Love Potion - 3

267 14 0
                                    

Ting Tong!
Aku mengangkat alisku begitu mendengar suara bel pintu. Sedikit melirik jam dinding di kamarku yg menunjukkan pukul 00.10 a.m. Rupanya kau sudah datang Hinata-chan.
Aku berjalan ke sumber suara bel tersebut. Bersiap membuka pintu untuk tamu tengah malam yg membangunkanku. Tapi kemudian sebuah ide jahat muncul di pikiranku. Aku tak jadi membuka pintu. Aku justru mengingat bentuk pentagram yg bertujuan untuk melihat menembus pintu dan merapal mantra.
"Penta-trans." seketika muncul
gambar pentagram lingkaran dengan bintang lima sisi yg menandakan sihirku bekerja.
Aku dapat melihatnya dengan jelas di balik pintu. Seorang gadis bertubuh kecil sedang berdiri dengan wajah lelah. Beberapa menit kemudian tubuhnya semakin merosot ke bawah sampai akhirnya ia terduduk dengan mata yg hampir terpejam. Sudah cukup. Aku akan membuka pintu untuknya. Sesaat ia hanya mengamatiku sambil bertanya.
"Kau.. Kau
Sasuke Uchiha?" ucapnya.
Ck, pertanyaan bodoh. Tentu kau pasti tahu siapa aku.
Aku sekilas memperhatikannya. Tubuh nya kecil dan pendek
seperti anak SD. Dengan rambut hitam keunguan yg menjuntai hingga melewati pinggang. Sekilas ia memang seperti anak SD tapi wajahnya terlihat begitu manis dan...polos! Mata lavendernya menyiratkan kelelahan tapi tetap terlihat indah dan sekali lagi terlihat...polos! Benar-benar tipikal penyihir yg seperti bocah dan mudah di bodohi. Aku tidak
percaya ia adalah putri tunggal
Hiashi-sama yg di katakan sebagai penyihir jenius. Tapi kenyataannya
ia memang putri tunggal Hiashi-
sama.
Otak jahilku kembali muncul. Aku pura-pura tidak mengenalnya dan menanyakan siapa dia. Aku sedikit kaget saat ia berbohong tentang alasan kedatangannya. Jadi kau mau bersandiwara, eh?
Tidak tega melihat wajah lelah dan kesalnya karena ku panggil bocah, akhirnya aku menyuruhnya masuk, menjelaskan bahwa otousan dan kaasan sudah menunggunya serta mengantarnya ke kamar barunya. Ia sempat mengucapkan terimakasih sebelum aku kembali ke kamarku. Yah aku akan membiarkannya istirahat dulu.
Kau, Hyuuga Hinata, penyihir jenius yg mendapat tugas akhir membuat ramuan cinta untukku, tidak akan ku biarkan kau membuat ramuan itu.
Karena tugas akhirku adalah...
Membuatmu berbalik
mencintaiku!

Tok tok tok..
Aku mendengar suara ketukan pintu yg membuatku terbangun dari tidurku. Ku lihat jam di meja samping ranjang menunjukan pukul 7 pagi. Sudah pagi rupanya. Tapi aku tetap tak beranjak dari ranjang dan malah merapatkan selimut hingga menutupi kepalaku. Sangat bukan sikap seorang putri Hyuuga.
Tok tok tok..
Ah ketukan pintu lagi. Kali ini ketukannya agak keras dari sebelumnya. Aku berpura-pura tak mendengarnya dan kembali memejamkan mata hingga akhirnya aku kembali tertidur. Suatu perbuatan bodoh jika aku tau hal yg selanjutnya terjadi.
~*~*~
Normal POV
Ketukan pintu di kamar Hinata sudah berhenti. Tapi selanjutnya pintu itu terbuka perlahan menampilkan sesosok pria tinggi dengan rambut raven. Pria itu berjalan mendekati ranjang tempat Hinata tidur. Kemudian dengan tampang malas ia mengguncang tubuh Hinata membuat Hinata menggeliat dan terusik dari tidurnya.
"Hei bocah! Bangunlah!" ucap pria itu sambil terus mengguncang tubuh Hinata.
"Enghh.. Aku masih mengantuk Kaa-san. Biarkan aku tidur sebentar lagi." jawab Hinata yg masih belum terbangun sepenuhnya dari tidurnya.
Pria itu menaikan alisnya heran. Kaa-san? Kau mengira aku ibumu?, fikir pria itu. Ia lalu mencondongkan tubuhnya dan mendekati kepala Hinata. Bibir pria itu sudah berada tepat di atas telinga Hinata. Kemudian ia membisikan sesuatu.
"Aku bukan ibumu, Hyuuga. Dan aku tidak menyangka perempuan sepertimu punya kebiasaan buruk dengan bangun kesiangan."
Hinata merasakan bisikan lembut di telinganya. Otaknya mulai mencerna kata-kata yg ia dengar. Hingga...
"Aaaarrghh.. Apa yg kau lakukan di sini Sasuke? Tidak bisakah kau mengtuk pintu sebelum masuk ke kamarku?" Hinata langsung melonjak bangun dan menatap Sasuke dengan wajah memerah karena sadar kalau tadi ia mengira Sasuke adalah ibunya yang biasa membangunkannya.
"Ck.. Aku sudah mengetuk pintu dua kali. Tapi sepertinya telingamu hanya merespon dengan bisikan tepat di atas telingamu."
"A-aku mendengar ketukan pintu, tapi aku sangat mengantuk jadi aku tertidur lagi. Gomen." ucap Hinata pelan dengan wajah menunduk karena malu.
"Hn. Sekarang lebih baik kau segera bersiap dan turun ke bawah. Tou-san dan Kaa-san sudah menunggumu untuk sarapan."
"Eh? I-iya baiklah."
Sasuke kemudian berbalik dan meninggalkan kamar Hinata. Hinata akhirnya dengan tidak rela bangun dari ranjangnya dan berjalan ke tempat kopernya ia letakkan semalam. Semalam ia terlalu lelah hingga hanya menaruh kopernya sembarangan dan langrung pergi tidur.
Hinata membuka kopernya dan mulai mengeluarkan isinya. Ia lalu memilih pakaian yg akan di pakainya dan beranjak menuju kamar mandi.

Love PotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang