#3

161 13 6
                                    

"Silahkan bermimpi selagi kau bisa nii-san,sebab kau akan tertidur sangat pulas nanti...Akan kubuat kau menyesal telah marah tak menentu kepada adikmu ini"

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rin P.O.V

Aku sudah mengikatnya di gudang.Badannya yang sangat berat membuatku sedikit kelelahan menyeretnya.Sekarang aku hanya tinggal menunggunya bangun dari pengaruh obat tidurku.

...

...

...

...

...

...

...

Rinto berlahan membuka matanya.Lalu berupaya mengumpulkan nyawa.

"Dimana ini???"Katanya.
"Ohayou nii-san"Sapaku.
"Rin?"Dia lalu berupaya menggerakkan tangannya.Dan itu usaha yang sia-sia,karena aku sudah mengikat tangannya,dan seluruh tubuhnya.
"Apa yang...Mengapa kau mengikatku di sini?!"Aku lalu tersenyum tanpa menjawab pertanyaannya.Aku tetap sibuk.mengasah 'mainan'-ku ini.
"Rin!Jawab!"Aku masih tidak menjawabnya.
"Rin apa yang kau lakukan padaku!"Aku masih tidak menjawabnya.
"Rin Dengarkan A-"Ucapannya terpotong karena gunting kecilku sudah menancap di pipi kirinya.
"Hahahaha...Bagaimana perasaanmu nii-san saat aku tidak menjawab pertanyaanku..."Aku lalu memanjangkan lukanya ke pipi kanan membuatnya seperti orang yang tersenyum sangaaaat lebar.Dia terlihat seperi badut yang lucu.
"Ahh...",teriaknya.Suaranya sangat merdu terdengar di telingaku.Darah dari pipinya berlahan turun menuju lehernya.Karena bibirnya yang sobek,teriakannya sungguh sangat tidak jelas.nii-san hanya memberikan tatapan memelas padaku.nii-san kau sekarang benar-benar tidak berdaya,ya?
"Ne~ nii-san pasti sedang bertengkar dengan Lenny nee-san.
Dan itu sepertinya membuatmu kehilangan semangat hidup...Jadi bagaimana kalau adik tercintamu ini yang mengantarkanmu menuju kematian..."
Dari matanya terlihat dia seperti ketakutan.Tapi,yah...Aku tidak peduli.Seharusnya dia bersyukur sakit hatinya terobati olehku.

"Nii-san...karena nii-san orang pertama yang bermain denganku,aku akan segera mengakhiri penderitaanmu itu...Aku janji nii-san tidak akan sendirian karena besok akanku pastikan Lenny nee-san akan menemanimu..."

Akhirnya dia pun mati.Bajuku dan ruangan ini sedikit di penuhi darah.Huh,warnanya sangat menggiurkan.

Sebenarnya ada dua alasan aku membunuh  nii-san.Pertama karena aku kesal dengannya.Kedua jika aku tidak membunuh nii-san,dimana aku akan menanam bunga-bungaku.Dan aku pasti ketahuan.

Dan yang membuatku pusing sekarang adalah...
...

...

...

...

...

DIMANA AKU HARUS MENYEMBUNYIKAN MAYAT NII-SAN!!!

Apa harus kukubur?Itu memerlukan tenaga yang banyak dan itu pasti sangat melelahkan.Bagaimana jika kubakar?Tidak,tetangga pasti mencium bau api.Peti?Ya peti.Aku bisa menyimpan mayatnya di dalam peti.Dan pertanyaannya sekarang dimana aku bisa menemukan peti mayat?Nanti saja kupikirkan itu.Waktunya aku mengistirahatkan otakku.Yah,tugas sekolahku juga sangat banyak.

***

Akhirnya kuselesaikan semua tugas sekolah.Pekerjaan yang sangat melelahkan.Aku lalu berdiri menuju kasurku.Kasur sebuah tempat yang sangat istemewa.Lalu kutelentangkan badanku diatas kasur.
"Aku akan merindukanmu nii-san.",ujarku pada diriku sendiri.Mataku lalu menelusuri seluruh ruangan.Dan aku terpaku pada satu barang.Aku lalu beranjak dari kasurku.
"Wah...Peti harta karun yah?",aku membuka petinya.Isinya hanya boneka dan mainan lamaku.

Tunggu.Peti ini tentu memiliki manfaat lain.Aku mendapatkan ide yang sangat cemerlang.Peti ini akan kugunakan untuk menyimpan mayat nii-san.Tapi,Jika yang di masukkan tubuh utuh,itu pasti tidak akan muat.Yah,aku harus memotong nii-san menjadi beberapa bagian.Padahal,aku berniat akan menyimpannya utuh.Tapi,mau bagaimana lagi.Aku harus memutilasinya untuk keselamatanku,dan juga koleksiku.
Aku lalu segera mengeluarkan seluuh mainanku.Dan segera menuju gudang.

Aku lalu melepaskan tali yang masih mengikat tubuh nii-san.Lalu kutidurkan di lantai.Aku segera mengambil kedua mainanku,gunting dan pisau.Pertama yang kuincar adalah tangan.Kupotong tangan kanannya.Tangan yang sangat cantik.Cantik bagaikan bunga.Tentu bisa kujadikan sebagai kebun nanti.
Lalu aku berpidah ke matanya.Matanya terbuka lebar memperlihatkan iris kuningnya.Well,itu tak penting bagiku.Aku lalu menancapkan pisau di tepi sudut matanya.Lalu menggoyang-goyangkannya.Setelah sedikit longgar,kumasukkan jariku dan mencabut secara paksa matanya.Bola mata ini sangat menakjubkan.Kenyal-kenyal gimana gituh (:v).Aku segera mengambil tomples di dekatku dan memasukkan kedua bola matanya.Hasil mutilasiku ini pasti akan menimbulkan banyak uang.Gakupo-sensei pasti akan membayarku.Kutahu,dia pasti sangat membutuhkan ini untuk percobaannya.Terlebih lagi,mata ini masih sehat.Aku akan berbelanja banyak baju besok.
Lalu kuarahkan pisau menuju perutnya.Tanpa ba-bi-bu aku langsung memotong perutnya dalam.Kumasukan tanganku dan meraba-raba isi perutnya.Lalu kutarik sekuat tenaga hingga putus.Kupikir,ususnya sangat baik untuk neko peliharaanku.Usus yang sangat panjang itu kumasukkan ke dalam kantong plastik hitam.

Krrukk~(anggap aja bunyi perut >_<)

Kulirik jam tanganku.
"Huh?Sudah jam delapan?Pastas perutku bunyi.Aku harus bergerak cepat!"
Aku segera membagi tiga masing-masing kakinya.Lalu memenggal kepala yang tanpa mata itu.Setelah itu,kupotong-potong tubuhnya menjadi bagian terkecil.

Setelah selesai memotong,kumasukkan bagian-bagian tubuhnya ke dalam peti,kecuali toples berisi mata,kedua tangan,dan kantong plastik hitam berisi usus.Kukunci petinya dan menyimpan kuncinya di dalam saku celanaku.
"Gudang lantai bawah tanah ini akan menjadi markas bagi boneka dan bunga-bungaku."Aku lantas mengambil dua buah pot bunga yang sudah berisi tanah.Aku segera menanam bunga baruku.Dan meletakkannya di atas sebuah meja coklat.

Aku lalu melihat kesekeliling gudang.Darah berceceran dimana-mana.Ya ampun...Aku harus segera membersihkan ini.Tapi...Tak apalah,besok sepulang sekolah saja ku bersihkan.Aku lalu keluar menuju kamarku tak lupa membawa toples dan kantong plastik.Aku juga harus mandi sebelum makan.

***

Sungguh sebuah keputusan yang salah aku mandi pada malam hari ini.Airnya benar-benar dingin.Cukup membuatku membeku.Setelah rapi,aku segera menuju dapur dan segera membuat ramen instan.Setelah selesai aku segera menonton televisi sambil memakan ramenku.Kira-kira lima belas menit,ramen di tanganku habis.Kulihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul sembilan.Waktunya untuk tidur.Lagi pula aky sudah sangat lelah.Tidak masalah 'kan aku tidur lebih cepat?Lagi pula Aku juga harus mencarikan teman untuk nii-san.

***


Jangan lupa tinggalkan jejak :)

Fear GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang