Kelas

62 4 7
                                    

"Waduh... Gue kelas yang mana nihh??" Nom menggaruk-garukkan kepala. Ia mondar-mandir cari kelas nya. Bolak-balik dilorong kebingungan, LAGI.

"Kenapa nama gue gak ada dilist??? Aduhh.."

"Nih..!!!" Nom terkejut.

"Mana, mana?? Mana nama gue???" Nom berjinjit melihat list nama kelas. Kepalanya hampir mengenai dagu Bump.

"Heh!! Siapa bilang gue nyariin nama lo?? Gue nyari nama gue sendiri! Makanya gue teriakin Niihh!! - !!" kata Bump jengkel.

"Huhh... PHP looo!!!! "
Bump hanya memasukkan tangan kedalam saku celananya. Dan tanpa sengaja ia melihat nama Nom dilist, dimana nama itu ada dilist kelas yang sama dengannya.

"Peduli amat ama nih cewek. Biarin aja dia berjuang sendiri..." bathinnya.

Ia segera masuk kekelasnya. Nom terlihat khawatir, karena hanya dia sendiri yang tinggal dilorong.
"Haduhh... Kejam amat!!! Masa gue ditinggalin... Huhuhuuu..." Nom merengek.

" Heh cewek! Cepetan masuk kelas!!! Nama lu ada dikelas ini, cepetann!!!! " Nom terkejut mendengar Bump berteriak. Nom sudah ada diujung lorong, jauh dari Bump.

"Apaan?!? Gua ga denger!!!!" katanya dengan tangannya berada di telinganya agar terdengar suaranya Bump.

"Elo ada dikelas ini!!!!" kata Bump dengan tangannya berada di depan mulutnya agar terdengar oleh Nom.

"Gua masih ga denge-

"Jangan teriak-teriak diloronggg!!!!!!!!!!" ternyata ibu tadi malah teriak lagi... Mereka berdua terkejut. Nom segera berlari menuju Bump, ia hanya menerka apa yang dikatakan Bump; 'lo, ayo kesini, nama lo ga bakalan ada!! '

Nom takut dimarahi ibu tadi. Emang dari tadi dia itu udah dimarahin. Ia tiba didepan kelas tempat Bump berdiri.

"Lo kata gue apa?"Nom langsung berkata, menyangkut apa yang ia terka tadi.

"Ngomong lo apaan? Yang jelas la! Mana ngerti gue..!"

"Eh, ga jadi. Jadi tadi lo ngomong apa?" salting...

"Nama lo ada disini, jadi masuk aja!!" Bump cepat-cepat menarik tangan Nom masuk kekelas.

Saat masuk kelas, langkah mereka terhenti. Karena seisi kelas, semua orang dikelas itu tengah menatap mereka. Yaiyalah... Bump berkeringat, gugup. Melepas tangan Nom perlahan. Ibu walikelas sudah duduk didepan. Bump dan Nom melihat walikelas dengan mata yang ketakutan, gugup.

"M-maaf bu, kami telat.. Tadi kami ada masalah diluar.."

"I-iya bu.."

Mereka ketakutan sekali. Inilah atmosfir ketika kalian melakukan hal yang aneh didepan kelas, lalu kelian diliatin sama semua orang dikelas..

"Jadi gini bu... Tadi kami telat masuk... Lalu...-" Nom langsung menceritakan semuanya dengan suara yang bergetar, namun dengan suara yang keras. Ditambah dengan gerakan tangan yang melambai-lambai, bergetar. Mimik wajah yang menahan tawa, wajah yang berkeringat. Setiap 10 detik ia mengeluarkan suara tawanya. Kecil. Dan setiap 20 detik ia mulai tertawa terbahak-bahak.

Dia salting woyyyy!!! Parah bangettttt...!!!!!

Bump hanya melihatnya ngeri. Ia memundurkan kepalanya, mengecilkan mata.

"Ihh ngeri gue.." ucapnya dalam bathin.
Lama-lama ia menjauh. Mundur. Menuju tempat duduk yang kosong, lalu duduk dan menutup wajahnya dengan tasnya yang gak ada isinya. Pura-pura ga kenal.
Menyadari Bump ga ada lagi dibelakangnya, ia berhenti bicara.

Lho, lhoo????

"Dia kemana???" Nom ketakutan. Bajunya sudah basah oleh keringat. Kakinya bergetar. Walau dia berani bicara, tapi dia itu masih bisa malu. Senyap. Tidak ada yang bicara. Dibelakang hanya ada para cewek yang berbisik-bisik ngetawain dia. Ibu walikelas masih kebingungan, ga nangkap apa yang diceritain Nom tadi.
Nom seakan mau nangis.

Huhuuu....

Dia takut sekali, tangannya bergetar menjulur kedepan, entah mau menggapai apa. Dia sedikit bungkuk.Wajahnya tegang, tak berekspresi.
Bump yang mulai menyadari apa yang terjadi, perlahan bangkit dari persembunyiannya. Dia berjalan cepat menuju Nom yang setengah berlutut. Wajahnya kesal sekali. Ia mencengkram belakang rompi seragam hitam Nom, kemudian menyeretnya kebelakang, lalu mendudukkannya dibangku kosong disamping bangkunya.

Yes, selesai permasalahan satu.. Selanjutnya... Menahan malu!!!!!

Bump kembali masuk kedalam persembunyiannya, yaitu menutup wajahnya dengan tasnya yang ga ada isinya. Telinganya panas. Malu sekali.
Sedangkan Nom, terkulai dibangkunya. Wajahnya masih saja tegang, menghadap keatas. Tangannya lemas, menggantung kebawah. Kakinya lurus kaku. Mungkin aja dia mati sementara. Atau mati rasa...

Kelas masih saja diam. Bump sudah tak tahan. Ia memukul meja, lalu berdiri dibangkunya.

"M-maaf!!!! Semuanya, maafkan kami! Kami sudah melakukan hal yang membingungkan! " ia menyatukan kedua telapak tangan, menundukkan kepala. Meminta maaf.
Semua orang yang melihatnya bertepuk tangan.

Hah??

Bump kebingungan, dan kemudian ia mulai bertepuk tangan juga. Denga senyum paksa. Hehhee..

"Terimakasih buat tidak ada!!!!"

*****
Saatnya perkenalan dan pengantar dari ibu walikelas.
Bump tidak mendengarkan karena ia kelelahan sejak tadi pagi. Sudah banyak sekali kejadian luar biasa yang dialaminya sejak bertemu sicewekkampret. 
Ia menyandarkan punggung kebangku. Tidak mendengarkan. Ia menutup wajahnya dengan lengannya.

"Hah?!" Nom baru saja sadar dari kematiannya.

"Lho, gue ngences.."

LOL

_______ _Bump and Nump_ _______

Readers!! Maaf ya, jika ada kesalahan penulisan, typo. Keep reading and don't forget to vote!!! :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bump And NumpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang