KESEMPURNAAN CINTA

107 5 7
                                    

Author Pov

Pagi-pagi sekali, Ahjumma sudah datang ke rumah Jongki dan akan membereskan rumah termasuk kamar Jongki. Biasanya, Majikannya itu akan terbangun pukul 6 pagi, dan sekarang sudah jam 6 lebih dan majikannya belum bangun. Ahjumma berniat membangunkannya, namun saat masuk ke kamar, Ia melihat Jongki masih tertidur sambil memeluk yeoja yang ia tahu bernama Nami itu dengan sangat posesif. Ia tersenyum melihatnya. Majikannya begitu damai dalam tidurnya. Padahal biasanya jam segini majikannya pasti sudah rapi. Ahjumma kemudian keluar dan menutup pintu dengan pelan. Nami adalah yeoja pertama yang di bawa Jongki kerumah ini. Dan juga tidur di kamarnya. Dia jarang sekali berbagi kamar dengan orang lain.

Jongki Pov

Kenapa rasanya nyaman sekali. Tidak biasanya aku tertidur seperti ini. Sebenarnya aku masih ingin menikmati kenyamanan ini, tapi tiba-tiba aku sadar jika aku tak tidur sendiri. Aku segera membuka mataku. Dan dapat kulihat wajah Nami dengan jarak yang sangat dekat. Aku memperhatikan wajahnya dengan seksama. Mata, hidung, dan bibir. Aku tanpa sadar mendekatkan wajahku dan mencium bibirnya lembut. Aku menikmatinya, entah kenapa rasanya begitu menyenangkan. Kemudian aku melepaskan ciumanku dan dengan pelan bergegas turun dari tempat tidurku setelah memastikan demamnya sudah turun. Aku bersiap-siap untuk ke kantor. Kemudian aku turun untuk sarapan.

"Ahjumma kau sudah datang?" tanyaku saat melihatnya didapur.

"Ne." Balasnya ramah. Dia sudah seperti keluarga bagiku. Sudah sejak aku kecil dia mengurusku. Dulu saat aku masih tinggal dengan Eomma dan Appa, Ahjumma bekerja dirumah besar, dan karena aku membutuhkan Ahjumma di rumahku beberapa tahun lalu, akhirnya aku menyuruhnya untuk bekerja disini. Ahjumma menerima nya tapi tidak bekerja dengan menginap. Ahjumma selalu pulang jika pekerjaan selesai karena ingin mengurus cucunya yang masih berusia 12 tahun.

"Ahjumma, tolong buatkan bubur untuk Nami-ssi, jika dia sudah bangun, kau bisa memberikannya. Aku harus kekantor, jadi aku butuh bantuan mu Ahjumma." Ucapku.

"Tenang saja. Aku akan mengurusnya." Balasnya dengan senyum gembira.

"Jangan bangunkan dia, biarkan saja dia istirahat. Jika dia menanyakan sesuatu, jawab saja seperlunya." Ucapku yang dibalas anggukan dari Ahjumma. Kemudian aku memakan sarapanku.

Nami Pov

Silau sekali. Apa sudah pagi? Aku membuka mataku. Kepalaku terasa pening. Arghh. Ini dimana? Sepertinya bukan kamarku. Aku mencoba bangkit dan mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan. Dan saat aku memandang pakaian yang melekat pada tubuhku tiba-tiba saja aku tersadar. Ini pakaian pria!

"Andweee!!!" Teriakku cukup kencang.

Author Pov

Terdengar suara teriakan Nami sampai ke dapur. Jongki segera berlari dan diikuti Ahjumma dari belakang.

"Ada apa Nami-ssi? Kau baik-baik saja?" Tanya Jongki Khawatir dan mendekat kearah Nami. Tapi Nami malah bergeser menjauh dan menatap nanar Jongki.

"Mr.Song? apa yang kau lakukan disini?" Tanya Nami bingung.

"Tenanglah Nami-ssi. Kau aman di rumahku." Balas Jongki.

"Rumahmu?" Tanya Nami linglung.

"Ne. Ini rumahku." Jawab Jongki meyakinkan.

"Tapi bagaimana bisa?" Ucap Nami Kalap. "Dan ini, apa yang terjadi padaku?" Tanya Nami lagi.

"Kau pingsan kemarin Nami-sii dan kau demam. Lalu aku membawamu kerumahku." Jawab Jongki dengan sabar.

"Lalu baju ini? Siapa yang menggantinya?" Gumam Nami takut-takut.

"Ah baju. Tenang saja Nami-ssi. Bukan aku yang menggantinya, tapi Ahjumma yang menggantinya." Sahut Jongki dengan menunjuk Ahjumma yang ada disampingnya.

KESEMPURNAAN CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang