Love Potion - 5

346 16 7
                                    

~*~*~
Kejadian saat Sasuke melihatku membaca buku sihirku benar-benar membuat hari minggu menjadi buruk. Suasana hatiku buruk karena ucapannya. Apa-apaan dia seenaknya saja berkata kalau aku tidak akan lulus dalam tugas akhirku! Dan akhirnya sepanjang hari itu ku gunakan untuk berfikir apa maksud dari ucapannya. Ku rasa aku harus menemui Kurenai sensei.
Tapi sebelum itu ada yg harus ku lakukan di bumi. Hari ini adalah hari senin. Dan itu berarti hari pertamaku bersekolah di sekolah yg sama dengan Si Menyebalkan Sasuke.
"Ne, Hinata-chan kau terlihat pucat." ucap bibi Mikoto di depan gerbang kediaman Uchiha. Ia memaksa mengantarku sampai gerbang untuk memastikan bahwa putra keduanya tidak akan meninggalkanku dan berangkat sekolah sendiri. Biar bagaimana pun juga aku tidak tahu dimana lokasi sekolah Sasuke.
"Semalam aku hanya kurang tidur bibi." bagaimana bisa tidur kalau di kepalaku hanya ada pertanyaan tentang putra keduamu.
"Kau pasti gugup ya karena ini hari pertamamu bersekolah di sekolah biasa. Tenang saja Sasuke-kun akan menjagamu. Benarkan Sasuke?"
"Hn." sepertinya keluara Uchiha memang sangat hobi menjawab pertanyaan orang lain dengan jawaban tidak jelas seperti itu, karena setelah berada di rumah keluarga Uchiha aku sangat sering mendengar Uchiha laki-laki menggumamkan kata 'Hn'. Benar-benar keluarga yg irit bicara.
Dan aku punya firasat bahwa Sasuke tidak serius menanggapi perkataan bibi Mikoto. Menyuruh Sasuke menjagaku? Yang benar saja!

"Hei bocah ayo cepat. Aku tidak ingin datang terlambat gara-gara menunggumu."
"Huh siapa yg kau panggil bocah? Dasar menyebalkan." Aku mendengus kesal mendengar ia memanggilku 'bocah'.
"Baiklah bibi kami berangkat." ucapku sambil berjalan dan melambaikan tangan pada bibi Mikoto. Sasuke sendiri sudah berjalan mendahuluiku.
Sepanjang perjalanan menuju ke sekolah, aku dan Sasuke hanya diam. Aku sama sekali tidak tertarik bicara dengannya. Sasuke berjalan sekitar 5 meter di depanku. Aku melihat tubuhnya yg tinggi berjalan dengan cepat. Sesekali ia memperlambat jalannya agar aku tidak tertinggal jauh.
Menurut bibi Mikoto, Sasuke bersekolah di Konoha High School. Saat ini ia ada di kelas tiga. Seharusnya aku satu tingkat di bawah Sasuke tapi berterimakasihlah pada Uchiha Mikoto yg pintar bicara sehingga aku bisa di tempatkan di kelas yg sama dengan Sasuke. Jarak Konoha High School dengan rumah keluarga Uchiha tidak terlalu jauh jadi aku dan Sasuke cukup berjalan kaki selama 20 menit.
Dan sekarang di sinilah aku. Di dalam gedung Konoha High School. Lebih tepatnya di dalam ruang kelas 3-A. Aku berdiri di depan kelas karena seorang guru bermasker memintaku memperkenalkan diri. Baiklah Hinata kau bisa melakukannya. Kau hanya perlu mengenalkan dirimu pada semua orang di kelas ini.
"O-ohayou minna-san. Watashi wa Hyuuga Hinata desu. Yoroshiku." ucapku sambil tersenyum dan membungkukan badan. Aku melihat sekeliling. Mereka melihatku sambil tersenyum. Awal yg bagus, fikirku.
"Nah Hyuuga-san kau bisa duduk di.. um.. ah disana, di sebelah Uchiha Sasuke. Sasuke tolong angkat tanganmu." Guru bermasker itu menunjuk seorang laki-laki dengan wajah tanpa ekspresi yg duduk di deretan paling terakhir. Ia lalu mengangkat tangannya dengan malas sambil melihat ke luar jendela.
"Terimakasih Kakashi sensei." Aku lalu berjalan menghampiri laki-laki yg tadi di sebutkan Kakashi dengan malas.
Huh, tanpa di sebutkan pun aku tahu Kakashi sensei pasti akan menyuruhku duduk dengan Sasuke karena hanya dia yg duduk sendiri.
"Baiklah buka buku biologi kalian. Hari ini kita akan melakukan tes sesuai yg sensei katakan minggu lalu."
Apa? Tes? Aku menatap ke arah Sasuke yg sekarang sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ia tidak bilang akan ada tes hari ini. Ya sebenarnya dia memang tidak mengatakan apapun yg menyangkut sekolah tapi seharusnya dia memperingatkan ku soal tes ini.
"Kenapa melihatku? Bocah penyihir jenius sepertimu bukankah mudah menyelesaikan tes seperti ini? Ah apa di dunia penyihir tidak di ajarkan pelajaran biologi?" bisik Sasuke sambil melihatku. Dan aku bersumpah melihat senyum iblis di wajahnya.
Uchiha sialan! Rupanya firasat burukku tentangnya benar-benar tepat! Oh seandainya bibi Mikoto ada disini. Lihatlah putra bungsumu bukan menjagaku tapi malah mengerjaiku!
~*~*~
'Haaah akhirnya istirahat juga. Tes biologi tadi membuatku pusing' aku mendesah dalam hati saat ku dengar bunyi bel istirahat. Biarpun di sebut sebagai penyihir jenius tapi tetap saja tes biologi ini adalah yg pertama untukku. Aku sampai harus mengeluarkan ramuan kepintaran untuk menyelesaikan tes itu.
Aku melihat beberapa murid bergegas meninggalkan kelas. Mungkin mereka ingin ke kantin untuk makan. Aku tidak mengenal siapa pun di sini selain Sasuke. Dan Sasuke justru meninggalkanku begitu bel berbunyi.
Aku juga ingin makan. Ah aku ingat bibi Mikoto tadi menyiapkan bento untukku. Aku langsung membuka tasku dan menemukan sebuah kotak bento berwarna ungu. Aku meletakkannya di atas meja tapi sebelum aku membuka kotak bento itu aku melihat 2 orang siswa menghampiriku. Seorang gadis berambut pirang dan laki-laki berambut kuning dengan tanda seperti kumis kucing di masing-masing pipinya.
"Yo kau Hyuuga Hinata kan?" tanya laki-laki tadi sambil tersenyum lebar.
"Ah i-iya. Panggil saja aku Hinata."
"Kyaaa Hinata kau manis sekali. Kenalkan aku Yamanaka Ino dan si kuning bodoh ini Uzumaki Naruto." ucap gadis berambut pirang tadi sambil memelukku dengan erat.
"Hei Ino kau mau membunuhnya ya? Jangan memeluknya seperti itu. Dan siapa yg kau panggil kuning bodoh? Dasar!"
"Ah gomen Hinata. Kau terlalu manis. Aku jadi ingin memelukmu."
"Ti-tidak apa-apa Yamanaka-san." aku hanya tersenyum menanggapi kedua orang di depanku.
"Ne, Hinata kau membawa bento? Apa kami boleh bergabung bersamamu? Aku dan Ino juga membawa bento."
"Tentu saja boleh Uzumaki-san." jawabku sambil tersenyum manis pada mereka. Dan aku harus merelakan tubuhku di peluk lagi oleh gadis Yamanaka yg berteriak kawai di telingaku.
Ah sepertinya aku sudah mendapat teman di sekolah ini.
~*~*~
"Jadi kau baru pertama kali datang ke kota ini Hinata?" Aku mendengar Yamanaka Ino bertanya padaku sambil memakan bentonya.
"Iya. Sebelumnya aku tidak tinggal disini."
"Lalu sebelumnya kau tinggal dimana?"
Dan pertanyaan itu sukses membuatku terdiam.
~*~*~*~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love PotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang