Code 4 : Moment

638 13 0
                                    

Aku mendengus, menatap nanar sesosok wajah di depan cermin. Seakan tidak percaya dengan apa yang ku lihat sekarang, aku memegang kedua pipiku dan sosok itu pun melakukan apa yang ku lakukan. Itu benar-benar diriku. Tentu saja aku tidak mengenali diriku yang sekarang. Polesan bedak tebal dengan gincu berwarna merah menyala, eyeliner tebal yang mempertegas mata, sapuan blush on merah muda yang membuat pipiku merona dan bulu mata palsu yang membuatku selalu merasa mengantuk akibat menahan beratnya.

Ini semua gara-gara Kim Taehyung sialan! Kalau saja dia tidak menyeretku ke tempat terkutuk ini tentu saja aku tidak akan di dandani layaknya zombie seperti yang ku lihat sekarang. 'Taehyung-ah, akan ku bunuh kau', rutukku.

-------

Ku remas ujung kebayaku kuat-kuat menghilangkan rasa gugup, high heels yang ku kenakan semakin menambah buruk keadaan di tambah dengan sanggul yang melekat erat di atas kepala. Ya Tuhan rasanya aku ingin pingsan saja.

"Choi Haneul? Kau kah itu?"

Aku menoleh ke arah sumber suara begitu mendengar seseorang memanggil namaku. Makhluk laknat itu! Dia tersenyum lebar memperlihatkan barisan giginya yang besar. Dia berjalan ke arahku dengan wajah polos tanpa merasa bersalah sedikitpun. Aku mendengus, ku angkat rok ku tinggi-tinggi dan bersiap menyerangnya. Sialnya aku lupa jika aku mengenakan heels setinggi 10 cm. Dan yang terjadi kemudian adalah ... Silahkan kalian berimajinasi sendiri apa yang terjadi ketika seorang gadis dengan setelan kebaya yang merepotkan dan heels setinggi 10 cm berlari, aku cukup malu untuk menjelaskannya.

-------

Di sinilah kami berada sekarang, di suatu tempat yang sangat ramai dipenuhi gadis dengan dandanan sepertiku. Ya, hari ini adalah hari kartini dan kampus kami memperingatinya dengan mengadakan lomba kartini seperti tahun-tahun sebelumnya. Taehyung duduk di sebelahku, matanya berbinar melihat para gadis berlenggak-lenggok di atas panggung. Senyuman lebar tak pernah lepas dari mulutnya, yang aku takutkan mulut pria itu akan sobek jika ia terus menerus tersenyum seperti itu.

"Hey bodoh, kau tidak berniat meminta maaf?" Kusenggol lengannya.

"Minta maaf untuk apa?" Tanpa mengalihkan pandangan ia menjawab pertanyaanku.

"Kau sudah membuatku terjatuh dan menghancurkan dandananku. Satu lagi, kau membuatku hampir mati menahan malu ketika semua orang menertawakanku atas kejadian tadi".

"Siapa suruh kau menyerangku, hah? Jika kau diam di tempat tanpa berlari ke arahku tentu semuanya akan baik-baik saja. Lagi pula bukankah kejadian ini menguntungkanmu, Neul-ah?"

"Menguntungkanku? Apa maksudmu?" Aku mengernyitkan dahi.

"Dengan cedera seperti ini kau mendapat keringanan untuk tidak ikut ber-fashion show di atas panggung, kau tidak perlu berlenggak-lenggok dengan setelan merepotkan itu dan heels yang aku yakini bahkan kau ingin mematahkannya. Ralat jika aku salah". Ujarnya enteng

Aku terdiam, membenarkan ucapan Taehyung. Ku lirik sekilas pergelangan kaki yang di balut perban putih. Benar juga ucapannya. Seharusnya aku bersyukur atas insiden tadi meskipun memalukan tapi ada keuntungan yang bisa aku ambil.

"Apa kakimu masih sakit?"

Aku terkejut mendapati Taehyung berjongkok dan mengelus pelan kakiku.

"Y-ya ...", aku tergagap, bingung dengan sikapnya yang tiba-tiba berubah, "Terima kasih Tae", lanjutku dengan senyum tulus.

"Tidak, kau tidak perlu berterima kasih. Harusnya aku yang minta maaf kepadamu Neul-ah, gara-gara aku kau menjadi cedera seperti ini. Kalimatku tadi, aku tidak benar-benar mengucapkannya." Ia mendongak, menatap dalam kedua manikku.

Lama mata kami bertemu, saling menatap dalam diam tanpa ucapan kata. Tanpa beranjak dari posisinya Taehyung memindahkan tangannya bergerak perlahan dan berhenti di pangkuanku, menggenggam lembut kedua tanganku dan mengecupnya lalu tersenyum.

"Aku mencintaimu Neul-ah ...", "Jadilah kekasihku".

Seakan tersihir oleh tatapannya, aku mengangguk mengiyakan. Dia kembali tersenyum, bukan senyuman lebar seperti biasa, hanya seulas senyum tipis yang justru membuatnya terlihat semakin menawan.

"Ngomong-ngomong, kau cantik memakai kebaya ini. Kau harus memakainya lagi tahun depan", ada jeda dalam kalimatnya, "Di pesta pernikahan kita", lanjutnya sembari mengedipkan sebelah mata menggodaku.

'Kim Taehyung, kau berhasil membuatku terjatuh 2x hari ini'.

Present by,

SKY

***

Weh, bayangin Taehyung nembak pas kartinian .... Dagdigdug ser yaaa wkwkwk.

Thank you SKY sudah membuat para Taehyung stan pada melayang pas kartinian wkwkwk.

So, kalian-kalian langsung pencet bintang buat SKY ini yaaa^^ Jangan lupa kritik dan sarannya selalu.

Who is The Code Write?

Code Write is a Team Work !!

Special Kartini's DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang