BAG.4. MASA ITU

26 1 0
                                    

Di Kelas Via dan Thea (X-2)

Ketika Via dan Thea sudah sampai dikelasnya. Via segera menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Ahh menyebalkan sekali sih The tuh orang. Siapa tadi? Dian Dera sapa sih Demon ? Ahh tauk dah lebih cocok Demon aja", ucap Via sambil menaruh dagunya di meja. "Oh, Pangeran Frozen, haha. Eh Dean. Selamat ya Vi, pulang sekolah ketemu Dean wkwkw. Puk puk", goda Thea sambil menepuk bahu Via. "Makasih banget ya Theaaa, temenin gue dong ya ntar. Mau gak? Please please", pinta Via. "Ogah ketemu dia lagi hii", ucap Thea secepat kilat. "Okai, emang derita gue pribadi", ucap Via dengan wajah pasrah.

Hmm, hari ini tadi gue ketemu satu cowok yang belum gue ingat, katanya teman kecil gue. Harus segera pulang buat ngemastiin nih, mungkin kah dia itu .., udahlah coba nyari foto masa kecil gue dulu. Batin Via sambil tersenyum kecil. Ia pun mengeluarkan kalung yang tersembunyi dibalik seragamnya , yang ia pakai di lehernya. Kalung berliontin setengah hati dengan ukiran sebuah kata KUUIPO R. Yang sampai sekarang Via belum tahu artinya apa.

Di Kelas Raka (XI IA 1)

Via, apa benar lo teman masa kecil gue dulu . Gue kangen banget sama lo sejak 10 tahun yang lalu Vi. Kangen masa itu.. terutama ketika lo tertawa lepas di Pantai waktu senja untuk terakhir kalinya kita bertemu. Batin Raka.

-----8 tahun yang lalu.

"Raka, sini raka! Ikut aku", tarik Via sambil menggandeng tangan Raka lari ke dekat pantai. Ombak kecil yang bergulung-gulung membasahi kaki kecil mereka berdua dengan pemandangan senja hari yang indah di langit. Matahari semakin turun perlahan pertanda akan terbenam "Bagus kan Raka, hehe. Via suka sama banget sama pantai. Kata nenek Via, kalau ngajak orang yang Via sayang kesini, terus ngebuat harapan sama orang itu sebelum matahari terbenam. Katanya bisa kewujud harapannya. Hehe. Raka percaya gak?"

"Itu cerita dongeng aja mungkin Via, hehe.", ucap Raka tertawa sambil mencubit pipi Via yang tembem.

"Tapi Via percaya..", suara Via menjadi lirih sedikit kecewa

"Eh...emhh, Vi..jangan sedih ya. Iyaa, Raka percaya kok. Yuk buat harapan bareng Vi", Raka pun segera menawarkan tangannya untuk menggenggam tangan kanan Via.

"Heem..", jawab Via sambil menerima tangan kiri Raka. Perlahan mereka berdua menutup mata dan membatinkan sebuah harapan.

Matahari pun terbenam, senja samar masih terlihat. Pertanda mereka harus pulang. Via yang tadi disamping Raka merubah posisinya menjadi di depan Raka.

"Raka tadi buat harapan apa? Via boleh tahu gak?", dengan mata berkaca-kaca Via menggenggam erat tangan Raka. Raka hanya tersenyum, sambil mengeluarkan sesuatu dari csaku celananya.

"Via, Raka ingin setelah Raka pergi besok sama orangtua Raka buat pindah ke luar kota. Via tetap bahagia hehe. Jadi simpan ini ya Via", sambil mengeluarkan kalung cantik dengan liontin setengah hati dengan ukiran sebuah kata KUUIPO R.

"Wah bagus Raka, makasih ya, tapi apa artinya KUUIPO R? dan kapan Raka balik lagi ke Indonesia? Via bakalan kesepian...", suara Via menjadi lebih rendah dan air mata seketika menetes di pipi Via.

"Via.. Via jangan nangis, Raka pasti balik kok. KUUIPO R itu akan Raka jelasin artinya ketika kita bertemu lagi Via. Tepat tanggal 8 Juli ketika kamu ulang tahun yang ke-17 ya. Senyum ya..", ucap Raka sambil menyeka air mata Via.

Via hanya diam, dan semakin menangis dengan sesenggukan dan semakin sedih Raka melihat sahabat kecilnya menangis seperti itu. Raka yang bingung, dengan perlahan ia lebih mendekat ke Via dan mengucapkan kata-kata  lirih ke telinga Via dengan lembut. "Percaya sama Raka ya Viaa" . Kemudian Raka mendekatkan kedua tangan Via yang sedang menutupi wajahnya yang sendu ke bibirnya dan mengecupnya. Via kecil pun tersenyum. "Hiks, iya Via percaya Raka. Yuk naik ke atas Raka. Papa mama kita nanti nyariin kita, kan mau makan malam untuk perpisahan bersama", Via pun menggandeng tangan Raka untuk segera naik ke atas.

....

Raka pun tersenyum mengingat masa kecilnya dengan Via. "Woii sob, ngapain lo senyam senyum sendiri di kelas, di kursi paling pojok pula, gak lagi kesurupan kan?", ucap Digta teman sekelasnya. Cowok paling rame, bawel yang merupakan teman sebangku Raka. "Lu lagi ganggu lamunan gue aja ah, sono pergi lu", ucap Raka sambil dengan cepat mendorong kursi disebelahnya dengan kaki kanannya hingga menjauh sekitar 2 meter dari tempatnya. "Haha, lu kepikiran sama cewek tadi yang pingsan ya? Cantik sih emang, uda punya pacar belum ya.", goda Digta ke Raka sambil membenahi letak kacamata nya. "Udah, jadi jangan deketin.", jawab Raka cepat. "Ah masak sih, siapa?", ucap Digta bingung. "GUE lah haha", Raka pun tertawa menunjukkan wajah sinis ke Digta. "Kagak percaya haha. Lu buktiin dulu ke gue sini haha kalo kalian pacaran. Kalo beneran, ntar komik Doraemon edisi limited story buat lo semua", tantang Digta ke Raka. "Serius? Jangan sampe lo nyesel haha. Oke, siapa takut? Haha", jawab Raka ke Digta menyanggupi tantangan dari Digta.

Via, gue akan menangin hati lo. Batin Raka.


Makasih yaa udah yang baca.. Maaf banget lama banget update nya :" dikarenakan banyak tugas kuliah yang lagi numpuk hiks. Silahkan komentar dan sarannya serta votenya sangat membantu sekali hehe. Kiss kiss dari el tujuh :D

Siapa ya kira-kira yang cocok jadi Via dan Thea? Silahkan yang komentar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jatuhkan Aku, Cinta!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang