" ya, bapak hanya perlu datang dan memenuhi panggilan meeting nanti, pak."
"ya, pastikan semua berkasnya sudah rapi diatas meja ya. Jadi, saya hanya perlu membawa proposal yang nanti akan dibahas."
"baik,pak. Apa ada yang pak Arta butuhkan lagi?"
"tidak ada."
"baik pak."
Arta meletakkan gagang telepon ketempatnya semula. Ia mengeluarkan napas beratnya dengan perlahan. Matanya menyapu melihat sekeliling ruangan yang ditempatinya selama tepat satu tahun lalu. Bola matanya menangkap figura yang terletak pada bupet kecil dan diapit bunga bunga sejuk yang diganti setiap seminggu sekali.
Bukan figura yang menariknya untuk mendekat. Tetapi selembar foto yang ada didalamnya.
Terdapat satu keluarga harmonis yang memang dari dulu selalu ia bangga-banggakan. Didalamnya mereka tersenyum lebar. Arta ingat, ini adalah foto dimana ia merayakan kelulusan sekolah dasarnya. Dengan arta yang memegang piala serta medali yang dipegang gadis kecil berponi pagar yang saat itu juga tersenyum lebar.
Arta teringat adiknya. Teringin untuk kembali merengkuh dalam dekapan hangatnya.
Arta tersenyum mengingat sekarang ia bukanlah lagi seseorang yang mengusik adiknya. Bukan lagi seorang yang setiap pagi menghabiskan susu jatah adiknya. Bukan lagi seorang yang memencet hidung adiknya dikala bangun tidur. Bukan lagi seorang yang merusak tatanan rambut adiknya yang baru selesai dibenahi, yang membuat adiknya mengisak tangis. Inilah Arta dengan semua hal yang baru. Dengan cara perlindungan yang beda tentunya.
Ting!
A.
Adikmu baru saja terjatuh. Kakinya tergores lantai dan keseleo.orang yang melakukanya adalah seseorang yang menyukai calon suami adikmu.Arta Yuda.
Buat dia menjauh dari adikku. Lakukan hal agar adikku tidak terluka. Tolong buat iblis itu menjauh dari adikku.A.
Akan aku lakukan. Apapun caranya.P.s. : tugas kalian nyari tokoh yang lagi ngehitz dan inisialnya A, key?
P.s.+ : ga ngehitz jg gapapa.
P.s.++ : COWO YAAA.
-
"ahh, ini kenapa sakit banget sih?"
Erangan erangan berkali-kali keluar dari mulut mungilnya. Bi sum, pembantu dirumah ini serius memijat-mijat betis kebawah milik (namakamu).
"sabar, neng. Bentar lagi selesai."
Tangannya kembali meremas sprei tosca kesukaannya sehingga membuat kain tersebut memiliki banyak bekas cengkraman."nah, udah beres neng. Neng istirahat ya."
Bi sum menutup pintu kamar.
Belum semenit ia memejamkan mata, handphone miliknya bergetar pertanda sesuatu pemberitahuan di dalam salah satu aplikasinya.Ia mengintipnya sebentar. Hanya sebentar. Tidak melihat hal lain-lain. Rasa kantuk akibat lelahnya menaklukkan segalanya. Tapi yang ia ketahui adalah. Satu pesan dari Arta dengan isi :
Tak masalah 1000 perempuan menyukai dirinya. If u love that guy, perjuangkan dengan cara menjaga hatinya. Dan pilihan di masalah tersebut adalah, kamu membiarkan mereka mundur atau kamu sendiri yang harus mundur. Cari jalan keluarnya ya(:
-%-
Udah ah segitu aja.
Gua udah ada ide gimana endingnya tao gak?
Di end-in aja ya ah ini cerita.
Oiya, Cowo yang inisial depannya A yang tau komen namanya ya.
Ku bingung.Dibutuhin cepet):
Soalnya buat chapter slanjutnya.
Vote +170
Comment ditarget?
Comment 10 yhaaaaaaa.Biar lama.
Ini dinan sedi banget chat bbm dinan di D doang sama do'i.
Padahal sini sana cuma beda 1 jam.Anju.
P.ssssss :
Maaf maunya kemaren gw apdetnya eh kuota kandas. Dan skrg gatau ini hp siapa hospotnya gw pake);
Sok la ngatain gw gila apdet tengah malem.
Oiya komen ya gk komen mampus males bgt ngenext la gw wkwk.
-dinanyggalaoo-