Code 10 : Kartini Kedua

262 10 0
                                    


Someone Pov


Terkadang aku merasa bahwa hidup ini tak adil. Memang benar aku wanita. Yang selalu di anggap lemah dan tak berguna. Tapi semua anggapan itu hanya ku anggap sebagai penyemangat. Berbalik fakta dengan apa yang mereka katakan. Bahwa aku wanita yang kuat dan tak kenal putus asa.

Aku memiliki cita cita yang tinggi. Dan memiliki berbagai macam angan angan yang akan ku capai suatu saat nanti.

Tapi.

Sayangnya.

Aku bukanlah seorang RA Kartini.

Seorang pahlawan wanita yang memperjuangkan hidup dan matinya demi kebebasan kaum hawa. Merelakan nyawanya demi belajar dan bersekolah.

Aku bukanlah dia.

Aku.

Hanyalah diriku yang hidup layaknya robot.

Ini itu.

Segala sesuatu yang orang tuaku suruh, selalu ku lakukan tanpa bantahan.

Hingga suatu saat aku merasakan ketidak adilan Tuhan pada hidupku.

Siapa aku yang sebenarnya?

.

.

.

Author Pov

Kini gadis itu nampak duduk dengan anggun nya di kursi peserta pada sebuah perlombaan ternama.

"..." sang mc menyuarakan nama gadis itu dengan fasih. Sang gadis itu pun naik ke atas panggung, melangkahkan kakinya pasti kearah tempat duduk yang terletak di depan piano hitam itu.

Tepuk tangan ricuh penonton di dapatnya. Sang gadis pun tersenyum ke arah mereka.

Tapi.

Asal kalian tau.

Senyum itu hanyalah senyuman palsu.

Jari-jari lentik gadis itu pun mulai menari mari dengan indahnya di atas tuts piano yang ada di hadapannya. Memperdengarkan lagu yang indah pada para penonton dan menyelesaikan aksinya dengan sempurna.

Tepuk tangan ricuh kembali didapatkannya. Dan lagi lagi gadis itu memperlihatkan senyum palsu miliknya.

.

.

.

Sepulang dari acara itu, dengan piala emas bertengger manis di samping. Dan kedua orang tuanya yang membahas tentang pertunjukannya kali ini.

'Mereka memang tak akan pernah terpuaskan.' Batin sang gadis yang teng duduk dengan manis di jog belakang.

Tiba-tiba saja ponsel sang gadis berbunyi. Menandakan satu pesan masuk.

From: Ethan Hunt

'Anak- anak sekelas setuju. Untuk melihat pertunjukanmu di hari Kartini esok malam.'

Satu tarikan pada sudut bibirnya menampakkan senyum manis yang simpul dari gadis itu.

To: Ethan Hunt

'.....'

Gadis itu berpikir keras, tentang apa yang akan ia ketik sebagai balasan pesan dari Ethan. Setelah berpikir panjang, sang gadis pun menemukan jawaban itu.

"Besok malam kau akan tampil di acara pernikahan pamanmu." Layaknya tau apa yang sedang di pikirkan sang gadis, ayah gadis itu dengan mudahnya mengatakan hal yang membuat hati sang gadis kembali me-layu, seketika memberhentikan laju jari sang gadis yang sedang membalas pesan dari teman sekolahnya.

Special Kartini's DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang