'Tunggu aku,my flower'
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Rin P.O.V*
Kringgg!!!Bel tanda pulang sekolah berbunyi.Sungguh,ini hari yang paling buruk bagiku.Bagaimana tidak aku kembali di tertawai oleh teman-temanku.Walau pun sering,tapi yang sekarang ini adalah yang terburuk.Mereka memberikan tatapan merendah kepadaku.Hanya Miku dan Neru yang setia menemaniku.Itu pun mereka sudah berangsung-angsur di hasut oleh mereka-mereka itu.Sungguh mereka teman terburuk.Namun itupun tidak akan bertahan lama.Aku akan membuat terus berada di dekatku.
Seperti biasa aku pulang bersama Len.Kami pulang bersama karena rumah kami yang berdekatan.
"Rin-sama! Ayo pulang"Len berteriak.Aku lalu mendekatinya.
"Bukannya kau ada perlu dengan Kaito-kun?"Aku baru ingat,dia tadi mengatakan bahwa dia ada perlu dengan Kaito.Dia hanya tersenyum.Lalu menggaruk-garuk kepalanya.Dia terlihat bingung.
"Tidak perlu di pikirkan.Sekarang ayo pulang"Dia tersenyum kembali.Lalu menarik tanganku pergi menuju halte.Jalanan sekarang sangat sepi.Padahal,aku sudah sangat ingin menanami bunga baruku.Aku melamun.Len sepertinya juga sedang berpikir.Satelah lama diam,dia pun angkat bicara.
"Ri-sama,apa kamu tidak marah dengan perbuatan mereka tadi?Ku lihat mereka sudah sangat kelewatan"
Aku lalu berpikir.Mencari kata-kata yang cocok dengan perasaanku.
"Marah?Siapa yang tidak marah dengan hal seperti itu?Namun aku akan bersabar sampai waktunya datang"Author P.O.V
Sebuah senyuman dingin melekat di bibir Rin.Dia berkata dengan nada yang dingin.Membuat pacar yang ada di sebelahnya itu sedikit bingung.'ada apa dengan sifat Rin'Pikir Len.Dia hanya bisa diam.Sebenarnya,Len ingin menanyakan sesuatu kepada pacarnya itu,tetapi ia urungkan niatnya tersebut.Dia takut,Rin akan tersinggung,jika ia menanyakannya.
Perjalanan mereka hanya di selimuti hawa canggung.Len ingin sekali mengajak Rin untuk berbicara,tetapi diurungkannya niatnya.Dia kembali berpikir mengenai perlakuan teman-teman sekelas kepada Rin.
~Flashback~
Len P.O.V
"Anak-anak sekian pelajaran kita hari ini,harap di baca kembali buku biologi halaman 125-135"Gakupo-sensei baru saja selesai mengajari kami.Gakupo-sensei seorang guru biologi berambut panjang.Dia,juga sedang memiliki proyek mengenai manusia,entah apalah namanya itu.isu-isunya,itu semua melibatkan manusia yang masih hidup untuk dioperasi.Sungguh mengerikan.
Aku lalu membereskan bukuku.Huh,hari yang melelahkan.Aku lalu melirik Rin.Seperti biasanya,dia kembali di bully oleh teman 'baik'-nya.
"Ne~ Rinny,belikan aku pocki dong"
"Maaf aku tidak bisa,aku masih mengerjakan tugasku"
"Heh~Kamu menolak?"
"Iya,maaf"Gadis-gadis itu,Haku,Kaiko,dan Teto lalu mengelilingi Rin yang masih belajar.Sungguh pemandangan yang membuatku muak."Heay freak kau membantah perintahku?"Kata Haku.
"Kau itu masuk hanya karena Miku yang menolongmu!"Sambung Teto.
"Terlebih lagi hanya orang-orang berkelas yang bersekolah di sini, sedangkan kau.."Ujar Kaiko.Merek lalu menertawai Rin.Saat itu aku bertanya,Dimana Miku dan Neru.Mataku lalu mendapati Miku dan Neru yang tengah tertawa di sebuah meja.Sungguh,mereka berdua teman yang buruk.
Tanpa menunggu,aku lalu berlari ke arah Rin,bermaksud menyelamatkannya."Hei!? Kalian sebaiknya pergi!"Bentakku.Bukannya menuruti perintahku,mereka malah tertawa lebih keras.Sungguh sangat menjengkelkan.
"Eh~Len-kun membelanya?Aku juga mau dibela dong~",cih,katanya semakin membuatku muak.Teto,cewek ini sudah sering menyatakan cintanya,tetapi sering juga kutolak.Siapa yang mau dengannya?Cewek 'gila'ini.
"Sebaiknya jauhkan tanganmu dari Rin!"Bentakku lagi.
"Jangan berani membentak kami lagi!"Bantah Haku.Lalu mereka kembali menertawai Rin lagi.Aku heran,apa salah Rin sehingga teman-temannya menertawai Rin.Rin hanya siswi yang pendiam.Dan mengapa harus Rin yang menerimanya.Mereka masih terus menertawai Rin.
"Dasar Freak!"
"Kau tidak malu sekolah di sini?"
"Sebaiknya kau pindah saja"
Kata-kata mereka sungguh mengerikan.Rin hanya bisa menangis,tak bisa melawan.Aku hanya bisa menenangkan Rin,tetapi itu tidak ada gunanya.Yang aku takutkan adalah jika Rin menjadi seorang psikopat.Umumnya,aku banyak membaca cerita seseorang bisa menjadi psikopat karena pembullyan.Sungguh pikiran yang sangat mengerikan.
~Flashback off~
~Skip Time~
In Rin's House.
"Tadaima~"Rin masuk ke rumahnya.Setelah melepas sepatu,dia langsung duduk di atas sofa di ruang tamu.
#Rin P.O.V
Huh,sungguh hari yang melelahkan.Aku masih heran,kenapa sih,aku harus sekolah?Toh,nanti mati juga.Apa juga gunanya sekolah,kalau cuma jadi bahan bully di sekolah.
Aku lalu menuju dapur.Seperti biasa,hanya ramen instan yang tersedia di meja makan.Rinto nii-san juga belum pulang sekolah.Soal orang tua,orang tua-ku entah pergi kemana.Tanpa pikir panjang aku segera memasak ramen instan itu,ya mau gimana lagi perutku ini sudah sangat lapar,belum lagi lupa bawa uang jajan.Ada sih di traktir Len,itu hanya dua donat kecil.
Setelah selesai makan dan ganti baju aku kembali duduk di sofa.Lalu tanganku meraih remote tv untuk menghidupkan tv.Siaran tv pertama yang aku lihat adalah sebuah berita tentang pembunuhan.Ini sudah yang ke-empat kali di minggu ini.Pembunuhnya sangat pandai.Tapi,sekarang tidak lagi.Pembunuhnya di tangkap.Seorang pria paruh baya yang rela membunuh orang terdekatnya demi asuransi.Bagus!Berita yang sangat bagus.Aku akan mengalahkan rekornya.Dia hanya membunuh 4 orang,akanku pastikan,aku akan membunuh orang lebih darinya.
"Tadaima~"Seseorang mengetuk pintu.Sepertinya itu Rinto nii-san yang pulang.Langsung sajaku bukakan pintu.
"Okaeri nii-san",nii-san hanya tersenyum padaku.Dan sepertinya kelihatan sangat letih.
"Nii-san,kok pulangnya telat?ada rapat pengurus osis yah?"
"Tidak"
Aku sangat tidak suka dengan jawaban pendek.Ketus sekali.Jadi,ya,aku harus berusaha membuat mood-nya lebih baik,sebelum dia istirahat.
"Nii-san,lapar?Mau aku buatkan remen instan?Itu masih tinggal satu lagi loh..."
"Maaf,aku masih kenyang"Oh,ayolah...Kenapa nii-san cuek seperti ini?Aku sudah tidak tahan lagi.Kesabaranku sudah habis untuk hari ini.
"Nii-san,tadi ada berita pembunuhan lagi loh..."
"...",Cih,dia tidak menanggapi sedikit pun.Okay,kesabaranku benar-benar habis sekarang.
"Nii-san,jawab aku sekarang!Atau..."
"BISAKAH KAU DIAM?!"
Eh,kenapa nii-san yang marah?Seharusnya,aku yang marah.Kakak,kau marah di saat yang tidak tepat.Aku akan membungkam mulutmu sekarang!Aku segera berlari menuju dapur,untuk mengambil tali dan lakban.Lalu aku menyiapkan sebuah kursi di gudang.Kalian tau,ini untuk apa?silahkan pikirkan sendiri.
Aku lalu pergi ke kamar nii-san,siapa tau dia udah tidur.Aku mengintip lewat lubang kuncinya.Dan dugaanku salah.Dia hanya termenung memandang fotonya bersama Lenny nee-san.Sekarang aku tau penyebab nii-san marah,mungkin mereka bertengkar.
Tanpa pikir panjang aku segera masuk ke dalam kamar.Berharap dia menoleh ke arahku,ternyata tidak.Dia hanya tetap memandang foto Lenny nee-san.Aku lalu menghampirinya.
"Nii-san...Kalau marahnya sama Lenny nee-san,jangan marah sama aku dong.Soalnya nii-san marah di saat yang tidak tepat"
"Disaat yang tidak tepat?Apa maksudmu Rin?"
"Tidak ada maksud apapun...Jadi Nii-san..."
Aku segera memberi obat tidur untuknya.Dan dia pun langsung tertidur pulas.Aku harus segera membawanya ke gudang sebelum dia siuman."Silahkan bermimpi selagi kau bisa nii-san,sebab kau akan tertidur sangat pulas nanti...Akan kubuat kau menyesal telah marah tak menentu kepada adikmu ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Garden
Mysterie / ThrillerIni cerita aku buat dari my favorite song 'fear garden'lagu vocaloid kagamine rin.Ini maklumin kalau ada yang beda dari lagunya.Ini juga ada tambahannya supaya jadi terlihat lebih sadis dan menantang. Para pemeran: Kagamine Rin Kagamine Rinto Kagami...