Episode 02

1.2K 59 9
                                    

Citttt....
"Astaga...!!"
"Kenapa pa??"
"Sepertinya telah terjadi kecelakaan"
"Kecelakaan..."

Aku terbangun di sebuah tempat yang tidak aku kenal, tempat dengan banyak bangunan dan lalu lalang kendaraan... ayolah aku masih ingin istirahat, tapi melihat kerumunan didepan mobil sayur yang aku tumpangi ini membuat rasa kantuk ku lenyap begitu saja.

"pak makasih yah atas tumpangannya, saya turun disini saja"
"Iya sama-sama, tapi sebenaranya adek itu mau kemana?"
"Saya juga tidak tau saya akan pergi kemana"
"Ya sudah, kamu hati-hati, ini ada sedikit untuk bekal kamu disini"
"Tapi pak..."
"Sudah terima saja sebelum kamu mendapat pekerjaan, hidup di kota itu sangat susah"
"Kalau begitu terimakasih pak, saya pamit dulu"
"Baik.. kamu hati-hati yah.."

Aku pun pergi dan mencoba melihat kerumunan tersebut, terlihat sebuah sepeda motor yang terjatuh, tepat di sebelahnya ada seorang wanita terkapar dengan bersimbahan darah dan seorang balita berumur 4 tahunan yang menangis, sepertinya mereka berdua adalah korban tabrak lari terlihat dari polisi yang menjaga tempat itu.

Orang-orang hanya bisa melihat dan mengerumuni mereka tanpa melakukan apa-apa, ah.. sungguh kejam dunia ini. Tidak ingin ikut campur, aku pun bermaksud pergi dari tempat itu, tapi belum sempat melangkah aku merasakan ada yang aneh dengan suara tangisan balita tersebut. Tidak lama setelah itu ambulance pun datang, mereka bergegas melakukan pertolongan pertama pada wanita itu dan menggendong si balita.

Makin lama balita tersebut makin aneh, hallo... apa kalian tidak sadar, balita itu juga harus kalian periksa jangan cuma digendong saja... jangan Jona jangan coba-coba ikut campur, ingat kamu harus pergi sejauh mungkin... tenang jona tenang... arghhh aku bisa gila.

Aku mencoba untuk menerobos masuk "maaf pak, anda tidak boleh masuk, area ini sudah di sterilisasi"
"Tapi pak... saya harus memeriksa korban pak"
"Memang anda siapa?"
"Saya... saya seorang dokter pak, jadi ijinkan saya masuk" mampus.. mati saja kamu jona, kenapa kamu harus mengaku-ngaku jadi dokter
"kalau begitu perlihatkan kartu identitas bahwa anda seorang dokter"
"Astaga bapak, saya sudah tidak ada waktu lagi, lihat itu, dia harus secepatnya diperiksa.."
"Ya sudah cepat..."
"Baik pak..."

Astaga rasanya jantungku lompat keluar, jona... jona kenapa kamu senang sekali ikut campur masalah orang sih...

"Dokter, suster... kenapa kalian hanya memeriksa ibu itu saja, anak ini juga harus segera di periksa bagaimana jika terjadi EDH (epidural hematoma = pendarahan yang terjadi antara selaput pembungkus otak dan tulang kepala), kemarikan anak itu, cepat!"

"Maaf tapi anda ini siap?"
"sudah jangan banyak tanya... tepat seperti dugaanku, anak ini mengalami pendarahan otak dan trauma kepala, sepertinya dia harus segera menjalani operasi kraniotomi (pengeboran kepala), jika tidak pendarahannya akan melebar, cepat bawa anak ini terlebih dahulu..."
"Baik dok..."

mereka pun membawa anak itu pergi kerumah sakit terdekat... untung saja aku masih bisa menahan diri untuk tidak melakukan operasi gila disini huh...Astaga.. tapi apa aku tidak salah dengar, aku di panggil dok.. dokter

.........................................

Sudah tiga hari aku terlunta-lunta di kota besar ini, setelah mendapatkan charger hp akhirnya aku bisa menelpon Sean

"Halo... yan, yan aku ada di depan kampus kamu nih, iya... ceritanya panjang, ohh ada seminar, ya udah aku tunggu, iya aku tunggu di taman yah.."

bukannya itu anak buah bos... bos.. iya benar, ngapain dia ada disini, gawat kalau aku sampai ketahuan lebih baik aku ke dalam.

*SELAIN MAHASISWA DILARANG MASUK*

Gila nih universitas, masa yang bukan mahasiswa dilarang masuk, padahal universitas yang lain peraturannya tidak seperti ini, apa mereka menyembunyikan sesuatu didalam sana.... ah mulai deh imajinasiku meliar.

hmm... ini kesempatan aku untuk masuk, aku harus masuk perlahan-lahan tapi pasti mumpung satpam itu sedang lengah...
Aku harus cepat... aku harus cepat... aku harus cepattttttt
' Brughhh'
"Ah...."

"Maaf maaf... saya tidak sengaja maaf"
"Kalau jalan itu hati-hati, jangan maen seruduk orang, siapa nama kamu dan dari jurusan apa?"
"Hah... ngghh, aku..aku dari jurusan ilmu.. ilmu bedah, iya ilmu bedah"
"Ilmu bedah...? Perasaan saya tidak pernah melihat kamu sebelumnya"
"Ah....hmm aku harus pergi sekarang"
"Eit mau kemana kamu..."

"boss itu dia..."

"Sekali lagi aku minta maaf, tapi aku mohon lepasin tangan ku...

"Cepat tangkap dia..."

"tolong lepasin.. 'Brukhhh' maaf mass aku tidak bermaksud"
"Argh... hey kau jangan kabur, pak satpam kejar dia pak!!"

Sebenarnya ada masalah apa sih tuh cowo. kalau aku sampai tertangkap, awas aja dia ngga akan lolos dari tanganku...
Gawat.. aku harus lari kemana lagi ini...

"Sttt... Jo, hey cepat kemari.."
"Sean... yan kamu kemana aja sih??"
"Stt.. jangan berisik, nanti mereka bisa mendengar suara mu, kenapa kamu bisa di kejar-kerjat satpam sih?
"Aku juga tidak tau, gara-gara cowo nyebelin yang didepan tadi, aku jadi dikejar satpam plus anak buahnya si mafia sialan itu"

"Ya sudah... cepat kita pergi dari sini, aku akan bawa kamu kepada temanku, dia yang akan memberimu pekerjaan dan tempat tinggal selama disini"
"temanmu?? Kenapa aku tidak tinggal dengan kamu saja?"
"Ini hanya untuk sementara waktu, ibu dan kakak ku datang, jadi sebelum mereka pulang kamu tinggal dulu di rumah teman ku ok..."
"Baiklah..."
"Ya sudah.. mumpung mereka sudah pergi, kita temui temanku dulu"

"Itu dia temanku... Al.. Alsen??
"Hey yan..."

Mampus... semalam mimpi apa aku, ya Tuhan kenapa hidupku harus begini...

Tbc

Update'an terlama yang di publish author nih.. maklum author lagi sibuk sibuk sibukkkk bgt wkwkwk
Sorry buat readers yg selama ini nunggu...
Tpi skrng gua sempet2in buat nulis entah itu satu kalimat atau satu paragraf tiap harinya, jadi janga lelah menanti yah ^^

Jangan lupa follvotment (follow, vote, coment)
Arigato...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Doctor (Boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang