Chapter 3

2K 97 4
                                    

Mobil hitam mewah berhenti di depan restoran berkelas di daerah Busan. Nampak seorang namja turun dari pintu kemudi dengan mengenakan tuxedo hitam, lalu setelahnya yeoja dengan mata rusa juga turun dari pintu sebelahnya.

Sang namja berjalan dengan poker facenya sementara yeojanya dengan pendangan yang sulit di artikan, sepertinya ia tampak memikirkan sesuatu.

Keduanya masuk menghampiri meja yang sudah di isi oleh pasangan suami-istri yang tengah larut dalam obrolan.

"kalian sudah datang eoh?!" Ujar nyonya Choi dengan tersenyum.Sehun membalas dengan senyum pula

"Ayo duduk" seru tuan Choi

"Eomma..Appa sedang apa di sini" tanya yeoja bermata rusa

Luhan dan Sehun duduk di bangku kosong yang tersedia

"Luhan bukannya kau dan Sehun yang mengundang kami kesini?" Tanya nyonya Choi bingung

Luhan memandang bingung kearah kedua orang tuannya dan Sehun, seolah-olah tatapan luhan bertanya-tanya.

"Sehun apa maksudnya ini" Tuan Choi yang masih bingung langsung melontarkan pertanyaan kepada Sehun

"Baik aku akan jelaskan, Jadi sebenarnya aku yang mengundang semuanya kesini" Ujar Sehun

"Lalu?" Luhan memotong ucapan Sehun

"Nanti dulu jangan di potong-potong ucapanku" celoteh Sehun

"Iya aku mengerti jadi?" Kata Luhan

"Jadi Choi Siwon ssi dan Choi Sooyoung ssi aku di sini mengundang anda untuk melamar putri anda" ujar Sehun santai

Mata Luhan langsung melotot kaget "mwo?!"

Siwon menatap Sehun dalam dan meneguk minumanya "jadi?!"

"Jadi apakah anda merestui pernikahan kami?" Tanya Sehun

"Apa yang Luhan ingin itu pasti yang terbaik, jadi semuanya tergantung pada Luhan" ujar nyonya Choi

"Jadi Luhan apa kau mau menikah dengan Sehun?" Tanya Tuan Choi

Luhan masih belum dapat mencerna semua pembicaraan orang tuanya dan Sehun. Aish.. kenapa di saat-saat seperti ini justru otaknya menjadi lamban

"Lu?!" Sekarang Sehun mengintrupsi lamunan Luhan dengan melambaikan telapak tangannya tepat di depan wajah Luhan

"Iya.." Luhan tersadar dari lamunan nya

"Luhan apa yang kau pikirkan? Jadi apa jawaban mu untuk Sehun?" Tanya nyonya Choi

"Aa...ku" Luhan berfikir sejenak dan akhirnya Luhan pun mengangguk setuju

"Jadi artinya kita akan menikah" Sehun tersenyum senang dan memeluk Luhan

Tuan dan nyonya Choi hanya bisa terkekeh melihat anak dan calon menantunya

"Kita sudah semakin tua ya" ujar tuan Choi kepada sang istri yang tengah memeluk lengannya

"Iya, sepertinya aku baru kemarin melihatnya di kereta bayi" ucap nyonya Choi

"Hey jangan bermesraan di sini. Ini tempat umum" intrupsi tuan Choi membuat Luhan dan Sehun menghentikan aksinya. Luhan dan Sehun hanya tersenyum canggung di hadapan tuan dan nyonya Choi.

Mereka memakan makan malamnya dengan tenang, tapi sesekali Sehun membuat lelucon yang lucu. Tuan Choi juga menceritakan tentang Luhan. Dan tidak ketinggalan nyonya Choi juga berbagi pengalaman tentang pernikahannya.

Mereka menghabiskan waktu hampir 2 jam untuk makan malam. Bagi Luhan ini adalah moment yang jarang sekali ia temukan. Biasanya ayahnya selalu sibuk dengan perusahaannya sementara ibunya juga sibuk dengan pameran fashionnya.

HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang