan padaku, setiap aku dekat dengan perempuan ia akan kesal, seperti sedang cemburu, tapi ia juga melakukan hal yang sama saat Ron Weasley atau Fred Weasley dekat dengan perempuan-perempuan bodoh lainnya sehingga aku tidak yakin ia cemburu atau hanya sekedar peduli sebagai teman.
Jadi aku tetap melakukannya, tebar pesona dengan semua perempuan yang kutemui selagi ada Hermione Granger di dekatku.
Aku melihat Hermione yang sedang menjelaskan beberapa detail peraturan pada Mark, ia seperti sedang menahan buang air besar, aku tahu ia kesal karena aku menggoda Lizzy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slow Dancing In a Burning Room
FanfictionCOMPLETED - Hermione Granger dan Draco Malfoy mungkin adalah dua orang paling pintar, sekaligus paling bodoh, dan sekaligus paling tidak peka. Mereka punya perasaan satu sama lain tapi terlalu sombong untuk mengakuinya dan justru bermain api di temp...