Mengapa kamu meninggalkan aku?
Tidakah kamu peduli dengan perasaanku?
Clara~Pagi itu, ketika matahari membangunkan aku dengan sinarnya, ketika embun berceria diatas dedaunan. Ketika para burung mulai berterbangan. Aku berjanji pada Ken, Neva dan Gesa bahwa di hari minggu ini kami akan bersepeda bersama. Aku sangat bergairah untuk merasakan sebuah kebahagiaan kecil bersama mereka. Ku telusuri dengan laju cepat jalanan tanpa kerikil menuju rumah Ken. Disana Neva dan Gesa sudah menungguku.
Sesampainya disana aku melihat wajah kedua orang teman akrab perempuanku kusam, seperti habis menangisi sebuah kepergian seseorang.
"Hello kawan, mengapa hanya di depan pintu gerbang rumahnya Ken?"
"Kalian tidak memanggil Ken?"
"Kok malah bengong saja sih" Clara sibuk dengan pertanyaan-pertanyaannya.Namun sang kedua teman akrab perempuannya itu hanya terdiam dan saling berpandangan.
"Ken, Ken.... Hallo....... cepatlah keluar, katanya mau bersepeda bersama.." Clara terus berteriak dan membunyikan bel di depan pintu gerbang rumah Ken.
"Hmm sepertinya Ken tidak ada di rumah dari tadi aku bunyikan belnya tapi tidak ada yang keluar, dan rumahnya terlihat sepi sekali" gumam Clara dengan nada kecewa.
Neva dan Gesa tiba-tiba memeluk Clara.
"Clara kau harus tau Ken memang tidak ada di rumah ini." Tukas Neva sambil memeluk Clara.
"Loh, Ken pergi? Pergi kemana? Dasar Ken, seenaknya membatalkan janji dengan kita 'sorak Clara sambil melepaskan pelukan kedua sahabat perempuannya itu.
"Ken pindah ke Inggris bersama orang tuanya tadi subuh'sahut Neva.
"Hahaha, lucu sekali kalian, kalian pasti ingin mengerjai ku kan, mana mungkin Ken pergi tanpa memberitahu ku dulu " jawab clara dengan hati yang seperti ditusuk pedang tajam.
"Tidak kami tidak sedang mengerjaimu, ini serius Clara! Aku dan Neva pun tidak tau mengapa Ken pindah tanpa memberitahu kita bertiga dulu, tapi Ken bilang suatu saat dia pasti kembali, bermain bersama kita lagi 'Ghesa berusaha menjelaskan kepada Clara.
Clara terdiam dalam lamunan ditemani isak tangis yang tak terhentikan. Sungguh Ken kau begitu tega, kau pergi tanpa berkata sepatah kata pun kepadaku. Kau jahat ken! Kau jahat! Sorak clara dalam hati.
"Clara, hey jangan menangiss... kita semua juga kehilangan Ken kok sama sepertimu" suara lembbut Gesa mencoba menenangkan Clara.
"Iya Clara, Ken juga janji dia akan kembali k Indonesia jika waktunya sudah tepat" sambung Neva.
"Kalian sempat bertemu Ken? " tanya Clara dengan suara yang segsegan.
"Tidak... Kami diberitahu Pak Amin tadi" jawab Neva sambil menyeka air mata sahabatnya itu.
Pf. Pak Amin adalah tetangga Ken. Kira-kira jarak rumahnya dengan rumahku satu blok ke kiri. Pak Amin adalah tetangga yang sangat baik menurut Ken dan Keluarganya. Namun sayangnya Ia seorang duda tak beranak. Dulu mamanya Ken pernah bercerita padaku bahwa Ken ingin diadopsi sama Pak Amin. Karna saking kesepiannya si pria tua tanpa anak itu. Tapi tentu saja mama nya Ken menolak, dan memberi saran agar Pak Amin menikah lagi.
Tapi Pak Amin bilang 'jika ada perempuan yang sesempurna istriku aku akan menikah lagi, tapi sayangnya tidak ada!'. Memang Pak Amin sangat mencintai istrinya. Walaupun harus terpisah secara teragis, karna sang istri meninggal akibat kecelakaan. Tapi Ia tetap mencintai istrinya. Dan selamanya akan tetap seperti itu."Aku ingin bertemu Pak Amin" Clara berlari ke sebuah rumah yang berada tepat di samping rumahnya Ken.
Gesa dan Neva mengikuti Clara dari belakang.
"Assalamualaikum, Pak Amin......" kata ketiga gadis itu.
Tingnong tingong tinong tak hentinya bel mereka bunyikan. Tapi tak seorang pun menampakan batang hidungnya.
Tiba-tiba...
Plekkkk.... Pak dimas (penjaga kebunnya Pak Amin) membukakan gerbang.
"Ada apa ini teh si eneng-eneng gelis kemarih" tanya Pak Dimas dengan logat sundanya.
"Pak,... Pak Aminnya ada?". Tanya Clara tak sabar.
"Ada di dalam, sok atuh eneng-eneng gelis masuk ke dalam" Pak Dimas mempersilakan kami masuk
Disana sedang ada lelaki tua membaca buku.
"Pak Amin......" sorak Clara antusias penuh kesedihan.
"Hai Pak Amin" terdengar suara Neva dan Gesa membuntuti"Hallo Clara, Neva, Gesa si gadis-gadis kecil yang sudah tumbuh dewasa" kata Pak Amin.
"Pak Amin, Ken pindah ke Inggris" Kataku dengan airmata yang tak bisa dibendungkan.
"Iya memang Ken pindah tadi subuh sayang" tukas Pak Amin.
"Ininih Pak, Clara Gak Percayaan banget Ken pindah ke Inggris. Dia minta ketemu sama bapak" kata Neva
"Abis Ken tidak memberitahu apapun kepadaku, Ia tak pernah bilang ingin pindah ke Inggris" suara Clara tersedu-sedu.
"Kepergian keluarga Zoino memang sedikit tergesa-gesa mereka tidak mengatakan mengapa pindah. Hanya saja kemarin malam Ken ke rumahku dan bilang "Pak tolong bilangkan ke teman-temanku aku hanya sebentar di Inggris, nanti jika urusanku sudah kelar aku akan ke Indonesia llagi. Dan tolong bilang ke Clara 'jangan menangisiku terus, dan ia boleh buka botolku" bapak tidak tau botol apa yang dimaksudkan Ken. Sewaktu aku menanyakannya, Ken menjawab "Clara tau botol apa itu".
Pf . Zoino adalah nama besar keluarga Ken.
"Aku ingat botol itu" kata Clara.
"Botol apa sih Clara, kok kamu dan Ken gapernh cerita ke kita" gumam Neva
"Iya jahat ihh kalian...." Sambung Gesa degan nada kesal.
"Tidak, bukan maksud ku dan Ken ingin menyembunyikan sesuatu. Waktu itu kebetulan hanya ada aku dan Ken lalu kami membuat botol yang kami tidak tau apa isi botolnya satu sama lain. Botol itu hany boleh dibuka kalo si pemilik sudah memberi izin atau si pemilik sudah tidak ada." Clara mejelaskan
"Yasudah Pak, terimakasih atas infonya Clara mau pamit duluan. Neva, Gesa mau ikut pulang duluan atau mau main disini?" tanya Clara
"Kita mau main sama Pak Amin dulu deh, mau melihat-lihat koleksi bukunya. Bolehkan Pak Amin" pinta Gesa.
"Boleh kok... Pak Amin malah senang sekali ada kalian disini menemani. Jadi tidak seperti kuuran rumah ini hehehe" kata Pak Amin
"Baiklah, aku pulang duluan ya semua...."
"Dahh... Assalamualaikum" Clara pamitan...Di sepanjang perjalanan aku memutuskan untuk pulang dan tidak dulu menemui botol itu. Rasanya tubuhku langsung lemas mendengar kabar Ken sudah tidak di Indonesia.
Sesampainya dirumah..
Plakkk....
Ku lemparkan tubuhku ke ranjang yang empuk. Dan ku lihat baik-baik foto ku dengan Ken yang dibaluti air mata 'Oh Ken "Mengapa kamu meninggalkan aku? Tidakah kamu peduli dengan perasaanku?.
Aku pun terlelap.
Bersambung..
Sampai bertemu di Part selanjutnya:)Jangan Lupa votenya!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Ini Milikmu!
RomancePROLOG Alur hidup yang kian hari kian rumit dan tak mudah untuk dipahami. Seperti kosakata kosong yang harus segera diisi dengan jawaban yang kita sendiri tidak tau apa pertanyaannya. Kosong, gelap, dan penuh misteri. Semuanya terlihat normal...